3

2.4K 307 14
                                    

Langganan typo, mohon di maklum 😅. Di ebook sama pdf udah di usahakan, paling ada pun dikit gak sengaja. Di wp karena gak kayak word ada yang bantu koreksi jadi agak susah. Mataku minus soalnya sayang, jadi kalo gak di bantu garis merah gak terlalu keliatan. Doa'in aja ya semoga gak tambah parah biar bisa terus nulis.

❤Happy Reading❤




Keempat cakar serigala melebar dan menancap kuat di tanah pertanda serigala itu siap melompat untuk menyerang mangsanya. Tubuh Brina bergetar hebat, ketakutan membuat kepalanya tumpul hingga yang bisa di lakukannya hanya beridiri mematung seakan menanti kematian.

Tanpa gadis pelayan itu sadari serigala yang berada di belakangnya telah melompat dan bersiap menancapkan taringnya untuk mengoyak tubuhnya. Angin bersiul seiring pergerakan serigala tersebut membuat gadis itu berbalik, matanya melebar melihat taring-taring tajam yang berjarak kurang lebih dari setengah meter. Tepat saat ia memejamkan mata dengan pasrah sebuah belati berkedip dingin dan menancap sempurna di punggung serigala tersebut. Dan entah apa yang terjadi beberapa detik setelahnya serigala tersebut menggelepar dan tak bergerak atau pun bernafas lagi.

"No-nona."

Napas Elle semakin memburu karena adrenalin yang berpacu cepat. Mata tajamnya kini mengikuti setiap pergerakan serigala yang tersisa yang mulai berjalan perlahan mengelilinginya dengan sikap waspada. Sama halnya dengan dirinya, tampaknya serigala itu pun merasakan sebuah ancaman yang berasal darinya.

"Mundur!" Perintah Elle begitu si serigala berada tepat di depan mereka.

Kaki Elle bergerak cepat kesamping untuk mengalihkan perhatian si serigala. "Lari!" Teriak gadis itu saat si serigala berhasil terpancing dan mengikuti gerakannya.

"Ta-tapi, nona."  Brina tak tau apa yang harus ia lakukan. Satu hal yang ia tau ia tak boleh meninggalkan nonanya demi menyelamatkan dirinya sendiri.

Elle berguling menghindari terkaman serigala. Bibirnya berubah datar saat melihat Brina tak mengikuti perintahnya. "Aku bilang lari! Hidupmu adalah milikku, aku tak mengizinkan kau mati di sini. Jadi cepat lari!!"

"Ta-tapi.." Brina masih ragu-ragu.

"Tak ada tapi. Lari! Atau kau ingin aku mati, hah?!"

Mendengar hal itu Brina menggeleng cepat. Ia tak pernah ingin terjadi sesuatu yang buruk pada nonanya itu. Hatinya bimbang antara menuruti perintah Elle atau tetap di sana apapun yang terjadi, ia benar-benar tak bisa meninggalkan nonanya menghadapi bahaya seorang diri. Apalagi itu demi dirinya.

"Apa kau tuli!!" Elle hanya bisa terus menghindar dan menghindar. Belati di tangannya tak sama sekali memiliki kesempatan bahkan untuk menggores bulu si serigala itu. Serigala yang ini lebih gesit dan tentu memiliki insting yang lebih tajam, kemana belatinya menyerang selalu saja bisa menghindarinya. Dan entah apa dan bagaimana yang di lakukan Brina di masa lalu hingga ia beruntung bisa sampai di pondok meski dengan keadaan setengah sekarat dan luka-luka yang mengerikan.

Baju yang Elle pakai telah sepenuhnya basah oleh salju saat ia terus menerus berguling saat menghindar. Terlihat Brina yang berlari semakin menjauh setelah ia menatapnya tajam dan memperingatkan tadi. Dengan tak adanya Brina maka pertarungannya dengan si serigala akan lebih leluasa. Ia tak perlu mengkhawatirkan jika si serigala berubah haluan menyerang Brina saat ia lengah.

Elle berbalik dan lari ke arah berlawanan dengan Brina tentunya. Si serigala tentu saja mengejarnya. Salju yang membungkus kakinya memberatkan setiap langkahnya. Gadis itu berlari sekuat tenaga dengan mata yang tajam dan terus memperhatikan sekitar. Di depan sana beberapa meter darinya terdapat sebuah jurang dengan pohon yang tumbuh tepat di tepinya. Mata Elle berkedip, ia mempercepat larinya kemudian melompat. Kakinya menapak pohon dan tubuhnya berputar tepat saat si serigala juga melompat hendak menerkamnya, yang di sambut layangan belati tajam yang tepat menusuk tengkorak serigala yang tengah membuka lebar mulutnya.

ETHEREAL - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang