Hyunjin melangkah pelan menuju kamar rawat Jeongin, ia sama sekali tidak merasa aneh atau curiga. Hanya saja ia kecewa, bagaimana Jisung bersifat buruk pada Jeongin? Padahal, Jeongin adalah anaknya di masa depan.
"Ck, aku baru tau kalau ibu seperti itu. Saat pulang aku akan meminta penjelasan."
Hyunjin menghela nafas, kemudian memegang kenop pintu di depannya dan memutarnya agar terbuka.
Cklek
"Akuー"
Hal pertama yang dilihat Hyunjin adalah Minho yang tertangkap basah mencium adiknya.
Hyunjin yang tadinya kecewa pun sekarang kesal, amarahnya sudah mencapai ubun-ubun.
Ia pun berjalan cepat menuju Minho dan menonjok laki-laki itu berkali-kali.
Bugh
"Apa yang kamu lakukan sialan!"
Jisung yang baru sampai di pintu, melihat Hyunjin memukuli Minho, langsung berlari untuk melerai mereka.
"Heh berenti! Ini di rumah sakit!" Teriak Jisung.
Hyunjin menghentikan pergerakannya, menatap tajam Minho yang sudah lebam di bagian pipi dan sudut bibirnya.
"Lo kenapa Jin, mukulin Kak Minho?" Tanya Jisung.
"Kak Minho itu yang kenapa! Dia mencium Jeongin, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!"
Jisung terdiam, ia menoleh perlahan memandang kekasihnya. "Itu bener kak?"
Minho yang sibuk meringis, menatap ke arah Jisung. Sekilas, ia merasa tidak tega mengkhianati laki-laki manis itu.
"Ma-maaf ..."
Jisung kecewa, jemari tangannya mengepal, menatap Minho tidak terima.
"Hyunjin, maafin kak Minho ya." Jisung menundukkan kepalanya malu. Kemudian pergi dari sana.
Minho yang melihat Jisung pergi, memilih untuk mengejar laki-laki manis itu dan meninggalkan Hyunjin sendiri di kamar rawat Jeongin.
"Astaga, mengapa jadi seperti ini?"
かぞく
"Ji, tungguin kakak."
Jisung tidak menggubrisnya, ia lanjut melangkah lebih cepat agar Minho tidak bisa mengejarnya.
Namun sayangnya itu semua sia-sia, tetap saja Minho bisa mengejarnya, mengingat langkah kaki Minho lebih besar dari langkah kakinya.
"Jiー"
"Kakak kalo bosen bilang dong! Jangan diem aja! Aku nggak suka kalo kakak bohong."
"Jiー"
"Seenggaknya aku nggak harus ngerasa sakit atau mencintai sepihak."
"HAN JISUNG!"
Jisung bungkam, jika Minho berteriak dan memanggil marganya. Berarti, Minho benar-benar marah sekarang.
"Dengerin gue dulu, jangan asal nyerobot aja, nggak sopan!"
Jisung mengangguk takut-takut, kekasihnya terlihat menakutkan jika marah.
Minho tersenyum simpul, Jisung masih sama ternyata. Takut jika saat dia marah.
"Maafin kakak, kakak nggak bosen sama kamu. Cuma untuk yang tadi, kakak hanya khilaf. Kamu bisa diemin kakak kalo kamu masih marah. Tapi jangan pergi, kakak nggak mau kamu pergi, Hannie." Minho menangkup pipi Jisung, membawa pandangan mata Jisung yang berkaca-kaca menghadap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1/2] My Parents [minsung]
Fanficminsung ft. hyunjeongꕥꦿོ꧈ Hyunjin dan Jeongin, kakak-beradik itu sungguh penasaran dengan hubungan orang tuanya di masa lalu. Boyloves! © Original Story By Lumierenay & Exnabee, 2020