Extra Part

8.3K 311 28
                                    

Don't forget vote and comment!

Happy Reading!
***

Terlihat seorang wanita yang sedang memasak untuk sarapan pagi keluarganya. Buat urusan dapur dia meminta suaminya untuk mempercayakan padanya.

"Selamat pagi istriku." Sebuah tangan melingkar di pinggang wanita itu.

Masyura tersenyum membalasnya. "Pagi, mas. Mandi dulu sana, aku udah siapin bajunya di tempat biasa. Sekalian tolong bangunin anak-anak suruh mandi. Si triplet kan hari ini pertama masuk sekolah."

"Iya, sayang. Ini juga masih jam setengah enam. Biasanya mereka bangun jam enam."

"Ck! Banyak yang harus diurus, mas. Mereka juga nggak boleh telat terus nanti di hukum. Jangan ajarin anak-anak kita kaya kamu kelakuannya!"

Walaupun sudah menginjak kepala tiga, tetap saja omelan khas Masyura tidak pernah hilang.

Jordan meringis pelan. "Ya Allah, iya mami sayang."

Tak lupa Jordan memberi morning kiss sebelum meninggalkan dapur.

"Dasar modus!"

"Dari pada aku cium tetangga depan yang janda."

Masyura melotot sambil menodongkan pisaunya ke arah Jordan. "Berani kamu? Jangan harap kelamin kamu masih utuh nanti."

"Bercanda sayang. Aku mau bangunin anak-anak dulu."

Tidak perlu lama buat Masyura untuk menyiapkan sarapannya. Karena menu hari ini hanya nasi goreng sosis kesukaan si triplet.

"Selamat pagi mami." Terlihat Mei sudah turun terlebih dahulu ketimbang kedua saudara kembarnya.

"Pagi cantik, duduk sini kita sarapan."

Divo, Matt dan juga Jeff sudah turun disusul Jordan yang menggendong Jazmine.

Bagi kalian yang bingung Jeff dan Jazmine itu siapa jadi Jeff adalah anak keempat Masyura dan Jordan, sedangkan Jazmine anak kelima atau anak bungsu.

Muhammad Jeffri Gaidzan sudah berusia tujuh tahun, sedangkan Anindira Jazmine Gaidzan baru berusia tiga tahun.

Masyura dan Jordan sudah memutuskan untuk mempunyai lima anak saja. Karena mereka sudah sangat repot mengurus anak-anaknya yang banyak ini.

"Mami, papi nanti antar Mei ke sekolah baru kan?" tanya Mei dengan raut senang.

"Nanti kalian diantar papi aja ya? Mami nggak bisa ikut antar kalian."

Mei terlihat seding mendengarnya. "Yah, kok gitu mi? Nanti kalau teman-teman Mei pada diantar orangtuanya gimana? Mei kan juga mau, mi."

"Kan sudah ada Bang Matt dan Bang Divo, sayang."

"Yaudah deh. Abang nggak boleh ninggalin Mei sendiri ya? Pokoknya harus temenin Mei kemana pun. Ke kamar mandi juga temenin," ucap Mei manja.

Matt mengangguk saja, sedangkan Divo mengelus rambut Mei sayang.

"Iya, nanti bilang Bang Divo atau Bang Matt aja ya kalau mau apa-apa. Kamu jangan kecapekan juga, kalau ada yang jahatin kamu bilang ke abang."

Mei memeluk Divo sayang. "Sayang banget sama Bang Divo dan Bang Matt."

"Nggak usah lebay."

Itu suara Matt.

"Ck! Dasar abang batu!"

"Sudah-sudah, cepat dihabiskan makanannya. Nanti kalian terlambat kalau ngobrol terus." Jordan menengahi.

Après Le Marriage ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang