Minyoung berjalan mendekati Seowoo lalu ia pun berjongkok di depan gadis kecil itu untuk menyamakan tingginya dengan Seowoo.
"Gadis manis, sampai jumpa lagi ya."
"Hm.", Jawab Seowoo dengan senyuman manisnya membuat Yuri yang melihatnya terdiam sejenak lalu ia pun ikut berjongkok seperti yang Minyoung lakukan.
"Kau sudah mengucapkan terima kasih?", Tanya Yuri dan gadis kecil itu terlihat menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu ucapkan terima kasih.", titah Yuri dan Seowoo pun langsung membungkukkan badannya sopan ke arah Minyoung dan mengucapkan terima kasih.
"Sama-sama, gadis manis.", Minyoung tersenyum sambil tangannya bergerak mengelus kepala Seowoo lembut.
"Seowoo-ya, ayo kita pulang.", Ajak Yuri dan Seowoo pun menganggukan kepalanya lalu melambaikan tangannya pada Minyoung sesaat sebelum masuk ke dalam mobil dengan bantuan Yuri.
Yuri mendudukan Seowoo di atas kursi khusus anak kecil di belakang kursi kemudinya sementara ia akan mengendarai mobil kembali ke rumah.
"Kau suka hadiah itu?", tanya Yuri sambil melirik Seowoo saat ia berfokus pada jalanan yang ada di depannya.
"Hm, ini sangat lucu.", Jawab gadis kecil itu sambil membawa boneka pemberian Minyoung ke dalam pelukannya.
"Kalau immo itu, kau juga menyukainya?", Tanya Yuri lagi penasaran dengan perasaan Seowoo pada Minyoung yang merupakan ibu kandungnya itu.
"Hm, immo itu sangat baik. Dia bilang akan sering menemuiku dan membawakanku banyak hadiah.", Jawab Seowoo dengan polos khas anak kecil seusianya.
Mendengar itu, Yuri hanya terdiam dan tidak mengatakan apapun lagi sampai keduanya sampai ke rumah, lalu Yuri pun kembali membantu Seowoo turun dari mobil.
Saat masuk ke dalam rumah, mereka berpapasan dengan eomma Sehun yang hendak keluar mungkin menemui teman-temannya.
"Kalian sudah kembali. Eoh? Kau membelikannya mainan baru?", Tegur eomma Sehun melihat Seowoo asik bermain dengan mainan barunya itu.
"Iya, eommoni.", Jawab Yuri yang berbohong soal Minyoung yang mendatangi Seowoo hari ini.
"Jangan terlalu memanjakannya.", ucap wanita paruh baya itu lalu kembali melanjutkan jalannya dan Yuri pun juga langsung membawa Seowoo untuk bersih-bersih lalu bermain di ruangan bermainnya.
Saat ia hendak menyiapkan camilan untuk gadis kecil itu, dilihatnya ponselnya itu berdering dan nama Seokjin tertera di layar ponselnya.
"Yeobosaeyo?"
"Eoh, ada apa?", Tanya Yuri lugas sembari tangannya yang lain bergerak melanjutkan kegiatannya menyiapkan makanan untuk Seowoo.
"Cih, galak sekali.", sindir Seokjin membuat Yuri menghela nafasnya pelan.
"Baiklah, akan kuulangi, ada apa anda menghubungiku Tuan Kim?", tanya Yuri dengan lebih sopan membuat Seokjin tertawa kecil di seberang telepon sana.
"Besok kau ada waktu luang? Bagaimana jika kita pergi makan siang bersama?", Tanya Seokjin sambil menaruh harapan besar kalau wanita itu akan menerima ajakannya.
"Jam berapa?", Tanya Yuri.
"Jam dua belas di restoran biasa. Aku tunggu kau disana ya.", Jawab Seokjin yang segera mematikan panggilan itu tanpa mendengarkan perkataan Yuri lagi.
Setelahnya Yuri memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya lagi lalu melanjutkan aktivitasnya mengupas buah apel untuk Seowoo.
Selagi mengupas buah itu, Yuri terlihat tidak fokus karena tiba-tiba ia mengingat reaksi bahagia Minyoung saat melihat Seowoo tadi sampai tidak sadar kalau ujung pisau itu sedikit menggores jarinya hingga mengeluarkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glass Bridge (Completed)
FanfictionKehidupan berumah tangga bagaikan sebuah jembatan dengan kedua sisi yang berbeda tapi selalu terhubung satu sama lain. Jika tidak cukup kokoh untuk menahan beban, jembatan itu akan hancur dan semua yang ada di atasnya ikut terjatuh. Lalu bagaimana j...