( 8 ) Persahabatan dan Cinta

14 1 0
                                    


FLASHBACK

11 Bulan yang lalu,

07 Januari 2017


Sore itu Rafa baru saja pulang dari tempat dia berkerja. Tak berselang lama dia mendapat telefon dari Risa. Risa adalah teman sekolah Rafa dari SMP hingga SMA, bahkan satu kelas saat SMA. Risa satu satunya teman yang mengajak Rafa ke Tangerang saat mereka baru lulus. Rafa menolak saat itu karena sudah bekerja di sebuah toko sepatu. Tapi takdir mempertemukan mereka kembali saat Rafa merantau ke Tangerang.

"Halo Fa, kamu malam ini kerja gak? Kita keluar yuk! Mumpung malam minggu." Risa mengajak Rafa dengan sangat bersemangat.


"Wah kebetulan banget Sa, gua lagi gabut banget nih. Mau ketemuan dimana?" tanya balik Rafa.


"Di tempat biasa yah, nanti aku sama Lusi langsung kabarin deh kalau kita udah otw!".


"OK! Kabarin aja yah! Oya, si Putri gak ikut Sa?" Rafa bertanya dengan nada penasaran.

(Lusi dan Putri adalah teman kerja Risa, dimana mereka selalu bersama saat kemanapun. Ketika Risa sering bertemu dengan Rafa, otomatis mereka akhirnya juga berteman baik dengan Rafa.)


"Putri sekarang udah punya cowok Fa, jadi dia gak ikut". Jawab Risa singkat.


"Ohhhhh, ok deh. Gua tunggu yah!" Rafa menutup telfonnya.


Malam harinya mereka bertemu di tempat yang sudah disepakati.

"Wehhh, sekarang Rafa makin keren uy....hihihi" Risa tertawa dengan ciri khasnya.


"Iya nih, makin kece lah pokoknya" Lusi menambahkan.


"Hahaha, apaan sih! ini karena gua pake baju yang gak pernah kalian liat aja".


"Jadi mau nongkrong dimana nih?" tanya Rafa.


"Jangan di mall mulu ah, bosen. Hehehe" Lusi nyeletuk dengan kocaknya.


"Pengen makan pizza, burger, spageti sih" wajah Lisa ekpresinya seperti sedang berfikir.


"Terserah deh mau makan apa! Jadi kemana nih?" tanya Rafa dengan serius.


"ANGKRINGAN. Cuss...." jawab Risa dan Lusi bersamaan.


"Hahahaha, dasar kalian" Rafa mengejar.


Malam itu mereka bercerita banyak hal. Mereka tertawa lepas dan terlihat sangat bahagia. Tak lama Lusi mendapat telfon dan dia pamit sebentar untuk mengangkat telfon tsb. Sekarang hanya ada Rafa dan Risa. Tiba tiba suasana menjadi berbeda dan Rafa merasa canggung.

"Fa, bagaimana hubunganmu dengan Kirana? Kamu udah gak pernah kelihatan bareng dia lagi?" Risa menatap Rafa.


"Hhmm, aku udah gak mau tahu lagi tentang dia" wajah Rafa berubah serius.


"Maaf yah aku malah tanya hal kaya gini. Akupun merasa bingung dengan diri sendiri". Sambung Risa.


"Pada intinya, bintang bintang itu tetap tinggi di langit. Cahayanya pun tetap bersinar. Aku saja yang lemah. Manusia bumi mana bisa terbang terus menerus dan memaksakan tinggal dilangit. Pada akhirnya aku yang terjatuh dan tak kubiarkan bintang bintang itu redup". Rafa berkata sembari menatap langit.

Lalu Rafa berkata dalam hatinya "Semoga Kirana dan Cassandra selalu bahagia. Aku harap diantara mereka tidak ada tersakiti, meskipun sekarang Kirana entah dimana dan entah kenapa Cassandra tiba tiba menjauh. Hmmm...ternyata firasatku memang benar tentang mereka" Rafa menghela nafas panjang.


"Wah, tinggi banget sih bahasamu fa, hehehe. Gua kagak ngerti dah" Risa mengusap keningnya sendiri.


"Hahahaha" Rafa tertawa.

"Artinya, aku udah gak mau mikirin dia, aku harus melanjutkan hidupku yang indah ini. Sembari mencari seseorang yang serius. Aku udah cape perjuangin seseorang yang gak jelas. Mending cari yang serius terus nikah deh" Rafa menambahkan.


"Jadi kamu lagi cari yang serius fa?" Risa menatap Rafa.

Rafa merasa aneh dan memalingkan pandangannya dari wajah Risa.


"Kalau kamu cari yang serius, gimana kalau sama Risa aja?" Risa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan menempelkan ke meja.


"Eee...," Rafa terdiam. "Kamu kan selalu memuja muja Ruddy sa?" Rafa menambahkan.

Risa tiba tiba berlari meninggalkan Rafa tanpa sepatah katapun. Dia terus menunduk dan menghampiri Lusi, kemudian langsung pergi dari tempat itu.


Rafa termenung dan tertunduk lesu. "Bodohnya aku".



Sejak hari itu, Risa dan Rafa menjadi jarang bertemu, komunikasi juga menjadi berkurang. Baik Rafa ataupun Risa mungkin sama sama merasa bingung harus bagaimana.

 Setiap hari libur kerja, Rafa kini selalu sendiri. Biasanya dia pergi nongkrong bersama Risa dan yang lainnya. Bila sedang benar benar gabut dan butuh refreshing, terkadang Rafa pergi kerumah kakaknya yang ada di Bintaro. 

Di sisi lain, Annisa kini menjadi lebih care terhadap Rafa. Annisa adalah teman satu kantor Kirana dan Cassandra. Awal mula perkenalan mereka adalah saat Annisa sering ikut Kirana untuk makan siang bersama Rafa. Namun saat itu jarang sekali mengobrol dan hanya saling menyapa saja. Pada akhirnya saling tukar nomer telefon.

 Semenjak hubungan Rafa dan Kirana berakhir, Annisa lebihh berani untuk mengajak Rafa berbicara, di tambah mereka banyak mempunyai kesamaan. Diantaranya suka nonton, terus makan makanan yang pedas dan menggugah selera, dan yang pasti mereka sangat suka junkfood.

Ketika Tuhan Menerbitkan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang