F O U R

3.4K 398 32
                                    

Setelah kepergian irene, Rosé langsung masuk kedalam rumahnya dia berjalan dengan lesu. Kepalanya terasa sakit seperti di pukul dengan puluhan batu. Saat masuk ke  rumahnya terlihat sepi, mungkin semuanya sudah tidur pikir Rosé. Rosé pun berjalan ke arah kamarnya, tapi saat melewati kamar lisa samar samar Rosé mendengar suara tawa dari kamar lisa. Rosé pun mengintip sedikit di sela pintu kamar lisa. Terlihat lah pemandangan yang sangat di benci oleh Rosé, dimana semua keluarganya berkumpul untuk menemani lisa. Rosé hanya tersenyum kecut, kemudian melanjutkan berjalan ke arah kamarnya. Saat akan menutup pintu kepalanya berdenyut hebat dia pun merosot di daun pintu yang sudah di tutup.

"Akhhhh.... Kenapa kepalaku Sakit sekali!!" Lirih Rosé

Rosé terus memegangi kepalanya, tidak ada yang menemaninya di saat saat seperti ini. Tak lama dia merasa ada cairan mengalir dari hidungnya.

"Darah lagi?" Lirih Rosé

Rosé pun beranjak menuju kamar mandi, sudah sekitar seminggu dia merasa kan sakit kepala dan darah yang sering mengalir dari hidungnya.
Rosé pun membasuh hidungnya di wastafel kamar mandinya. Darahnya makin banyak hingga mukanya menjadi pucat.

"Ya tuhan rencana apa lagi yang kau buat" batin Rosé

Rosé pun berlalu menuju kasurnya, mengistirahatkan tubuhnya sambil menatap langit langit kamarnya. Tak lama dia pun tertidur.

...........

Pagi ini, Rosé terbangun dengan rasa pusing dan wajah pucat dia pun beranjak menuju kamar mandi dan melakukan ritual paginya. Setelah itu dia turun ke bawah untuk sarapan, hari ini Rosé memutuskan untuk menemui dokter, karena kepalanya terasa sangat sakit pada waktu waktu tertentu. Rosé pun menuju meja makan. Keluarganya sudah berkumpul, saat melihat Rosé mereka seperti tidak peduli, tapi Rosé tetap duduk dengan wajah dinginnya.

"Pagi Chaeng~ah!" Sapa lisa

"Pagi lisa~ya" jawab Rosé tersenyum samar.

Mereka pun makan dengan canda dan tawa, lalu seperti biasa Rosé seperti angin lalu di meja makan itu. Saat sedang memakan sarapannya Rosé merasa kepalanya kembali sakit. Dia pun meletakkan sendoknya dengan kasar, semua yang ada di meja merasa terkejut.

"Akhhh..." Rosé meringis sambil memegang kepalanya, lisa yang berada di sampingnya merasa khawatir.

"Gwenchana Chaeng~ah?" Tanya lisa

"Gwenchana lisa~ya" kata rose sambil menutup matanya.

"Apa kau tidak punya sopan santun kim chaeyoung?" Tanya appa kim dengan tatapan marahnya, Rosé yang mendengar itu merasa sakit kepalanya semakin menjadi jadi.

"Apa kami tidak pernah mengajarimu sopan santun?" kata appa kim lagi. Eomma,jisoo dan Jennie yang melihat itu hanya menatap datar Rosé.

Rosé yang sudah merasa kepalanya sakit dan muak dengan ucapan appanya, menutup erat matanya, kemudian membuka matanya yang  sudah berubah menjadi gelap kemerah merahan. Tak sadar dia mendorong kursinya kasar hingga jatuh kebelakang. Rosé berdiri dia belum menatap ke arah keluarganya.
Appa kim sudah merasa kemarahannya berada di ubun ubun kemudian berdiri dan mendekati rose dan....

Plakkkkk.......

Bunyi tamparan itu menggelegar di ruang makan tersebut, Rosé yang merasa pipinya panas hanya tersenyum sinis sambil menunduk, sedangkan appa kim menatap tangannya yang bergetar. Semua orang yang berada disana terkejut. Lisa yang melihat itu pun ingin bangkit dan mendekati Rosé, tapi di intrupsi dengan suara berat Rosé.

"Tetap di situ kim lisa" kata Rosé

Lisa pun tidak jadi mendekati saudaranya itu, perlahan lahan Rosé mengangkat kepalanya dan menatap appanya, matanya sudah merah dia kalap tidak sadar. Kemudian mencengkram kencang kerah jas appanya kemudian menatapnya dalam. Appa kim kaget melihat perubahan mata Rosé. Dia hanya terdiam.

"Berani sekali kau menyentuhku tuan Kim!" Bentak Rosé semua orang kaget  melihat Rosé membentak appanya

"Yak berani sekali kau kim chaeyoung" teriak Jisoo

"Diam di tempat mu kim Jisoo... Atau ku buat kau menderita seumur hidupmu!!" Kata Rosé marah, kemudian Jisoo hanya terdiam

"Apa apaan kau kim chaeyoung!!!" Bentak Jennie

"DIAM KAU KIM JENNIE!!!" Teriak Rosé marah, Jennie pun tersentak kaget saat Rosé meneriakinya. Kemudian kembali menatap appanya.

"Ku peringatkan padamu dan kalian semua jangan main main denganku!" Kata Rosé dengan suara beratnya. Dia menatap semua keluarganya kemudian berhenti di kedua eonninya lalu tersenyum sinis, mereka yang melihatnya hanya menatap ketakutan. Setelah itu rose melepas kerah appanya. Kepalanya kembali sakit dia menunduk.

"Akhhhhh...." teriak Rosé kalap

"Yak.... Chaeng~ah Gwenchana?" Teriak lisa

"Jangan dekati aku lisa~ya" kata rose

Lisa hanya diam, sedangkan Rosé terus menahan sakit di kepalanya yang berangsur angsur membaik. Dia memejamkan matanya lagi dan matanya kembali normal berwarna coklat terang. Setelah itu dia menatap satu persatu keluarganya dan tersenyum sangat manis lalu beranjak keluar rumah.

Semua keluarganya kaget dengan segala perubahan dari diri Rosé. Mulai dari sifatnya kemudian matanya.

"Kenapa dengannya?" Batin eomma kim

"Dia terlihat berbeda.... Matanya berubah seketika ada apa dengan mu chaeng?" batin Jisoo dan Jennie

"Apa yang terjadi pada mu Chaeng~ah" batin lisa

"Anak sialan itu... Berani beraninya dia mengancamku" batin appa kim
















Gimana yeorobun???
Gue buat Rosé jadi dua kepribadian biar seru.. Rosé kan biasanya lemah lembut hehehehehe... Maaf yah roje kesayangannku kamu harus tersiksa karna author gak ada akhlak ini...
Yo next!!!
Jangan lupa tekan tombol*
Gomawo yeorobun!!!!

You Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang