Brak!
"Ish, Kak Deven kenapa sih! Jadi pura-pura gak kenal gitu!" gerutu Laily sesudah menutup pintu kamarnya dengan kencang.
Dengan perlahan Laily melangkahkan kakinya ke dekat jendela dan menghirup udara sejuk itu.
"Ada yang aneh dengan Kak Deven! Laily harus jadi detektif dadakan sekarang!" kini, tekad Laily sudah bulat untuk menguak kecurigaan yang menghantui benak hatinya.
****
"Itu kak Deven? Ngapain dia berdiri di atas pagar? Jangan-jangan...," gumam Laily saat melihat Deven memanjat pagar jembatan.
"Kak Deven! Laily Ikutttt!!" teriak Laily, berlari ke arah Deven.
Deven yang menyadari akan kehadiran seseorang, terperanjat kaget dan benar-benar hampir terjatuh dari pagar jembatan tersebut.
"Kakak mau ngapain sih?" ucap Laily tergopoh-gopoh.
"Gue mau bun-"
"Sebentar, Laily tau! Pasti Kakak mau..." Laily menggantung ucapannya.
Sebelum Laily melanjutkan ucapannya, ia nekat memanjat pagar menyusul Deven.
Deven merasa sangat keheranan dengan tingkah sosok astral ini.
Akhirnya Laily sampai ke puncak pagar. Ia menatap mata Deven sekilas.
Deven tidak bisa menebak ini tatapan rasa kasihan atau...
"Are you redy?" ucap Laily
"Hah?"
Laily memicingkan mata nya dan memasang mata jahilnya kembali!
Dan...
Hiyakkk!
Laily nekat terjun dari pagar yang dibawahnya ada sungai yang mengalir lumayan deras.
Laily tidak hanya menerjunkan dirinya, tapi ia mengenggam tangan Deven sehingga Deven ikut terjun bebas ke sungai.
Deven berteriak histeris seperti anak kecil, tapi tidak dengan Laily yang bersorak kegirangan.
Byurr!
Mereka berdua resmi tercebur ke dalam sungai.
Beberapa menit mereka tidak timbul dari dasar sungai.
Para warga bukannya sibuk menolong atau sekedar memanggil bantuan, mereka malah asik merekam momen ini.
Lalu bagaimana dengan nasib mereka berdua?
Tiba-tiba air tempat mereka tercebur muncul buih-buih dan munculah tangan yang sedang melambai-lambai meminta pertolongan!
"Pak, itu mayatnya!" teriak seorang Bapak menunjuk satu tangan mengambang bebas di sungai.
Mereka mengangguk paham.
Mereka mengarahkan kamera hp ke arah tangan tadi. Dengan cepat mereka berselancar di medsos dan mengupload vidio hasil karya mereka.Bapak tadi hanya bisa geleng-geleng kepala dan berteriak kepada salah satu warga yang berada di sampingnya.
"Hubungi petugas pemadam kebakaran!" titah Bapak tersebut.
Warga tersebut mengangguk paham dan mengambil ponselnya untuk menghubungi petugas kebakaran.
Selang 25 menit akhirnya Pemadam Kebakaran datang.
"Dimana korban nya pak?" tanya seorang anggota pemadam kebakaran dengan sigap. Sebut saja namanya adalah Udin.
"Disana pak!" Bapak itu menunjuk tepat di objek yang diarahkan.
Udin mengangguk paham dan segera melepaskan baju tugasnya kemudian dengan nekat ia ikut menyebur tanpa bantuan alat apapun.
Hanya dengan waktu 5 menit,korban berhasil diselamatkan. Warga yang melihatnya bersorak kegirangan.
Ketika Udin sampai kembali di jembatan dengan bangga ia membopong korban ke tangan Bapak tadi.
"Untunglah si mayat selamat," ucap Bapak tersebut sambil mengecup kening bebek kesayangannya.
Udin anggota Pemadam Kebakaran akhirnya dengan bangga menepuk-nepuk dadanya membanggakan dirinya.
"Uhuk-uhuk, untung Deven selamat!" Kepala Devan mulai timbul ke dasar dan ia mengusap kasar mukanya.
"Gimana seru kan kak!" seru Laily.
"Seru dari hongkong!!"
"Pak, tolongin Deven pak!" Deven melambaikan-lambaikan tangannya meminta pertolongan.
Warga yang melihat Deven dan Laily hanya memasang wajah datarnya dan berlalu pergi.
Bagaimana tidak?
Sungai yang diceburin Deven dan Laily hanya sebatas pinggang saja!
Deven mendengus kesal, dan berjalan ke tepian dengan menghentak-hentakkan kakinya.
Laily hanya tertawa terbahak-bahak melihat kekesalan Deven.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laily's Love Story
Historia CortaTerlambat sekolah bukan selamanya menjadi tragedi terburuk. Justru karena kasus tersebut membuat Laily bertemu dengan seorang cowok bernama Deven. Siapa sih yang tak kenal dengan Deven? Sosok cowok idaman para kaum hawa dan selalu menjadi idol. ...