6~•Suka sama Laily?•~

164 44 37
                                    

Pov Author

Setelah Laily berpikir keras tentang kejadian janggal tersebut, ia beralih menatap Deven yang tengah asik menyantap ice cream yang ia beli.

"Kak gak usah nafsuan gitu nape! Laily kan jadi pengen juga." Laily menatap lekat kearah ice cream yang dipegang Deven ditangan kanan dan kirinya.

"Laily mau?" Deven menyodorkan ice cream yang ia punya di tangan kanannya.

'Kok Laily ngerasa aneh banget ya kalo Kak Deven manggil nama Laily?' batin Laily menatap heran Deven.

"Laily dengar Deven ngomong gak?" ucap Deven membuyarkan lamunan Laily.

"E-eh iya denger-denger, kita mau makan jangkrik kan?" jawab Laily asal.

"Ihh, bukan tau, maksud Deven itu... Laily mau gak ice creamnya?" jelas Deven dengan nada seperti bercanda.

"Iya Laily mau," Laily mengangguk dan menyodorkan tangannya meminta ice cream.

Deven menyerahkan ice cream nya dan tangan Laily sudah terulur, tapi..tidak semudah itu. Deven melesatkan ice cream nya ke pipi Laily sehingga membuat pipi Laily menjadi coklat.

Deven tertawa terbahak-bahak melihat Laily yang langsung cemberut.

"Ishh, jadi kotor kan pipi Laily!" Laily medengus kesal dan menyubit keras perut Deven.

"Awss, sakit Laily! Hiks, hiks, hiks. Deven bakalan laporan perbuatan asusila yang Laily lakukan. Biar dipenjara seumur hidup." Deven mengelus-ngelus perutnya yang terkena cubitan maut Laily.

"Lagian sih, ngapain juga pake di colek-colek. Emang Laily sabun colek apa!" tutur Laily gemes.

"Jadi mana ice cream nya?"

"Eh, Laily lambat. Ice cream nya udah Deven makan barusan," Deven menunjukan telapak tangannya dan ingin menunjukan bahwa tak ada lagi sisa ice cream nya.

"Ihh, ganteng-ganteng kok bego!" kesal Laily.

"Iya bener nih, bego banget si Deven! Hahaha." Deven mengejek dirinya sendiri dan tertawa terpingkal-pingkal.

"Laily, Deven mau ngomong sesuatu boleh?" Laily mengangguk pertanda mengiyakan permintaan Deven.

"Deven suka loh sama Laily, Laily mau gak jadi pacar Deven?" tutur Deven yang sepertinya mengatakan dengan sangat lancar dan lugas.

"Apa? Laily gak salah dengar?"

"Enggak kok."

"Mau gak?"

"E-em, gimana kalo kita beli coklat! Iya, bener kita beli coklat," Laily mengalihkan pembicaraan. Deven mengangguk dan memegang tangan kanan Laily.

"Kita jalan kaki kak?"

"Enggak dong, Deven tadi udah nyewa mobil special,"

"Beneran?" jawab Laily antusias.

Deven mengangguk semangat dan celingak-celinguk mencari sesuatu.

"Nah, disana!" Deven menunjuk kearah mobil special itu, sebentar! Maksudnya bemo?

"What!? Kita naik bemo?" Deven mengangguk kegirangan.

"Suka gak?" tanya Deven ragu-ragu.

Muka Laily mulai mengerucut, tapi jangan dibayangkan kayak bangunan kerucut ya..ntar kagak lucu!

"Laily beneran gak suka, ya?"

"Eng-gak kok, Laily suka, suer beneran deh! Tapi..." Deven terdiam menunggu jawaban Laily.

"Emm itu, apasih mobilnya ban-"

"Rehan tau kok! Laily gak suka kan!"

"Hah? Rehan? Siapa Rehan?" tanya Laily curiga.

"Rehan itu adeknya De-"

"Marvel! Woy Vel!" Laily yang tengah serius mencari jawaban dari Deven tiba-tiba terpotong karena teriakan dari seorang perempuan yang memegang pundak Deve.

"Lo kemana aja sih! Gue udah nyariin lo dari di sekolah!"

"Sekar? Ngapain kesini?"

"Hah?" terlihat dari ekspresi wajah Sekar, ia terlihat kaget tapi tak seberapa lama ia kembali biasa saja.

"Mau beli coklat gak Deven?" panggilan Sekar kenapa menjadi berubah? Laily tak habis pikir dengan semua ini.

"Tadi Deven mau beli coklat bareng Laily juga loh,"

Sekar beralih tatapan ke arah Laily. Laily yang merasa dirinya tengah di pandang, ia mengangguk sambil tersenyum dan mengulurkan tanganya.

"Salam kenal, aku Laily,"

"Sekar," balas Sekar tanpa membalas juluran tangan Laily.

Sepertinya Sekar tidak menyukai Laily, tapi apa alasannya?
Sekar menarik tangan Deven dengan paksa dan mereka masuk ke dalam sebuah mobil dan meninggalkan Laily sendiri.

"Bye Laily," ucap Deven saat dibalik kaca mobil yang ia buka dan ia melambai-lambailan tangannya dan dibalas senyum serta lambaian balik dari Laily.

Laily hanya membeo setelah mengalami kejadian barusan, ada apa dengan mereka? Ada hubungan apa antara Sekar dan Kak Deven?

Laily's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang