7

1 0 0
                                    

Saat mobil Febri tiba dipanti semuanya menyambut Febri dan keluarganya.

Tasya yang sudah rindu dengan Linda mengawali pertemuan pertama mereka dengan memeluk Linda sembari melihat perubahan panti yang sudah sangat berbeda dari awal panti berdiri. Riki bersalaman dengan Linda.

“ternyata ini anak yang ada dalam mobil 15 tahun yang lalu” Linda tersenyum dan mengelus kepala Riki.

Setelah bersalaman dengan Linda, Riki juga berkenalan dengan yang lain. Saat bersalaman dengan Inara, Riki sejenak terdiam

“Inara cantik banget” Riki tersenyum dan saat tangannya masih memegang tangan Inara.

Febri yang tau sifat anaknya pun ikut tersenyum “cantik ya Rik” Febri memberi kode ke Riki untuk melepaskan tangan Inara.

Semua yang melihat kejadian itu ikut tertawa dan Inara pun tersenyum.
“ayo semuanya masuk” Linda mengajak semuanya masuk ke panti.

Wahyu hanya diam diluar menunggu Hanif pulang, Dinda yang melihat Wahyu tak kunjung masuk merasa cemas takut ada apa-apa dengan Wahyu akhirnya Dinda menyusul wahyu keluar.

“kamu kenapa ga masuk Yu?” Dinda duduk disamping Wahyu.

“aku lagi nungguin Hanif, dari tadi dia belum pulang” Wahyu gelisah.

“Hanif pasti pulang kok, ayo kita masuk ga enak sama om Febri dan tante Tasya” Dinda mengajak Wahyu masuk, saat mereka ingin masuk ke rumah tiba-tiba Hanif datang dengan keadaan basah kuyup dan muka pucat.

“Hanif lo kenapa?” Wahyu dan Dinda menghampiri Hanif di halaman.

Hanif tiba-tiba pingsan dan Wahyu menyuruh Dinda untuk memanggil bantuan ke dalam rumah.

Dinda memberi tau orang rumah kalau Hanif pingsan diluar, semuanya keluar dengan panik. Febri yang melihat Hanif pingsan langsung menggendong dan membawanya ke rumah.

“Hanif kenapa bisa gini Wahyu” Linda mengompres Hanif.

“Wahyu ga tau bu, tadi dia ga pulang bareng kita karena ada urusan katanya” jawab Wahyu.

Inara membawa teh panas dan ia tidak sengaja menyenggol Riki, Riki terkena cipratan air panas teh itu dan tangannya menjadi perih.

Inara meminta maaf kepada Riki dan ingin mengobati tangannya.

Saat Diyon dan keluarganya tiba dirumah Wawa langsung masuk ke kamar “Wawa kok kayaknya ga happy gitu, kenapa ya?” tanya Fatan.

“tau tu, padahal kan dia yang paling heboh minta lo balik ke indo” Yaka mengambil cemilan di kulkas.

“mungkin dia capek” opa Hendra tiba-tiba datang.

“opa Hendra” Fatan lari memeluk pak Hendra.

“apa kabar cucu opa yang udah lama diluar negeri ?“ pak Hendra bertanya sembari bercanda.

“baik opa. Opa apa kabar” Fatan sangat bahagia bertemu dengan pak Hendra.

“opa sangat baik kok, nih opa punya hadiah buat kamu” pak Hendra memberikan kado untuk cucunya.

“wahhhhh apa nih opa” Fatan membuka kado yang diberikan pak Hendra.
Kado tersebut berisi jam tangan yang berhias kan emas,

“kok cuma Fatan doang yang opa kasih hadih” Yaka kesal.

“Yaka kan udah sering opa kasih Hadiah sekrang Fatan dulu dong” pak Hendra duduk disebelah Yaka yang tampak kesal.

“iya in aja deh” semua tertawa melihat tingkah Yaka yang iri terhadap Fatan.

