Yuri menggeliat kecil saat kesadarannya sudah mulai kembali. Ia pun membuka matanya dan wajah terlelap Sehun lah yang pertama kali dilihatnya.
Wanita itu termenung untuk sejenak mengingat apa yang baru saja mereka lalui semalam. Semburat rona kemerahan muncul di wajahnya.
"Kau pasti sudah gila Kwon Yuri. Bagaimana kau mengakuinya duluan?", batin Yuri merutuki keputusannya sendiri yang mengakui perasaannya lebih dulu.
"Bagaimana aku harus menghadapinya setelah ini?", Yuri terlihat mengulum bibirnya pelan dan saat Sehun menunjukkan tanda-tanda akan terbangun dari tidurnya. Yuri dengan cepat kembali menutup matanya seakan ia masih terlelap di dalam tidurnya yang nyenyak.
"Aish, memalukan sekali."
Sehun yang sudah terbangun tidak langsung beranjak untuk membersihkan dirinya. Ia memilih untuk menatap wanita yang ada di hadapannya lamat sambil menggerakan tangannya untuk mengelus kepala Yuri dengan sangat lembut.
"Selamat pagi.", ucapnya dengan suara parau khas seseorang yang baru bangun tidur lalu ia pun mengecup singkat kening Yuri sebelum ia mengambil dan memakai handuk kimononya. Sehun pun pergi menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Yuri yang memastikan Sehun sudah pergi pun kembali membuka matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk. Lengkungan senyum pun muncul di wajah cantiknya. Lalu ia pun memakai handuknya dan bersiap untuk sarapan mereka nanti.
~
Minyoung mengantar Seowoo paginya sesuai yang dijanjikannya pada Yuri dan Sehun. Saat keduanya datang, Yuri langsung menyambut mereka juga berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.
"Bagaimana malam natalmu? Menyenangkan?", Tanya Yuri yang dibalas dengan anggukan kepala bersemangat oleh Seowoo.
"Hm, aku melihat kakek santa dan juga aku mendapatkan banyak hadiah.", Cerita Seowoo dengan cara bicaranya yang terdengar sangat menggemaskan.
"Kau senang?"
"Hm. Sangat senang.", Minyoung tersenyum melihat interaksi antara Yuri dan Seowoo.
"Seowoo-ya..", panggil Sehun membuat Seowoo langsung berlari ke arahnya. Yuri pun kembali ke posisi berdirinya di sebelah Minyoung.
"Terima kasih, Yuri-ya."
"Tidak perlu seperti itu eonnie. Kau juga memiliki hak karena kau juga ibunya.", balas Yuri. Sementara Minyoung menatap Seowoo dan Sehun dengan tatapannya yang sulit untuk diartikan.
Entah apa yang sedang dipikirkan wanita itu, tiba-tiba saja Minyoung menitikkan air matanya membuat Yuri yang melihat itu terkejut dan langsung menyentuh lengannya.
"Eonnie, kau tidak apa-apa?", Tanya Yuri dan Minyoung pun langsung menghapus air matanya dengan kedua tangannya.
"Ahh, maaf. Sepertinya aku terlalu terbawa suasana. Kalau begitu aku pergi dulu Yuri-ya. Selamat bersenang-senang.", Ucap Minyoung lalu ia pun berjalan keluar dari griya tawang diikuti Yuri di belakangnya.
"Kalau kau mau, kau bisa tinggal lebih lama.", Yuri membuka suaranya saat Minyoung sudah melangkahkan kakinya keluar dari tempat tinggalnya.
"Tidak. Ada yang harus kulakukan sehabis ini. Sekali lagi terima kasih, Yuri-ya. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu.", Balas Minyoung lalu pergi begitu saja tanpa menunggu Yuri membalas perkataannya.
Yuri juga terlihat mengerutkan keningnya heran dengan sikap Minyoung yang menurutnya agak aneh sekarang.
"Yuri-ya."
"Eoh?", Yuri segera berbalik dan melihat Sehun yang menyusulnya.
"Kau tidak masuk? Kita harus bersiap.", Ucap Sehun namun Yuri masih bergeming di tempatnya dan menyadari hal itu, Sehun pun mendekat ke arah wanita itu lalu merangkulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glass Bridge (Completed)
FanfictionKehidupan berumah tangga bagaikan sebuah jembatan dengan kedua sisi yang berbeda tapi selalu terhubung satu sama lain. Jika tidak cukup kokoh untuk menahan beban, jembatan itu akan hancur dan semua yang ada di atasnya ikut terjatuh. Lalu bagaimana j...