Seperti pagi biasanya, Taehyung akan dibangunkan oleh Hoseok jika kakak ketiganya itu di rumah. Ia melipat selimut, menoleh ke arah Jimin yang masih lelap karna kedai yang ramai semalam sehingga membuatnya pulang larut malam. Kemudian Taehyung menghampiri ranjang Jungkook, mengusap pelan pipi sang adik dan mengecup keningnya.
Taehyung menggenggam jemari Jungkook, hatinya mencelos saat melihat ujung jemari itu membiru, demikian pula bibir Jungkook. Paru-paru Jungkook semakin parah, intensitasnya untuk kambuh lebih sering. Bahkan Jungkook cukup kualahan hanya berjalan dari kamar ke toilet, anak tersebut akan terengah seolah baru saja melakukan lari marathon.
Taehyung beranjak berdiri dan keluar kamar, ia mendapati Seokjin yang baru saja memasuki dapur dan Hoseok yang tengah duduk di ruang tengah tampak membaca sesuatu.
"Pagi kak"
"Pagi Tae" balas keduanya serempak
Taehyung segera memasuki kamar mandi, menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Ia bersiap untuk bekerja, mengantarkan koran pagi dan susu. Mengenakan jaket dan celana training hitam ia keluar rumah, mengayuh sepeda menuju rumah milik kakek Choi untuk mengambil koran dan stok susu.
"Selamat pagi kakek" sapa Taehyung pada lelaki tua yang tengah sibuk mendata barang yang diambil pegawainya pagi ini.
"Pagi Tae, koran dan susu untuk mu ada di sebelah sana" ucap kakek Choi sembari menunjuk arah yang ia maksud.
Taehyung mengangguk, ia mengambil tumpukan koran dan dua keranjang susu di pojok ruangan yang dimaksud oleh kakek Choi "ada lebih dua susu" ucap Taehyung.
"Ya, rumah tuan Park dan Aera meminta tambahan masing-masing satu botol" jawab kakek Choi.
Taehyung mengangguk, ia mengikat keranjang tersebut pada bagian belakang sepedanya yang biasa diduduki Jungkook untuk membonceng. Kemudian meletakan tumbukan koran pada bagian depan sepeda "kakek, aku berangkat dulu"
"Ya hati-hati"
Taehyung mulai mengayuh sepedanya, mengantar koran dan susu dari rumah ke rumah. Beberapa kali menyapa warga yang berpapasan dengannya. Ia bersyukur lingkungan baru tempatnya tinggal jauh lebih baik. Warga kebanyakan adalah penduduk lama dan sudah berumur, mereka menyambut dan begitu terbuka akan kehadiran ia dan enam saudaranya. Mengerti keadaan mereka yang yatim piatu mereka dengan senang hati membantu, seperti kakek Choi yang menawarkan pekerjaan ringan ini untuk Taehyung, bibi Ahn yang mempekerjakan Jimin, paman Lee yang menerima kunjungan Namjoon untuk bertanya soal tanaman dan bahkan memberikan bibitnya, ada juga beberapa yang terkadang mengantarkan makanan. Taehyung benar-benar bersyukur untuk semuanya.
Saat pekerjaannya telah selesai, semua koran dan susu telah diantar kepemiliknya. Taehyung kembali ke toko kakek Choi untuk mengembalikan keranjang "Kakek aku sudah mengantar semuanya"
"Ya, letakkan keranjangnya disana"
"Eoh kakek, apa ada sisa susu?" Tanya Taehyung.
"Ada dua botol, kau mau?" Tanya kakek Choi sembari mengeluarkan dua botol berisikan susu segar.
"Aku mau satu saja, bolehkah dengan memotong upahku pekan ini? Jungkookie sakit dan susah sekali makan, ia hanya mau sesuatu yang manis atau cair" terang Taehyung.
Melihat Jungkook yang mau meminun susu dan makan kue Taehyung berinisiatif untuk membelikan lagi susu untuk Jungkook, mengingat susu yang terakhir Seokjin beli juga sudah habis.
"Kelinci itu sakit lagi? Pantas aku jarang melihatnya"
"Iya, sudah hampir sebulan Jungkook absen dari sekolah"
Taehyung sendiri merasa sedih saat mendapati wajah murung Jungkook yang tidak bisa pergi ke sekolah, anak tersebut hanya membaca buku di rumah atau menyalin catatan yang Taehyung pinjamkan dari Mingyu teman sekelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together
FanfictionMereka dipertemukan oleh takdir dan dipersatukan oleh harap untuk bahagia bersama. ini lanjutan dari Together 1 dari book Good bye Cover by @dwiinfantriani