Jimin mengelap meja dan menata kursi di kedai bibi Ahn, menyapa beberapa pelanggan yang mulai berdatangan. Meletakkan serbet yang ia bawa, Jimin menghampiri pelanggan yang tengah melihat-lihat buku menu untuk memesan, Jimin mebawa buku kecil untuk mencatat pesanan mereka.
Kedai ramen bibi Ahn adalah kedai kecil, pelanggannya hanya orang sekitar yang memang tau rasa khas ramen kedai tersebut, Jimin satu-satunya orang yang membantu disana, dan terkadang putra bibi Ahn juga ikut membantu. Biasanya ia akan pulang pukul sembilan atau sempuluh malam setelah selesai membereskan dan menutup kedai.
"Mohon tunggu sebentar pesanananya" Jimin menyampaikan pesanan pada bibi Ahn, menyiapkan mangkuk dan menatanya di nampan.
"Jimin, kau antar dulu pesanan ramen ini ke rumah tuan Han!" Bibi Ahn menyerahkan bungkusan kantong plastik yang langsung di terima Jimin.
Jimin membantu wanita tersebut mengantarkan pesanan kepada pelanggan dengan sepedanya. Dan segera kembali untuk pekerjaan atau pesanan berikutnya.
Langit mulai tampak gelap. Biasanya saat jam makan malam salah satu dari kakaknya atau bahkan Taehyung akan datang untuk mengantarkan makan malam. Meski bibi Ahn sering menawari makan malam bersama tapi Jimin lebih menyukai makan makanan yang sama dengan para saudaranya.
Kedai sedang sepi, hanya ada empat pelanggan yang kini tengahh menikmati ramen mereka. Jimin mengeluarkan buku pelajarannya, duduk di sudut kedai dan mengerjakan tugas sekolah yang belum selesai. Karna masih pelajar, ia harus pintar-pintar membagi waktu untuk belajar dan bekerja.
"Jiminie"
Jimin menengok saat namanya disebut. Sang kakak tertua Seokjin, yang malam ini mengantarkan bekal makan malam Jimin.
"Selamat malam bibi Ahn" sapa Seokjin oada wanita yang tersenyum ramah.
"Malam Seokjin, kau terlihat sibuk. Sudah lama kau tidak berkunjung" ucap wanita tersebut.
"Ada beberapa pekerjaan, jadi aku sering pulang larut"
"Astaga, kau tetap harus jaga kesehatanmu. Mau ku buatkan sesuatu"
"Hahaha, terima kasih. Tapi aku baru saja selesai makan malam bi"
Bibi Ahn mengangguk dan kembali ke dapur.
Jimin sendiri hanya diam, mendengar percakapan kakak sulungnya dengan bibi Ahn. Bibi Ahn sangat ramah kepada mereka, tak jarang pula memberikan kimchi atau lauk rumah untuk mereka, alasannya ia tak sengaja memasak banyak. Walau Jimin tau wanita tersebut sengaja memasakkan khusus untuk ia dan saudara-saudaranya.
"Kak Seokjin tumben sekali sudah pulang?" Tanya Jimin saat Seokjin duduk di depannya dan mulai membuka kotak bekal.
"Hm, kebetulan tidak ada pemotretan, hanya beberapa persiapan untuk fashion show pekan depan" jawab Seokjin.
Jimin mengangguk, ia menyingkirkan bukunya dan memakan bekal yang di bawa Seokjin. Sup ayam hangat dengan rasa rempah yang kuat sangat cocok dimakan di malam hari. Jimin tau Seokjin sengaja memasak menu ini untuk meningkatkan selera makan Jungkook dan sedikit membantu membuat kondisinya lebih baik.
"Bagaimana hasil pemeriksaan Jungkook kemarin?" Tanya Jimin.
Kemarin Yoongi dan Seokjin membawa Jungkook ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin, namun karna Jimin yang bekerja di kedai sore hari ia tak sempat menanyakan hasil pemerikasaan karna mereka belum kembali dari rumah sakit dan saat ia pulang saudara-saudaranya sudah akan beristirahat.
"Bukan sesuatu yang baik" jawab Seokjin, ia tak ingin menutupi kondisi si bungsu kepada adik-adiknya yang lain
Jimin menelan sup di mulutnya dan meletakkan sendok. Ia ingin mendengar dengan detail penjelasan kakak sulungnya tersebut "apa yang dokter katakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Together
FanfictionMereka dipertemukan oleh takdir dan dipersatukan oleh harap untuk bahagia bersama. ini lanjutan dari Together 1 dari book Good bye Cover by @dwiinfantriani