3

5 1 0
                                    

Saat tiba dikota, Andi langsung mengajak Linda untuk pergi kerumah ayahnya.

Saat tiba didepan rumah Andi menyuruh Linda mengetuk pintu gerbang karena bel rumah itu sedang rusak sementara andi ingin membeli sedikit makanan untuk anak-anak dirumah itu.

“kamu mau kemana mas?” Linda bertanya kepada Andi yang saat itu berpamitan padanya.

“aku mau beli makanan dulu buat anak-anak” jelas Andi.

“Anak-anak? anak siapa, bukanya kamu ga punya saudara “ Linda penasaran.

“ayah aku merawat anak-anak yang terlantar dijalanan dan ia juga merawat bayi yang dibuang oleh orang tuanya di depan rumah ini” Andi menjelaskan semuanya kepada Linda.

Linda mengetuk pintu gerbang sambil memanggil-manggil orang rumah.

Tidak lama, keluar ayah Andi yang sudah menunggu mereka sejak lama, Linda mencium tangan ayah mertuanya yang baru pertama ia temui itu.

Brraakkkterdengar suara tabrakan didekat situ.
Linda kaget karena yang tertabrak adalah suaminya.

Linda menghampiri suaminya yang tertabrak dan ia memangku Andi dengan terus menangis.
Ayah Andi langsung menyuruh pengemudi itu turun, betapa terkejutnya Linda saat mengetahui orang yang telah menabrak Andi adalah Diyon.

Andi saat itu tidak tertolong, ayah Andi yang melihat anaknya meninggal didepan matanya membuat penyakitnya kambuh dan Linda coba meminta tolong kepada warga untuk mengantar ayah mertuanya kerumah sakit.
Sementara Diyon langsung dibawa oleh warga ke kantor polisi.

Andi segera dimakamkan, setelah pulang dari pemakaman Andi, Linda langsung ke rumah sakit menjenguk mertuanya.

Saat tiba dirumah sakit Linda mendapatkan kabar bahwa pasien atas nama Yendi ayah mertuanya telah meninggal dunia.

Linda benar-benar hancur hari itu, ia seolah telah kehilangan semuanya.
Linda merasa tuhan tidak adil kepadanya, Linda putus asa saat itu, namun saat itu datang sepasang suami istri yang ingin menjenguk pak Yendi.

mereka menyadarkan Linda bahwa dibalik musibah ini pasti ada hikmahnya dan Linda tidak boleh berputus asa. Karena masih ada mereka dan juga anak-anak yang telah diasuh oleh pak yendra.

Mendengar hal itu Linda merasa tenang dan mempunyai semangat hidup lagi. Setelah pemakaman pak Yendi selesai Linda bertanya siapa sepasang suami istri itu.

“mbak sama mas ini siapanya pak Yendi ya?” Linda bertanya.

“saya Febri dan istri saya Tasya, kami temannya Andi dan kita juga sering menyisihkan rezeki kita untuk berbagi kepada anak-anak yang diasuh oleh pak Yendi” jelas Febri.

Setelah mendegar hal itu Linda sejenak diam seperti sedang memikirkan sesuatu. “kamu lagi mikirin apa Lin?” tanya Tasya.

“bagaimana aku bisa menghidupi anak-anak, sementara aku belum bisa bekerja saat ini karena aku lagi mengandung” Linda menangis.

“kamu tenang saja Lin, aku sama Tasya sudah lama sekali ingin mendirikan panti asuhan untuk mereka” Febri melihat anak-anak yang sedang menangis dipusaran pak Yendra.

Dikantor polisi Linda datang bersama Febri dan juga Tasya.

Diyon dan keluarga Diyon meminta agar Linda mencabut tuntutannya dan ingin berdamai serta mereka siap untuk ganti rugi. Tetapi Linda tidak ingin berdamai dan bagi Linda berapa pun ganti rugi yang akan mereka berikan itu tidak akan setimpal dengan apa yang sudah Linda alami setelah kepergian Diyon.

Pak Hendra papanya Diyon tetap ingin memperjuangkan anaknya untuk tidak dipenjara, mereka siap menyewa pengacara untuk membebaskan Diyon dari tuntutan itu.

Cinta Membawa DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang