Jungwon awal bertemu Yunseong dan akhirnya berpacaran dengan dokter tampan itu karena keisengan Jeongwoo yang menyuruhnya bermain tinder. Sembari merengek Jungwon bilang dia pengen pacaran sama om-om kaya biar menantang—padahal dianya masih bocah, baru kelas dua SMP.
Dan kebetulan juga Yunseong lagi nyari guru privat untuk putri semata wayangnya yang baru masuk sekolah dasar. Ia menawarkannya pada si remaja SMP manis itu untuk jadi guru les anak gadisnya, tentu dengan bayaran fantastis. Kesempatan itu langsung Jungwon iyakan itung-itung buat nambah uang jajan. Rupanya selain mewarisi paras manis ibunya, Jungwon juga sepintar Minhee yang dulunya adalah seorang bintang kelas—sebelum sosok lelaki brengsek menghancurkan masa depannya kemudian meninggalkannya dengan satu keping nyawa yang tumbuh perlahan dalam perutnya.
"Udah selesai?" tanya Yunseong saat Jungwon udah mengganti seragam SMP-nya di jok belakang dengan pakain casual.
"Udah."
Jungwon kembali ke kursi depan dan duduk diatas pangkuan Yunseong. Mengalungkan lengan pendeknya ke leher om tampan sembari menyambar bibir penuh om kesayangannya.
"Mmhh—"
Tubuh kecilnya menggeliat keenakan saat tangan besar Yunseong merabai perut kenyalnya dan bergerilya di area pinggang ke bawah. Ia terlihat menikmati setiap jengkal sentuhan yang disalurkan oleh papa gulanya.
"Udah, om. Nanti kita kebablasan. Eung, katanya om mau jemput anaknya di sekolah."
"Astaga, hampir aja om lupa."
Yunseong menyudahi ciumannya dan hendak memindahkan tubuh mungil Jungwon, tetapi si manis malah merengek gak mau diturunkan. Ia udah nyaman duduk di pangkuan Yunseong. Ada yang anget gitu soalnya.
"Dek, ayo pindah. Bisa bahaya kalau kamu duduk disini terus, takut ada yang bangun."
"Nggak mauuu. Aku mau duduk disini aja, om. Enak, hehe." senyumnya mengembang dengan dua dimple lucu dan mata sipit cantiknya.
Ughh—Yunseong nyaris melenguh saat bokong Jungwon dengan kurang ajarnya bergerak menyentak sesuatu yang ditindihnya.
"Tapi nanti saya kesusahan kalau nyetirnya sambil pangku kamu, dek."
"Ya aku gak mau tau, pokoknya gak mau turun."
"Sayang, jangan sampe saya perkosa kamu disini, ya? Gemes banget bibirnya maju maju gitu."
"Dasar mesum ih, ya udah aku turun."
Jungwon mencebikkan bibir kecilnya dan beringsut turun dari atas paha Yunseong.
Kemudian memalingkan pandangan kearah luar jendela. Sementara Yunseong mulai menjalankan mobilnya keluar dari area sekolah.
📝
"Papaaa!!!" seru gadis kecil berusia tujuh tahun saat sang ayah datang menjemputnya. Merentangkan kedua lengannya meminta pelukan.
Yunseong menghampiri Rachel kemudian menggendongnya. Membawanya ke dalam mobil.
"Hei, cantik." sapa Jungwon memamerkan senyum manis saat Yunseong membuka pintu bagian belakang dan mendudukkan Rachel disana.
"Kakak siapa?" tanya si mungil sembari menelisik wajah kakak ganteng yang sekilas mirip dengan dirinya.
"Kakak pacar papamu—aw, sakit tau, om!" dengus Jungwon saat Yunseong mencubit pucuk hidungnya.
"Kenapa ngasi tau dia? Adek mau istri saya ngebunuh saya nanti?"
"Anak om gak bakal ngerti, kok." sungut Jungwon.
"Papa kok cubit kakak cantik, sih. Kasian tau sampe merah gitu hidungnya."
"Habisnya kakaknya nakal banget."
Yunseong menutup kembali pintunya dan memutari mobilnya lalu masuk ke kursi kemudi.
"Kenalin, kakak guru les barumu, cantik. Nama kakak, Kang Jungwon." sapa Jungwon membalik tubuhnya menghadap si kecil, menjulurkan sebelah tangannya ke Rachel yang kemudian langsung disambut sumringah sama si Hwang muda.
"Hwang Rachel, kak."
Perjalanan pulang ke rumah Yunseong hanya butuh waktu 15 menit.
Selama menempuh detik-detik itu Yunseong terus mengganggu Jungwon yang mendadak mendiamkannya. Tangannya sesekali menjahili pipi memerah si manis dan merambat turun ke belahan ranum tipisnya. Mengusap permukaan benda lembut itu sembari memasukkan sebagian jarinya ke dalam mulut Jungwon.
Tetapi sama Jungwon langsung digigit.
"Jangan mulai deh, om. Ada anaknya tuh."
Yunseong terkekeh gemas. Dia menyuruh Jungwon tiduran di pundaknya. Menarik kepala Jungwon agar menyandar ke bahu lebarnya kemudian mengelus lembut helaian rambut halus si muda.
Jungwon tak menolak, ia justru mencoba tertidur nyaman disana.
Pas sampe di lampu merah, Yunseong menoleh ke wajah Jungwon yang udah pulas banget. Tersenyum lebar sebelum merendahkan wajahnya mendekati bibir peach Jungwon dan menjemput ciuman lembut penuh perasaan menggebu.
Jungwon yang terusik dengan benda basah yang nempel di bibirnya pun terbangun. Membuka pelan mata sipitnya lantas tersenyum malu-malu mendapati sang om tengah menciumnya. Ia menutup kembali matanya dan membiarkan Yunseong melakukan apapun pada miliknya—termasuk di spot terlarang sekali pun.
Sedangkan Rachel udah tidur sejak mobil mereka meninggalkan sekolahnya.
📝
Hwang Rachel
28/12/2020