Chapter Sebelumnya...
Bel berbunyi pertanda jam istirahat telah berakhir.
Aku dan irfan pun,bergegas kembali ke kelas.
Namun tiba tiba adaa seseorang yang berlari dan menepuk pundak ku sambil berkata.
"kak , tunggu" teriaknya
Kami pun menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"Itu bakso nya belum bayar" tambah nya
"Sial, ternyata bi marni" maki ku dalam hati
"wkwkwowkwkwk ,, mana nyett duit nya" ucap irfan dengan gelak tawa yang tercurahkan di wajah nya
aku paham betul , dia tertawa karena tau , yang aku kira itu bukan bi marni
"nihh , sueee" sahut ku singkat
Kemudian hening sesaat
"gue punya usul" ujar irfan
"gausah aneh² deh" sahutku
"kagak, ini seru abis" jelas irfan
"apaansih nyett?" tanya ku heran
"udah lu ikut gue aja" jawabnya
"kemane ngehe, udh mulai jam pelajaran ini" jelasku
"bolos yuk" sahut nya
"udah gila lu, gw tadi pagi udh dapet surat panggilang orang tua" ucapku
"kagak usah takut" sahut nya enteng
"mau kemana kita btw" tanya ku
"taman yu , banyak ciwi kece" jawab irfan
"haha,boleh lahh" ucapku
kami pun berjalan , ke gerbang belakang sekolah untuk memanjat keluar.
"untung tuh cctv belom di benerin sama si hera" ujar irfan
"udh jangan banyak bacot, ayo manjat" sahutku
"huft akhirnya kita bebas" ucap kami
"motor gimana?" tanya ku
"seloo ae yan, motor lu kagak gue parkir di dalem" sahut irfan
Sial , ternyata si botak ini memang sudah ada rencana bolos wkkw
"cita cita mau jadi arsitek , sekolah bolos mulu lu botak" ucapku dalam hati
Tak lama , dia kembali dengan membawa motorku yang bermerek yamaaf R15
"ayo nyett," ujar nya
"lu gapake topi?" tanya ku
"nape?" dia balik bertanya
"jakarte panas, tar retak pala lu botak" ejek ku
"yeh anying" sahut nya sinis
Tiga jam sudah kami mengitari taman, sampai tepat jam pulang sekolah, entah mengapa hari ini sepi, biasanya ada saja muda mudi di taman kota ini.
"balik yok, udh jam nya nih" ujar ku
"ayok,gue juga capek" ucap irfan
di Jalan Raya , Letjen S Parman
tepat di depan gang kumuh , aku lihat kerumunan anak punk brutal.
sepertinya sedang memalak seorang.aku terkejut ketika melihat rupanya
yang sedang di palak , adalah orang yang aku tunggu di kantin tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Step Behind You (End)
Teen Fiction"kemana pun kamu pergi aku kan ada tuk mengingatkanmu" "bahwa hanya butuh dua menit waktu berhargamu untuk menoleh, aku ada dua langkah di belakangmu"