1

913 44 1
                                    

"Hari ini oppa gak pulang ya" ucap seokjin lalu duduk di meja makan sambil mengusap surai rambut aera

"Arraseo" ucap aera sedih

"Oppa tidak pulang kerumah,kau tidak sesedih itu" ucap jungkook lalu mengigit roti ditangannya

"Ahh oppa, aku sedih" ucap aera memainkan aegyo nya membuat para kakak nya tertawa

Aera tersenyum melihat semua kakak nya ada dimeja makan saat ini, dan mulai besok dia harus dirumah sendirian karena semua kakak nya akan sibuk berkerja

"Jika uang jajanmu habis, mintalah pada namjoon" ucap seokjin

"Yak mengapa padaku?" Protes namjoon

"Kasihan aera hyung, kau tidak boleh pelit" ucap taehyung

"Apa kau ingin uang ku?" Bisik jungkook yg ada di samping aera

"Oppa,pokonya aku tidak ingin uang jungkook oppa" ucap aera pada seokjin

"Yak, wae?" Teriak jungkook

"Jeon jungkook" suara min yoongi membuat jungkook menunduk

Jungkook memang sering berteriak pada aera karena hal semacam ini, tapi sesangar sangarnya jeon jungkook, dia lemah jika yoongi sudah bicara

"Mianhae aera" ucap jungkook

"Pakai kartu ini" ucap yoongi menyerahkan black card pada aera

"Tapi oppa.." ucap aera

"Sudah pakai saja, jarang jarang yoongi hyung memberikannya" ucap namjoon

"Gomawo" aera bangkit dari duduknya lalu memeluk yoongi dan mencium pipinya

Yoongi hanya tersenyum melihat tingkah adiknya ini

"Aera cepat habiskan sarapanmu" ucap heseok

Aera duduk kembali dikursinya lalu dengan lahap menghabiskan rotinya

"Bagaimana dengan sekolahmu?" Tanya namjoon membuat aera tersedak

"Pelan pelan sayang" ucap jimin mengusap punggung aera lalu menyodorkan minum padanya

"Wae? Apa ada masalah?" Tanya seokjin

"A..aa..ani" jawab aera gelagapan

"Jangan berbohong" jungkook menatap tajam aera dengan curiga

"Oppa" adu aera pada yoongi membuat yoongi menatap tajam jungkook

"Jinja, gwaenchana oppa" ucap aera meyakinkan semua kakaknya

"Ah aku terlambat, aku berangkat ya oppa" ucap aera lalu bangkit dan mencium semua pipi kakaknya

"Apa harus oppa antar?" Tanya jimin

"Tidak usah oppa, aku akan naik bus saja" ucap aera

"Sampai kapan kau akan terus seperti itu" ucap hoseok

"Oppa aku hanya ingin seperti siswa lainnya, yg penting dirumah aku sebagai adik manis untukmu" ucap aera mencium pipi hoseok

"Arraseo, hati hati dijalan" ucap hoseok

______


AERA POV

Sebenarnya aku tidak ingin pergi sekolah, hanya saja aku tidak ingin membuat para kakakku khawatir

"Yak" seseorang merangkulku dengan kasar hingga seperti mencekik leherku

"Aa...aapo" aku meringis kesakitan, sungguh ini sangat sakit

Mereka mendorongku dengan kasar hingga tubuhku terjatuh ke tanah

"Hahahha" mereka menertawakanku, mereka adalah komplotan joy

Joy beserta teman temannya selalu membully ku, dia memalak ku, hingga menyuruhku membawakan makan siang, atau menyuruhku membuat pr, kenapa aku pasrah? Karena untungnya mereka tidak bermain kasar padaku

Aku tidak ingin membuat masalah disekolah, aku tidak ingin semua kakakku tau bagaimana kehidupanku di sekolah ini, dan juga aku tidak ingin satu sekolah tau kalau mereka semua adalah kakakku

_____

Author POV

"Yak aera, bawakan aku makan siang" ucap joy

Aera hanya terdiam, hari ini aera tidak ingin menanggapi mereka

"Kau tuli?" Ucap joy menarik rambut aera

"Aa aapo" ucap aera meringis kesakitan

"Cepat bawakan aku makan" joy melempar kepala aera hingga terbentur ke meja , membuat aera menitikan air matanya

Aera pergi meninggalkan mereka untuk membawakan mereka makan siang, aera sungguh kesakitan, kepalanya berdenyut karena tadi kepalanya membentur meja

1 nampan aera bawa ke meja tempat joy makan, aera langsung meletakan nampan itu di depan joy

Joy langsung membanting nampan itu didepan aera, hingga makanan itu tumpah dibaju seragamnya

"Joy apa yg kau lakukan" ucap aera membersihkan bajunya

"Yak bagaimana kau tidak tahu bahwa aku benci sayuran" ucap joy menjambak rambut aera dengan kencang

"Apo, joy lepaskan, ini sakit" ucap aera meringis kesakitan

"Dasar sampah" joy mebenturkan kepala aera hingga aera hampir pingsan dan jidatnya membiru

Banyak murid yg melihat kejadian itu dikantin, tapi mereka tidak berani pada joy, karena joy adalah anak pemilik hanlim school, makanya semua murid tidak berani mendekat pada aera karena mereka takut berakhir seperti aera saat ini

Guru guru tidak ada yg bisa menghentikan joy, karena orang tua joy akan memecat guru yg menyalahkan anaknya, makanya saat ini tidak ada yg membela aera

"Bangun" teriak joy

"Cepat bangun" teriak joy menarik tangan aera dengan kasar

"Aku akan terus melakukan hal seperti ini, sampai kau benar benar hancur ditanganku" bisik joy ditelinga aera, lalu mereka meninggalkan aera sendirian yg sedang menangis

Para murid begitu merasa kasihan pada aera yg menangis tersedu sedu

"Oppa" lirih aera lalu menangis

______

MY SEVEN BROTHER'S (BTS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang