Chapter 22

6.8K 400 41
                                    

Happy Reading!

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYAAA!!!
***

Masih pagi-pagi buta seperti ini, Jordan sudah berangkat ke kantornya. Katanya ada pekerjaan yang lupa ia kerjakan karena mengantar Ranti kemarin.

Masyura membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang menembus retina matanya.

'Sorry, sayang. Aku harus ke kantor pagi-pagi sekali. Ada pekerjaan yang belum aku kerjakan karena kemarin.'

Seperti itu lah kira-kira surat yang ditulis Jordan untuknya.

Masyura memilih untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, dan turun ke bawah untuk sarapan.

Mamah Muda😎 (3)

Masyura : Guys, please help me! Gue gabut banget di rumah. Main yukkkk!!

Lila : Sorry, Ra. Gue lagi di rumah mertua gue. Jadi gue nggak bisa.

Masyura : Yahh, yaudahh nggak pa-pa. Kalau lo bisa nggak, Tal?

Talitha : Yuk lah, free gue.

Masyura : Gue jemput lo

Setelah selesai rapih-rapih, Masyura meminta supir untuk mengantarnya ke rumah Talitha.

Mereka memutuskan untuk pergi ke caffe yang tak jauh dari rumah mereka.

Masyura : Aku pergi sama Talitha.

Lama tak mendapat balasan dari Jordan, membuat Masyura melempar HPnya kesal ke dalam tasnya.

Talitha menatap bingung Masyura. "Kenapa, Ra?"

"Nggak, pesen dulu aja."

Selesai memesan, mereka membicarakan hal-hal random yang terjadi pada mereka. Sampai Masyura melihat orang yang sedang berdiri di dekat meja cashier

"Tal, itu Amar bukan sih?" tanya Masyura penasaran.

Talitha mengikuti arah pandang Masyura. "Eh, iya deh kayanya. Sumpah mirip banget!"

"Kok dia nggak pergi-pergi ya?"

"Gue juga nggak tau."

Belum sempat mereka melanjutkan, pelayan sudah membawakan pesanan mereka.

"Mmm.. mbak? Saya mau tanya, apa mba kenal sama pria yang pakai kemeja biru di dekat meja cashier?" tanya Masyura kepada pelayan itu.

"Oh, itu pemilik caffe ini. Kalau gitu saya permisi dulu ya."

Masyura dan Talitha saling pandang. "Pemilik caffe?"

Ternyata Amar malah berjalan mendekati Masyura dan Talitha.

"Mmm.. maaf, kenapa dari tadi kalian memperhatikan saya terus ya? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Amar bingung.

Masyura dan Talitha juga ikut bingung! Kenapa Amar tidak mengenali mereka? Apa mereka berubah begitu drastis sampai Amar tidak mengenalinya?

"Lo nggak kenal kita?" tanya Talitha balik.

Masyura hanya mengangguk menyetujui.

"Mmm.. nggak deh kayanya.."

"Lo Amar, kan?"

Amar terlihat berpikir. Sebelum akhirnya dia tersenyum.

"Iya, gue Amar. Tapi maaf, gue lupa sama kalian. Soalnya gue sempat kecelakaan waktu itu, terus akhirnya amnesia deh," jelas Amar dengan tenang.

Après Le Marriage ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang