24. Pregnant

34 2 0
                                    

Beginilah kehidupan Joey sehari-hari. Pagi membereskan rumah, menjelang siang menyiapkan makan siang untuk Soobin lalu mengantarkannya ke kantor dan menghabiskan bekal bersama, sore menyiapkan makan malam, saat malam kembali menghabiskan waktu bersama dengan Soobin.

Sampai suatu sore ia ingin mencoba membuat kue dengan resep baru dari internet. Saking seriusnya ia bahkan tidak menyadari kedatangan Soobin.

Joey cukup terkejut saat Soobin menghirup tengkuknya lalu memberikan back-hug dengan lembut.

"Serius sekali. Sedang apa hm? Tak biasanya kau mengabaikanku."

"Aku sedang mencoba resep kue baru. Jika enak mungkin aku bisa membagikannya pada Eomma, Appa, Bibi Yang, dan..."

"Tidak ingin berbagi padaku?"

Joey terkekeh gemas. Suaminya ini benar-benar sangat manja. Bahkan sekarang ia mencari-cari posisi nyaman di bahu Joey untuk meletakkan dagunya.

"Dengarkan dulu jika orang berbicara. Aku akan memberikan kuenya kepada Bibi Yang dan tentu juga kepadamu."

Mulut Soobin berbentuk huruf O tanpa bersuara dan tanpa mengangkat dagunya.

"Noona.."

"Hmm?"

"Apa kau baik-baik saja?"

Joey seketika menghentikan kegiatannya. Sangat aneh bila Soobin tiba-tiba menanyakan hal itu.

"Apa? Maksudmu aku terlihat tidak baik-baik saja?"

"Tidak, bukan begitu. Hanya saja aku takut kau menyembunyikan sesuatu dariku dan kau tidak memberitahukan hal itu padaku."

Joey langsung membalikkan badannya dan menangkup kedua pipi Soobin lembut.

"Dengar aku. Aku menikahimu karena aku percaya padamu, mengerti? Aku pasti akan memberitahukan bila ada yang tak beres. Lagipula apa yang aku sembunyikan, bukankah kau sudah tahu semuanya tentangku dari Yeonjun?"

Soobin hanya mengangguk sendu mendengar penuturan Joey.

"Kau pasti sedang merasa lelah. Ayo bersihkan dirimu. Akan kubuatkan nasi goreng kimchi untuk makan malam," ujar Joey sambil melepaskan dasi dari kemeja Soobin. Lalu Soobin hanya menurut dengan berbalik menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Senyum Joey meluntur saat melihat Soobin telah menghilang masuk ke kamar mandi.

Aku juga berharap aku baik-baik saja, Soobin.

+×+

Belakangan Joey merasakan hal aneh dalam perutnya. Tak biasanya ia memilih dalam makanan. Dan tak jarang ia merasa mual.

Joey pikir ini hanya tak enak badan biasa dan perlu beristirahat lebih. Ia tak tahu setiap ia pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya, Soobin sudah tersenyum-senyum melihatnya. Menari-nari sambil mengatakan "aku akan jadi Papa, aku akan jadi Papa~" barulah menyusul Joey ke kamar mandi.

"Noona apa kau yakin baik-baik saja? Tidak ingin pergi ke rumah sakit?"

Joey menggeleng di tengah mualnya. "Aku baik-baik saja mungkin salah makan dan kelelahan. Hueekk," Soobin hanya bisa menurut dan merawat Joey sebaik mungkin.

Keesokan harinya terdapat sticky note di meja nakas dan dibaca oleh Joey saat baru bangun tidur.

Noona, maaf aku tidak memberitahumu. Aku ada rapat dengan kolega perusahaan XX hari ini jadi harus berangkat lebih pagi dan sepertinya kau tidur terlalu lelap jadi aku tak tega membangunkanmu. Tenang saja aku akan sarapan di kantor. Dan.. jangan lupa coba sesuatu yang ada di laci ya? Aku tunggu hasilnya. I Love You❤

The Truth Untold (Choi Yeonjun) | End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang