HALOOOOO!!!
Cerita lama bakal di update lagi nih.
Semoga masih ada yang nunggu update-an cerita ini.
Ini cerita mau dibikin santai dan singkat aja deh.
Ide asli loh ini. Maaf kalau semisalnya ada kesamaan, ga sengaja. Sumpah!
Terima banget kritik dan saran barangkali ada yang dinilai kurang atau negatif.
Feel free aja buat nikmatin tulisan ini.
Jangan lupa komen dan vote-nya ya.
Terima kasih banyak :)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suasana tempat makan saat ini begitu ramai oleh beberapa orang. Satu di antara beberapa meja, Tiga orang wanita sedang berkumpul. Meja meja tersebut merupaka meja yang paling ramai di antara meja lainnya. Bukan karena tawa mereka yang sedang sibuk bergibah atau membicarakan aktor kesukaan, melainkan suara tawa anak-anak yang mulai menuntut untuk pergi dari tempat tersebut. Namun, siapa yang peduli ketika ibu-ibunya, tidak berniat meninggalkan tempat ini.
Meja tersebut terisi oleh tiga orang dewasa dengan tiga anak kecil dengan possi yang berbeda-beda. Ada yang duduk di baby chair dengan mahakaryanya sebuah makanan yang yuuuuh, ada juga anak laki-laki yang sedang sibuk menangis sembari duduk dipangkuan ibunya, dan ada juga seorang anak laki-laki yang mulai bosan menemani ibunya.
Berbeda dengan dua wanita lainnya, seorang perempuan di rambut panjang ikal sedang sibuk dengan laptopnya. Kesibukan kantor yang terpaksa harus ia bawa. Bukan soal anak, tetapi pekerjaan. Sebut saja namanya Leysa. Perempuan berusia 28 tahun yang masih hidup sendiri alias belum menikah. Hanya ia satu-satunya di gengnya yang belum juga menikah.
"Bimo dan Bisma, sebentar yah mamahnya sedang ngobrol dulu, main di area bermain aja yah?" kata seorang perempuan sedang merayu anaknya. Pilihan tempat berkumpul dengan emak-emak menjadi poin penting yang harus dipertimbangkan sata ingin berkumpul karena di situasi seperti ini, tempat seperti itu sangat dibutuhkan sekali.
"Wah meja ini terasa lebih tenang yah," kata Leysa selepas kedua orang tadi kembali sembari menutup laptopnya yang bertanda pekerjaannya telah usai.
"Nah gini namanya emak-emak yang udah berekor, susah buat hang out. Sekalinya bisa, kek gini deh," balas seseorang yang sedang sibuk menyuapi sendok berisi makanan ke seorang anak yang sedang duduk di baby chair.
"Raina, lo kenapa ga sewa babysitter aja sih?" tanya gue keheranan.
Raina yang merasa ditanya langsung menatap kedua anaknya yang sibuk bermain di area anak. Gue yang melihat Raina kewalahan mengurus dua anak balita tidak tahan untuk tidak bertanya seperti itu.
"Ley, lo kan tahu sendiri sekarang agak susah buat cari babysitter. Iya kan Mondy?" kata Raina sembari meminta dukungan dari Mondy yang terlihat sibuk menyuapi anaknya.
"Bener kata Raina, lagian ngurus anak sendiri sebenernya labih seru tahu," balas Mondy sembari tersenyum, "makanya cobain deh!"
"Punya anak?" tanya Leysa melotot ke arah temen-temen.
"Heh Bambang, ga gitu juga!" tegas Raina sembari menepuk bahu Leysa. "Lo cari dulu lakinya, baru bikin anak! Mau jadi apa lo punya anak tapi kaga punya laki?"
"Iya, kapan lo mau kenalin calon lo ke kita? Ada ga sih? Masih kosong aja?" Mondy yang tadinya sibuk menyuapi anaknya langsung meletakan piring dan sendok di meja dan fokus menantap Leysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DATING WITH ME
RomanceLeysa adalah seorang perempuan berusia 28 tahun. Angka biasa, jelas! Namun, tidak biasa bagi orang-orang di sekitar Leysa. Statusnya yang masih jomblo membuat Leysa sempat gerah dengan pertanyaan: "Kapan nikah?" Leysa yang menganut kebebasan masih m...