Taehyung menatap gedung tinggi di depannya, berbekal foto usang dan buku harian lama milik sang ibu yang diselipkan di kopernya dulu, ia akan menemui laki-laki yang merupakan ayah biologisnya.
Sudah sejak lama Taehyung mengetahui identitas ayahnya, pengusaha sukses dengan keluarga harmonis yang kerap kali muncul di layar kaca. Awalnya Taehyung tidak tertarik sama sekali untuk menemui laki-laki yang menyandang status sebagai ayahnya dan memperlihatkan eksistensinya sebagai putra dari wanita simpanan lelaki tersebut. Bahkan di lubuk hatinya telah memendam kebencian mendalam atas duka kehilangan sang ibu dan kelahirannya yang tak dianggap.
Namun hari ini tekadnya sudah bulat, ia akan menemui lelaki tersebut dan menuntut hak yang harusnya ia dapat. Bermula dari keadaan Jungkook yang semakin kritis setiap harinya, sudah tiga hari adiknya di rawat di rumah sakit dan sejak semalam kondisinya menurun hingga dokter meminta agar Jungkook dipindahkan ke ruang ICU serta melakukan prosedur operasi sementara, tapi lagi-lagi karna kondisi keuangan yang tak memungkinkan hingga saat ini Jungkook masih berada di ruang rawat biasa.
Taehyung menghembuskan nafas, mencoba menetralisir kegugupan dan kemarahan yang tiba-tiba merasuk kedadanya. Ia memasuki kantor tersebut, menuju meja resepsionis yang terdapat penjaga.
"Permisi"
Seorang wanita yang merupakan petugas resepsionis menatap ke arah Taehyung yang baru saja menyapa, "ada yang bisa kami bantu?" Tanya wanita tersebut ramah.
Taehyung tersenyum canggung "em ya, sa-saya ingin bertemu dengan tuan Kim Yunho"
Wanita tersebut mengernyitkan alis menatap pemuda di hadapannya, mungkin sedikit menaruh curiga apa tujuan anak laki-lagi menengah atas mencari sang atasan, walau ia tak melunturkan senyumnya "apakah anda sudah membuat janji?"
"Belum" jawab Taehyung jujur.
"Maaf, anda tidak bisa menemui Tuan Kim tanpa membuat janji terlebih dahulu"
"Tapi ini mendesak! Ah, tidak. Bisakah kau sampaikan kepada Tuan Kim kalau aku Taehyung putra Lee Yoona mencarinya?"
Wanita tersebut nampak ragu namun memandang wajah penuh harap Taehyung ia tak sampai hati menolak, "Tunggu sebentar saya akan menelfon sekertaris tuan Kim"
Taehyung mengangguk, menunggu wanita resepsionis yang kini tengah menelfon. Ia mengetukan jemarinya pada meja marmer mengkilat yang menjadi pembatas antara dia dan resepsionis, matanya mengedar memandang luas dan mewahnya bangunan kantor yang ia pijak.
"Permisi"
Taehyung tersentak dan reflek menoleh saat seseorang menepuk bahunya. Didepannya sekarang ada laki-laki berpakaian formal.
"Anda yang bernama Taehyung?"
Taehyung hanya mampu mengangguk kaku, ia menguatkan diri untuk tetap berada disana dan tak berbalik pergi, demi Jungkook kalimat itu terus ia rapalkan dalam hati.
"Saya sekertaris Tuan Kim, beliau setuju bertemu dengan anda. Mari ikuti saya" ucap pria tersebut.
Taehyung lagi-lagi hanya mengangguk, ia mengikuti langkah laki-laki tersebut menuju lift. Sesaat setelah lift yang hanya berisi ia dan orang yang mengaku sekertaris Kim Yunho tertutup, ia memandang pantulan dirinya di cermin dan mendadak ia begitu malu saat melihat penampilannya. Celana jeans lusuh dan Hoodie hitam serta sepatu yang bahkan warna hitamnya telah pudar, merutuki diri kenapa ia tak menggunakan pakaian yang lebih pantas saat datang kemari.
Denting pintu lift yang terbuka membuat Taehyung lagi-lagi tersentak, menelan ludah gugup ia kembali mengikuti langkah sekertaris tersebut.
Lantai yang ia datangi nampak lenggang, mungkin memang lantai yang dikhususkan untuk direktur utama. Terkesan mewah dan berkelas, lukisan-lukisan yang nampak artistik terpajang di dinding berlapiskan marmer dan pintu ruangan dengan kayu kokoh yang menjulang di hadapannya yang ia yakini sebagi ruang Kim Yunho.

KAMU SEDANG MEMBACA
Together
FanficMereka dipertemukan oleh takdir dan dipersatukan oleh harap untuk bahagia bersama. ini lanjutan dari Together 1 dari book Good bye Cover by @dwiinfantriani