Muter-Muter [Pt 2]

8 5 0
                                    

9⃣

"Yang kuning aja bagus."

"Tapi gue lebih srek yang coklat."

"Jelek banget coklat. Adek lo pasti gak suka."

"Suka gak suka juga kalo hadiah pasti diambil, Rin."

"Gue lebih setuju sama kuning pokoknya."

"Warnanya terlalu terang banget deh. Norak. Gak suka gue."

"Eh bambang! Yang lo gak suka belum tentu adek lo gak suka juga. Yang ultah siapa yang bawel siapa."

"Ya kan gue bener warnanya kek warna tahik gini. Mana ada stiker bocah lagi."

"Ya sama aja, coklat juga warna tahik cuma tahiknya keras kayak tahik lo!"

Edo terbahak.

"Adek lo kan emang masih bocah bego. Yauda ambil aja kali yang itu. Cute juga kalo dia pake ke sekolah."

"Tetep aja gue gak suka, Ririn."

"Kita muter-muter dulu deh."

🎭🎭🎭

"Gimana? ada yang srek gak?"

"Belum," jawab Edo ragu. "Kita ke pojokan situ dulu."

"Terserah. Tapi gw ke toilet dulu."

Edo hanya menggangguk saja.  Lima belas menit berlalu, Kerin menghampiri sahabatnya itu yang masih memilih barang-barang.

"Masih belum juga nih?"

Edo menggeleng. "Gak cocok di sini. Kita ke atas yuk."

"Hampir 2 jam kita kek orang gila muter-muter mall gini," celetuk Kerin.

"Taraaaaaaa."

Kerin mendongak.

"Coba lo cek bagus gak?"

"Bagus."

"Yang serius jawabnya dong."

"Ngabisin waktu gue banget!"

"Ngabisin waktu apanya. Lo cuma rebahan doang kerjaannya."

"Berani ngejawab lo!"

Edo menyengir kuda. "Gue gak sabar deh mau kasih kaos kaki chimmy ini sama Eby. Pasti dia seneng banget."

"Lo tuh udah kek emak-emak. Nyokap gue aja kalo belanja gak seribet ini."

"Gue mau memberikan yang terbaik buat adek gue. Jadi gue harus totalitas dong."

"Yaudah!"

"Jangan ditekuk dong mukanya. Nih es krim."

Kerin melirik. Ingin rasanya ia mengambil es krim itu. Tapi gengsi menghantuinya.

"Gak mau nih?" goda Edo sambil menjilati es krimnya.

"Yaudah gue ambil! Tapi lo tetep harus traktir gue makan sushi!"

"Iya sayang."

Edo mengusap kepala Kerin dengan lembut. Ia menarik tangan Kerin dan mereka menuju tempat makan jepang.

🎭🎭🎭

"Eh, kita berteduh di situ aja."

Selepas dari makan sushi, mereka memutuskan untuk pulang. Di tengah jalan, hujan turun tiba-tiba. Mereka berdua akhirnya mencari tempat teduh dan berakhir di sebuah toko kue.

"Rin?"

"Hm."

"Hujan gini romantis banget ya."

"Maksud lo?"

"Kayak di sinetron kalo ujan berduaan tuh suasananya romantis. Bisa main ujan bareng, pelukan bareng-"

"Maksudnya, lo mau kita kayak gitu?"

"Yah kenapa engga?"

"Main aja sama kodok!"

"Maksud gue kan mau mencairkan suasana biar gak bosen."

"Garing."

Hampir setengah jam mereka menunggu disana. Hujan belum juga menunjukkan tanda-tanda mau berhenti.

"Mau teh anget?" Kerin mengangguk mengiyakan.

Mama💙
Ririn lagi dimana?
Tolong suruh abang anterin
baju pesenan bu Ani ya
Alamatnya di atas kulkas

Kerin belum pulang ma

KKendy
Gw msih di kmps
Kemungkinan mlm gw kelar
Bilang ke mama

Lah, mama suruh
anterin jahitan bu Ani

KKendy
Dari mana aja lo? 

Temenin tmn gw belanja

KKendy
Dity?

Edo bang


KKendy
pulang skrg.

y tunggu ujan reda kali.
btw gimana pesanannya bu Ani?

KKendy
lo aja anterin.

gw blm pulang abangkuuu tercintahhhh

KKendy🦁
ya plg skrg.

"ish nyebelin."

"Nih, Rin diminum teh anget rasa cinta."

"Makaseh."

"Gapapa, udah biasa diketusin."

Kerin memutar bola malas. Ia kembali membuka whatsapp.

+62823456890123 :
baju gue balikin.

Kerin mengernyit dahi. Ia tak mengenal nomor asing itu.

"Btw Rin, di kamar mandi lo kenapa ada baju olahraga cowok?"

Astaga!

Bayangan Ba§tard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang