Distrik Trost 2

168 37 5
                                    

Gambar: Dari AoT kayaknya, aku sendiri gak ingat yang mana cuma cari di google entahlah aku cuma mau post cerita ini udah aku buat dari dulu yang penting aku nitip ini #RestoreTheSnyderVerse

Ibu menatapku seraya memproses apa yang terjadi di depan matanya. Senyumnya mengembang secerah senyumku.

"Hanji putri ibu, selamat datang" meski ibu terlihat lelah dia tetap menghampiriku dan memelukku.

Kita berdua berpelukan cukup lama, sambil berbagi kehangatan kasih satu sama lain. Ibu yang pertama melepas pelukannya padaku dan menatap ke dua orang asing di belakangku. Matilah aku! Aku tidak berharap ibu menyadari keberadaan mereka secepat ini.

"Wah, Hanji sudah besar sekarang berani pulang malam dan membawa laki-laki tampan... dan adiknya?" Goda ibuku sambil menyiku perutku dan menyembunyikan tawanya di balik tangan.

Aku mengerang lelah dan kedua tanganku melayang ke kepalaku sambil mengacak rambutku. "Ceritanya panjang, ibu"

"Oh kalau begitu ceritakan nanti saja kalau sudah pagi" respon ibuku sambil mempersilahkan tamu-tamunya masuk ke dalam rumah.

"Siapa namamu nak?"

"Namaku Levi dan ini adikku Mikasa" ujar Levi lembut, sungguh berbeda dari pada saat dia berbicara denganku. Ibuku tersenyum dan menjabat tangan Levi.

"Oh tapi maaf nak, aku belum merestuimu tidur satu kamar dengan putriku yang cantik ini" ibu kembali menatapku dan berbisik. "biarkan dia tidur di ruang tamu" lalu pergi meninggalkan kami dalam suasana yang canggung. Oh ibu!

"Ibu dokter, lucu" Di satu sisi aku senang Mikasa sudah mulai mengerti lelucon tapi di sisi lain rasa maluku meningkat di level maksimal.

Aku senang ibuku tetap menjaga barang-barangku dan kamarku tetap bersih selama hampir satu tahun. Setelah menyiapkan dua futon di kamar tamu aku mengucapkan selamat malam pada Mikasa dan Levi lalu kembali untuk menikmati tidur malamku yang tersisa 2 jam.

"Sayang, cepat bangun ibu sudah siapkan sarapan" Ibu tercinta memanggilku sambil mengetok pintu kamarku. Aku mendengar suara ibuku dengan jelas, tapi rasa kantukku masih tersisa.

"Lima menit lagi, ibu" Aku kembali memposisikan selimutku menutupi kepalaku.

"Ayolah sayang, kau sudah bilang 'lima menit lagi' pada ibu setengah jam yang lalu" Aku bisa membayangkan ibuku sedang memutar bola matanya bosan. "Kau bilang ingin cerita pada ibu pagi ini"

Aku langsung bangun terduduk mengingat kejadian kemarin. Benar juga aku berhutang penjelasan banyak pada ibu tentang membawa laki-laki dan adiknya kerumah tengah malam.

Kuhempaskan lagi badanku ke kasur lalu mendesah. Ini akan menjadi hari yang panjang. "Iya ibu, aku sudah bangun. Aku akan siap-siap dan kesana sebentar lagi"

Kuamati suasana ruang tamu menjadi ramai dengan berbagai hidangan yang disajikan ibuku. Hari ini ibu benar-benar masak banyak. Mikasa sedang membantu ibuku menyiapkan makanan di atas meja, lalu Levi yang mengenakan apron putih seperti ibuku sedang mencuci alat masak yang kotor. Pemandangan yang mustahil.

Ah sebaiknya aku kembali tidur... Otakku belum beres.

"Hanji kemarilah, kau mau kemana? Ayo duduk sini" panggil ibu yang pastinya memergoki diriku yang sedang berputar arah.

Tentu saja aku langsung duduk di tempat yang ditunjukkan oleh ibuku. "Nak Levi, berhentilah bersih-bersih sebentar. Kita sarapan bersama dulu" Kuangkat alisku heran, karena keakraban ibu dengan kedua Ackerman bersaudara itu.

Book of Hanji ZoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang