MULAI

13 6 6
                                    

Lanjutin cerita Leysa yuk!

Hari ini masih belum aku kasih tahu siapa tokoh utama laki-laki-nya. 

Berharap cerita ini sedikit menghibur semua pembaca, terutama yang single atau yang sedang merasa tidak nyaman dengan pertanyaan: kapan nikah?

Oh iya, mohon maaf kalau masih ada typo. Sedikit menggangu, tapi maaf yah. Nanti akan diperbaki lagi.

Ditunggu bintang dan komentarnya yah.

Kalau bisa sebarkan cerita ini ke temen-temen kalian. 

Terima kasih :)

***

Sore ini Leysa kembali berkumpul dengan teman-temannya. Ketika baru sampai, ia melihat Mondy dan Riana  sedang menikmati makanannya. Sungguh tidak mencerminkan setia kawan sekali, bukan? Namun, kelakuan seperti itu masih membuat Leysa sangat sayang dengan kedua sahabatnya. Karena menurut Leysa, persahabatan itu ya apa adanya, tidak perlu menjadi siapa pun atau berbuat bak di depan, jahat di belakang.

"Bagus, ya makan duluan padahal temennya yang habis kerja rodi belum datang, tidak setia kawan sekali," sembur Leysa sembari mengambil buku menu yang di atas meja.

"Kelamaan lu datangnya, urusan perut ga bisa disampingkan," kata Mondy yang mencoba untuk membela diri. Berbeda dengan Riana yang masih fokus menikmati makanannya. "Lagian gw punya dua mulut nih, lu ga lihat si manis ini lagi sibuk mainan makananya, gw harus gesit."

Leysa langsung memandangi seorang bayi perempuan yang manis begitu sibuk dengan alat makannya. Leysa yang merasa gemas dengan tingkah bayi di depannya bergegas menghampiri dan membantu bayi tersebut untuk makan.

"Dilihat-lihat, sebenernya lu dah cocok berkeluarga deh, Ley," kata Riana.

"Sayang aja, dia sibuk sama kerjaannya. Mau jadi independent woman, Ley? Kaga kasihan mamah udah kepengen cucu?" Mondy ikut-ikutan menimpali kalimat Riana sebelumnya. 

"Gue belum nemu yang cocok aja sih," jawab Leysa yang masih sibuk dengan anak Mondy.

"Gimana mau dapat yang cocok sih? Nyari aja kagak," kata Riana lagi. "Sebelumnya kan lu ketemu sama cowok-cowok karena kita yang dah gemes banget. Lu ga mau coba pakai dating apps gitu, siapa tahu lu langsung kek Mondy juga. Cuman gw yakin sih, ortu lu pasti diem-diem lagi jodohin lu, deh"

"Eh ya bener juga, lu cobain deh pakai dating apps, kenalan dan ketemu sama beberapa orang. Siapa tahu lu cocok, eh nikah juga kaya gw. Kasihan nih Allysa, butuh adik baru."

"Heh emaknya Allysa! Kalau Allysa butuh adik, ya lu buatlah di kamar sama bapaknya. Ngapain minta ke gw sih? Ngadi-ngadi nih temen lu, Ri!"

"Ah dia mah dah biasa, Ley," kata Riana sembari berdiri dari kursinya. "Btw, gue ke kantor Surya dulu ya, nganter jatah makanan ke kantornya dulu."

"Ah pantesan lu fokus banget ngabisin makanan. Yaudah gih sana, gue masih ada Mondy ini. Lu kalau mau langsung balik ke rumah juga gpp kok."

"Oke deh, see u guys!" 

Setelah kepergian Riana, Mondy mengambil alih tugas Leysa agar temannya itu bisa menikmati makanan. Keduanya mengobrol sembari Leysa menikmati makananya dan Mondy memberikan makanan kepada anaknya.

"Ley, gw ke kamar mandi dulu yah, mau bersihin mahakarya anak gw nih. Gw titip Allysa dulu,"  Mondy berjalan menuju kamar mandi, sedangkan Leysa menemani Allysa bermain. Kemungkinan membutuhkan waktu yang agak lama Mondy kembali. Jadi, Leysa membawa Allysa di pangkuannya. Baru juga beberapa menit berada di pangkuannya, Allysa mula menangis. Sepertinya anak Mondy ini sudah mulai menyadari bahwa keberadaan ibunya tidak ada di sekitarnya. Leysa berusaha untuk menenangkan Allysa. Namun, tidak ada hasilnya karena Allysa tetap menangis dan beberapa orang mulai memandanginya.  Leysa yang semakin kebingungan pergi ke arah kamar mandi.

DATING WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang