Jangan lupa vote dan komennya!
Happy Reading!
***Masyura sudah izin terlebih dahulu ke Jordan untuk bertemu dengan Talitha. Padahal, Masyura ingin check up perihal penyakitnya namun alibi dia ingin bertemu dan hangout dengan Talitha.
"Sayang, aku pergi berangkat ke kantor dulu. Kamu nanti pulangnya jangan sore-sore. Ingat, makanan kamu harus yang sehat dan bergizi. Susu hamil juga jangan lupa di minum. Jangan kecapekan, jangan banyak tingkah, jangan..."
Masyura memotong pembicaraan. "Jordan! Aku tau apa yang baik dan buruk buat aku. Jadi, sebelum kamu lanjutkan omongan kamu, aku udah tau."
"Pintar banget, istriku! Hati-hati bilangin Talitha bawa mobilnya. Kabarin aku kalau ada apa-apa."
"Iya, papi! Bawel banget dek, papi kalian," balas Masyura sambil mengelus perutnya.
"Anak-anak papi, papi berangkat kerja dulu ya sayang. Kalian jangan nakal di perut mami! Jangan bikin mami kalian menderita dan kecapekan."
"Iya, papi."
Setelah mencium perut Masyura lama, Jordan kembali bangkit.
"Bye, honey." Jordan mengecup kening dan bibir Masyura.
"Hati-hati di jalan, mas."
Setelah mobil Jordan tak terlihat, Masyura segera mengganti bajunya untuk pergi dengan Talitha.
Tak lama kelakson mobil Talitha sudah terdengar membuat Masyura cepat-cepat turun menghampiri sahabatnya.
Masyura tersenyum ke Talitha. "Hi, Tal!"
"Cie.. bumil mukanya berseri-seri banget nih?" balas Talitha menggoda Masyura.
"Ih, apaan sih! Ayo kita jalan, nanti keburu kesiangan."
Masyura diam memikirkan bagaimana kalau Jordan sudah tau mengenai penyakitnya? Apa dia akan tetap setia menemani Masyura? Apa Jordan akan meninggalkannya?
"Hey, Ra? Kok diam aja sih? Udah sampai nih," ucap Talitha membubarkan pikirian yang mencekik pikiran Masyura.
"Iya, Tal. Yuk kita turun."
Masyura sudah membuat janji sebelumnya dengan Dokter Sari, sehingga dia tak perlu menunggu lagi.
"Selamat siang, dokter."
"Siang juga."
Masyura pun mulai konsul mengenai penyakitnya.
"Begini, Bu Masyura. Jika kami menjalankan kemoterapi untuk ibu, itu beresiko terhadap bayi yang ada di kandungan ibu. Terlebih, usia kehamilan ibu masih terbilang cukup muda," jelas Dokter Sari.
"Tapi saya masih bisa sembuh dengan cara lain kan, dok?"
Masyura masih ingin menghabiskan waktunya dengan anak-anaknya, dan juga suaminya.
"Bisa, dengan cara pengobatan alternative yang memang sudah teruji aman untuk ibu hamil."
"Saya ingin sembuh, dok. Saya mau lihat anak-anak saya besar, saya nggak mau mereka kurang kasih sayang seorang ibu," ucap Masyura yang sudah sangat sedih.
"Saya paham, bu. Kesembuhan terutama ada di ibu, kalau ibu mau sembuh harus ada keinginan terlebuh dahulu dari dalam diri ibu untuk melawan penyakit yang ada di dalam tubuh ibu. Ibu turutin semua kata dokter, ibu jauhin pantangannya."
Setelah lumayan lama konsul, Masyura dan Talitha kembali. Namun, Masyura tiba-tiba menginginkan ke kantor Jordan. Jadi Talitha mengantar Masyur ke kantor Jordan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Après Le Marriage ( END )
RomanceCOMPLETED [BACA CERITA CUTE COUPLE DULU] Jordan Amalio, imam baikku. Sumber kebahagianku dengan caranya sendiri. Bersikap manis sejak dulu, sampai aku tidak sadar dia membohongiku. Lalu, apa aku harus bertahan? Jika rasa sakit ini tak terobati? SE...