Underground 1

510 50 0
                                    

Gambar: Bunker Vivos Shelter Europe One yang diambil dari Wartakotalive.com, lucu sih gambarnya jd gapapa kali ya buat fasilitas rahasia. #bukanpromosi

Hari pertama bekerja ternyata tidak seperti yang ku kira, bertemu dengan teman-teman baru, tertawa bersama, atau hal lain yang membuatku semangat. Aku diterima bekerja sebagai dokter khusus di istana negara, seharusnya bulan lalu aku mulai bekerja tetapi ternyata Presiden Fritz memiliki agendanya sendiri sehingga aku dipindahkan ke salah satu perusahaan negara yaitu TITAN CORP

Karena hari ini hari pertama jadi mereka dengan suka rela memberikan tour kepadaku dan herannya mereka bilang ini merupakan fasilitas bawah tanah rahasia.

Kuamati sekitar sambil berjalan mengikuti laki-laki berbadan besar didepanku yang memperkenalkan dirinya dengan nama Zeke.

Setelah berjalan melewati lorong yang cukup panjang akhirnya Zeke berhenti.

Kenapa kita berhenti? Sebelum pertanyaan itu keluar dari bibirku, Zeke berjalan mendekati dinding dan muncul tombol hologram disana. Jujur saja aku sedikit takjub dan tertarik dengan kejadian itu. Waww canggih sekali. Karena penasaran aku mencoba mengintip dan melihat apa yang coba dia ketikkan di tombol itu, sandi rahasia dia ketikkan diatasnya seraya tubuhnya yang besar dengan sigap bergerak dan menutupi pandanganku. Kalau aku tidak tahu sandinya mana mungkin aku bisa keluar masuk pikirku dengan rasa kesal.

Tidak selang berapa lama akhirnya muncul pintu dihadapanku yang sebelumnya ku yakin merupakan dinding. Ku pikir Zeke orang yang pendiam dan untuk menghindari suasana canggung diantara kita maka aku berinisiatif untuk memulai pembicaraan dengannya.

"Oii Zeke, aku tidak menyangka ternyata pemerintah memiliki fasilitas seperti ini, hahaha... Apa kau sudah lama kerja di sini?"

"Diamlah!" Dengan otomatis bibirku kembali tertutup rapat. Suaranya yang terdengar kasar menciutkan niatku untuk mengajaknya berbincang lagi. Huh... Apapun yang ada di balik pintu ini, aku akan siap! Kumantapkan hati dan pikiranku sambil berjalan mengikutinya tapi pikiranku melayang pada waktu Presiden Fritz memberikan peringatannya kepadaku.

"Dokter Hanji Zoe"

"Iya, Presiden Fritz"

"Ini perjanjian kita, apapun yang ada di fasilitas ini, jangan pernah kau berani-beraninya sampai menyebarkan info di luar sana, jika itu sampai terjadi kau akan mendapatkan konsekuensinya. Ingatlah baik-baik"

Kira-kira apa maksud dari ungkapannya waktu itu ya? "Kita sudah sampai" suara baritone Zeke seketika memecah lamunanku. Sebelum suara antusias sempat keluar dari mulutku, bertapa terkejutnya aku melihat apa yang ada di hadapanku. Bagaimana tidak terkejut bahwa pasienku merupakan tahanan-kelinci percobaan-penelitian mereka. Apa yang terjadi? Siapa mereka? Kenapa mereka mendapat perlakuan seperti ini? Apa penelitian semacam ini legal?-

Sekali lagi Zeke menyadarkan ku dari pikiran yang tiba-tiba datang bertubi-tubi memenuhi otakku. "Kau sudah tau kan tugasmu, kalau begitu bekerjalah jangan hanya mematung di situ" ujarnya lalu pergi meninggalkanku.

Seperti yang Zeke bilang, aku hanya mematung tanpa mengetahui bahwa laki-laki itu sudah meninggalkanku sendiri bersama dua pasang mata yang menatap tajam kearahku. Apa yang harus kulakukan?

Melihat mereka yang dipenuhi luka di kedua tangannya membuat hatiku terasa sakit meskipun aku tidak tahu apa yang mereka perbuat hingga mendapat perlakuan seperti ini. Sungguh tidak adil. Entah sadar atau tidak aku telah lama sekali menanyakan keadilan di tanah kelahiranku ini.

Book of Hanji ZoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang