Ku tulis cerita hitam di buku harian
Tentang perjalanan hidup ku yang menyebalkanSaat ku beranjak dewasa beban ini semakin terasa
Malam ini hujan tak berhenti.
Iringi air mata yang menetes di pipi
Saat tiada yang mengerti tentang derita hidupku ini.Dan aku terjebak di sudut kamarku sendiri , melampiaskan rasa sakit ini disini aku menangis
Yang terasa hanya keputus asaan dan yang ku ingat hanya sebotol minuman keras, saat ku ingin lupakan perih yang tak pernah ada habisnya
Ayah ibu maafkanlah aku
Saat ku putuskan untuk berhenti sekolah , hancurkan semua harapan yang dulu kubangga banggakan...Seadainya saja mereka bisa mengerti
Betapa perihnya luka yang kurasakan
Menderita diatas kebahagiaan orang
Apakah aku harus bertahan ?menahan luka yang teramat dalamTerimakasih , serta selamat kamu telah menghancurkan dunia ku.
Hari ini tepat nya seminggu lebih
Aku menjauh darinya , mengurung diri dikamarMain ps nonton tv tidur setiap hari ku
Jarang gosok gigi , jarang mandi karena lupa waktuJarang keluar rumah malu karena putus sekolah
Paling cuma bisa menghayal sambil main gitar..
Gak perlu jalan jalan
Gak butuh teman..."Hahahah" tertawa sendiri
Tiba tiba pintu kamarku terbuka
"Itu dia jadi ngurung diri dikamar terus ibu jadi takut" ucap ibu pada seseorang entah siapa
"Peduli setan" pikirku
"Heh nyett lu kenape, kesambet setan apa lu?" tanya nya
"Hih ternyata si manusia berkepala botak" ujarku dalam hati
"Setan botak hahahaha" jawabku sambil tertawa geli , mungkin karena pengaruh alkohol
"Mau sampe kapan lu begini terus?"
Ujar nya"Kapan kapan" celetuk ku asal
"Cewe di belahan bumi ini banyak , lu masih galau karena satu cewek?" jawabnya
"Gausah ngatur ngatur gue deh lu" bentaku cukup keras
"Sadar tolol, apa dengan mabok mabokan dan ngurung diri gini lu bisa dapetin dia gitu??" sahut nya membentak juga kali ini
"Nggak boy , yang ada hiduplu rusak"
"Mau lu apasih ikut campur aja?" ucapku
"Mau gue lu balik jadi ryan yang dulu , yang gue kenal , sohib gue"
"Lu renungin baik baik tuh omongan gue" tambahnya kemudian berlalu pergi
"Kenapa ga dari tadi aja sih lu pergi hahahaha" ujarku sambil tertawa lagi
"Lantas bagaimana kabar dia?"
"Apa dia sudah bahagia dengan dony?""Kalau tau gini aku tak akan pernah mau kenal dan jatuh hati padamu"
"Tapi rasa bosan ini menghantuiku"
Iseng iseng aku melihat ponsel ku
Hmm cuma ada chat dari rissa
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Step Behind You (End)
Fiksi Remaja"kemana pun kamu pergi aku kan ada tuk mengingatkanmu" "bahwa hanya butuh dua menit waktu berhargamu untuk menoleh, aku ada dua langkah di belakangmu"