Chapter Sebelumnya....
"Gamauuu lepasssin aku"
teriak nya dengan suara yang tak jelas mungkin karena bibir serta mulutnya terhalang oleh tangan ku."Gila nih cewe , gabisa di ajak kompromi" ujarku dalam hati
"Tiba tiba terdengar suara, krekkkkk"
(Suara pintu terbuka)Di iringi oleh suara seorang siswi yg bertanya dengan heran
"kalian ngapain?" tanya nya
Namun aku hanya terdiam terpana dan terpaku
serta bertanya, apakah aku berada surga"cantik banget dia"
puji ku dalam hati , dikala takjub akan mahakarya tuhan yang begitu indah"rambut panjang nya yang terkuncir begitu anggun , selaras dengan ekspresi heran yang tertaut di wajah nya" menggemaskan
"Belum puas , memandang indahnya anugrah tuhan , tiba tiba"
"ADRYAN" teriakan seseorang yang sangat familiar , terdengar
"mampus gue , itukan suara bu hera" aku berkata dalam hati yang sedang gelisah.
Seketika suasana berubah menjadi horor
"kalian bertiga , ikut ibu ke ruang BK"
ucap bu hera dengan wajah seram bak macan nya"aku ga tau apa apa loh bu" kata siswi yang baru saja bergabung dalam problem pagi ini
"CEPAT" sahut bu hera kali ini dengan ekpresi wajah mirip mak lampir
"mampus guee" batinku risau
"Di ruang BK"
"duduk" perintah bu hera yg langsung kami turuti
"kronologi nya gimana?" tanya bu hera
"Hmm tadi kan aku mau ke toilet bu , tiba tiba udah ada mereka berdua" sahut seorang siswi lugu yang tak tahu apa apa
"tapi tadi ibu lewat dan mergoki kalian bertiga ada di satu toilet ? apakah ada cinta segitiga di antara kalian?"
tanya bu hera"iya bu , mmereka ada sesuatu , tadi aku nangkep basah mereka ada di satu toilet terus aku di ancam bu." ucap siswi yang aku bekap mulutnya di tkp kejadian tadi
"nggak bu"
"iya bu aku lihat"
"nggak bu, percaya ya bu pliss." mereka berdua berdebat"aku sih udah pasrah saja"
"Tiba Tiba
BRAK (Suara Meja Di Gebrak)""ibu gak mau tau."
besok panggil orang tua kalian kesini"yah bu jangan dong bu'' ucap kami
"tidak ada negosiasi lagi, atau ibu skors." ucap bu hera
"di luar ruangan yang begitu horor"
"kenapa kamu fitnah aku , aku kan nggak salah apa apa" ucap siswi yang merasa terfitnah
"lu jadi adek kelas tuh gausah so pahlawan." sahut siswi kang fitnah dengan wajah judes nya
"aku pun bingung apa yang di maksud pahlawan" namun tiba tiba
"Heh LONT* lu makanya jadi org tuh jangan kecentilan ,
jangan sok cantik deh lo." ucap siswi si tukang fitnah , sambil menjambak rambut lawan debat nya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Step Behind You (End)
Novela Juvenil"kemana pun kamu pergi aku kan ada tuk mengingatkanmu" "bahwa hanya butuh dua menit waktu berhargamu untuk menoleh, aku ada dua langkah di belakangmu"