Dipanti Riki sangat senang saat Inara mengobati tangannya, Inara sangat hati-hati mengobati tangan Riki agar dia tidak kesakitan. Febri yang melihat anaknya senyum-senyum saat diobati dengan Inara ngerasa kalau itu adalah dirinya dan Tasya saat masih muda.

“mereka persis banget kayak kita dulu ya ma” Febri menggoda istrinya saat Tasya ikut melihat Riki dan Inara.

Didalam kamar Wawa selalu teringat dengan Hanif, sampai malam hari Wawa tidak keluar kamar untuk makan malam.

Winda sudah berusahan menggedor pintu kamar Wawa tetapi Wawa tetap tidak mau keluar dengan alasan ia sudah kenyang.

Badan Hanif masih panas Febri dan Tasya menyarankan agar Hanif dibawa kerumah sakit.

Hanif menolak untuk dibawa kerumah sakit, Linda menuruti keinginan Hanif karena Linda tau Hanif orangnya gam au dipaksa.

Febri dan keluarganya pamit pulang
“gue balik dulu ya, semoga setelah ini kita bisa jauh lebih akrab” Riki berpamitan dengan Inara.

Inara yang merasa sangat senang bertemu dengan Riki membuatnya ingin selalu bertemu dengannya.

“wihhh kaka gue udah rapi aja nih” Fatan masuk ke kamar Yaka dengan mencari sesuatu.

Yaka yang lagi memasang dasi pun curiga kepada Fatan yang seperti mencari sesuatu diatas meja.

“mana sih !!??” Fatan mengacak-acak meja kamar Yaka.

“eh lu nyari apaan sih sampai berantakin kamar gue kaya gini” Yaka kesal karena barang-baranya berantakan.

“gue nyari Parfummm.., bagi parfum dong kak” Fatan akhirnya mengatakan tujuannya masuk ke kamar Yaka. Itu disebelah buku atas rak“ Yaka menunjukan arah dimana ia meletakkan parfumnya.

Fatan mengambil parfum itu dan tidak sengaja menyenggol foto Yaka bersama Ana hingga jatuh dan pecah.

Yaka yang melihat itu sontak langsung membentak Fatan “lo gimana sih ga hati-hati banget !” Yaka mengambil foto dan menyimpannya.

“alahh foto pecah doang heboh lu, kan tinggal diganti aja tuh bingkainya selesaikan.” Fatan balik marah ke Yaka dan langusung pergi ke mejas makan.

“abang kenapa?” Wawa melihat Fatan yang cemberut.

“siapa ya foto orang yang ada disebelah kak Yaka” Fatan tidak menghiraukan pertanyaan Wawa dan malah memikirkan orang yang bersama Yaka difoto tadi.

“loh kok lo mau sekolah Nif” Wahyu kaget karena Hanif memakai seragam saat masuk ke kamar membawakannya sarapan.

“gue udah sembuh kok” Hanif memasang sepatunya.

“yaudah sekarang lo sarapan dulu, kita semua tunggu diluar ya” Wahyu meletakkan sarapan di atas meja.

Saat Hanif keluar semuanya sudah siap berangkat sekolah.

“ibu mana kak Ana? kok tadi ga ada di panti” tanya Hanif di angkot. “ibu pergi ke pasar, beli bahan-bahan untuk jualan besok” jelas Ana.

“enaknya besok kita jualan diamana ya?” Dinda coba bertanya kepada semuanya.

“gimana kalau dekat mall disana kan rame tuh” Inara melihat ke arah mall yang mereka lewati.

“boleh tuh, kota jualan disana aja” Wahyu menunjuk ke sebelah parkir mobil, Semuanya setuju dengan ususl Inara.

Mereka akan menjual kue basah bikinan Linda untuk tambah-tambah penghasilan di panti dan anak-anak pantilah yang akan menjual kue atas keinginan mereka sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Membawa DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang