5. New Job

18 2 0
                                    

Joey sedang membersihkan unit kursusnya. Ia melihat pantulan dirinya di cermin. Terlihat bayangannya dengan Yeonjun yang menari beberapa jam lalu. Tanpa sadar ujung bibirnya naik.

"Terimakasih Yeonjun"

"Noona.. sudah kukatakan berapa kali? Berhenti berterima kasih"

"Tidak. Kau membantuku lebih dari sekedar masuk kursus ini. Kau membuatku menjadi lebih semangat setelah pindah kesini. Terimakasih"

Yeonjun terperanjat. Ia tak tahu harus bereaksi apa selain berusaha menenangkan jantungnya di dalam sana.

"Begitukah? Kalau begitu.. senang bisa membantumu noona"

Joey menghela nafas pelan. Semenjak disini, ia merasakan kepribadian baru yang tumbuh di dalam dirinya. Yang membuat tubuhnya menjadi lebih ringan dari sebelumnya. Inikah yang namanya bebas? Apapun itu ia sungguh tak menyesal telah pindah ke tempat ini.

Seketika ia teringat hari pertamanya datang. Hari yang penuh dengan umpatan. Bahkan kini ia tertawa mengingatnya. Tak sengaja ia mengingat pertemuan tak sengaja dengan Yeonjun saat itu.

"Oh benarkah itu kau, Yeonjun?"

"Ya benar. Astaga aku pasti sangat ceroboh. Maafkan aku noona"

Joey tertawa. Laki-laki yang menabraknya di pintu cafe itu kini berada di hadapannya.

"Tak masalah. Aku tidak menyangka kita akan bertemu seterusnya"

"Aku juga. Saat itu aku memang berharap bisa bertemu denganmu lagi. Tapi sepertinya Tuhan menyayangiku hingga membuatku bisa bertemu denganmu seterusnya"

Joey tergelak mengingatnya. "Dia benar-benar menggodaku rupanya," gumamnya. Tak peduli seberapa sering Yeonjun menggoda Joey, itu justru membuat Joey semakin ingin mencubit pipi Yeonjun. Bagaimana tidak? Setelah menggoda lalu Yeonjun akan tersipu sendiri. Itu terlihat sangat menggemaskan bagi Joey.

Tak sadar waktu menunjukkan pukul 7 malam. Joey memutuskan kembali ke unit pribadinya lalu segera membersihkan diri.

Saat sedang mengeringkan rambut, tiba-tiba terdengar dering telepon. Sejenak Joey memerhatikan layar gawainya. Ragu-ragu ia mengangkat karena nomor yang terpampang adalah nomor tidak dikenal. Siapa?

"Hel.. Yubuseyo?" Akhirnya Joey menjawab.

"Annyeong nona. Aku kasir cafe waktu itu, ingat?"

Joey mengingat sejenak.

"Ahh rupanya kau. Ada apa?"

"Maaf mengganggu waktu istirahatmu. Aku ingin memberitahumu satu hal penting. Disini ada lowongan pekerjaan, apa kau masih membutuhkannya?"

The Truth Untold (Choi Yeonjun) | End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang