Kirstein familly

135 31 1
                                    

Jean-Bo karena hari ini hari spesial buat aku maka aku kasih kamu hadiah. Semoga kalian suka ya...
NB: Sehat selalu ya🥰

"Jean, terimakasih untuk makanannya. Ini sungguh enak sekali"

Jean menggaruk kepalanya dan tertawa canggung sambil mengangguk "Terimakasih"

"Jean!" Suara dari arah dapur membuatku mengikuti asal suara itu. Laki-laki bertubuh tinggi itu melambaikan tangannya. Pandanganku mengikuti Jean yang beranjak dari tempat duduk dan menggumamkan kata permisi. Jean kemudian menghilang di balik pintu mengikuti laki-laki -teman?- berambut hitam itu

Pandanganku beralih ke kedua Ackerman itu. "Kalian sudah kenyang semua kan?" Tanyaku yang mendapat balasan berupa tatapan dari mereka. "Kalau begitu ayo kita lanjutkan perjalanan" Ajakku yang langsung dituruti kedua orang itu.

Saat berjalan keluar seorang wanita dengan rambut putih di kedua sisi keningnya berdiri di depan pintu. Dia menatap ke arah pintu dimana Jean menghilang dengan tatapan khawatir. Aku berniat untuk menghampiri wanita itu dan bertanya-

Seseorang menyenggol bahuku cukup keras, kalau aku tidak hati-hati pastilah mukaku akan berbenturan dengan lantai. Aku kembali berdiri tegak dan memperbaiki kacamataku yang hampir terjatuh sambil mengumpat dalam hati pada orang yang melakukan hal kasar padaku.

"Kenapa kau datang kesini?!" Aku memandangi kejadian di depanku dan saat Jean menggenggam lengan wanita itu dan menariknya keluar menjauh dari pintu

Wanita itu mengeluarkan rintihan kecil dan aku mendengar sebagai kata yang keluar dari mulutnya. "Jean, pulanglah"

"Aku tidak mau pulang. Kau ingin mempermalukan ku ya..." Suara percakapan keduanya semakin lama semakin lirih. Aku mengerutkan dahiku atas kejadian tidak mengenakkan itu dan saat kupandangi sekitarku hampir semua pandangan pembeli tertuju padaku atau pintu di sampingku.

Shit

Aku mencoba membuat diriku setenang mungkin meskipun pikiranku berteriak dan jantungku berdegup kencang. Aku berpura-pura acuh dan berjalan ke arah pintu keluar. Kukira setelah aku keluar pintu masalahku akan hilang tapi siapa sangka datang masalah baru.

"Tolong!" Suara teriakan yang kuyakin adalah milik Jean terdengar di terlingaku.

Aku segera berlari ke arah suara itu.

Hanji! Kau itu magnet masalah

Wanita itu tersandar di pelukan Jean dengan kedua tangan yang menggantung lemas di kedua sisinya. Matanya terpejam rapat. Bahkan Jean yang memiliki tubuh besar dan tinggi sekalipun kesulitan untuk menahan tubuh wanita itu.

Aku segera membantu Jean dan berbagi berat dengannya. "Levi!" Aku berteriak pada orang yang sudah berada di sampingku. Tampa ku beri perintah dia sudah mengerti apa yang harus dilakukan. Jean dan Levi mengangkat tubuh wanita itu dan menidurkannya di salah satu kursi panjang dari anyaman bambu yang disediakan untuk pembeli.

"Menyingkir kalian" ujarku pada kedua laki-laki itu lalu duduk di sampingnya dan mencari nadi wanita itu. Aku juga melihat dadanya yang mengembang dan mengempis.

Mungkin ibu Jean pingsan akibat stress bertengkar dengan putranya. Aku harap sih begitu dan bukan masalah besar yang akan membuat kami kerepotan.

Setelah beberapa saat wajah ibu Jean mulai berwarna kembali dan tidak pucat pasi seperti saat aku melihatnya di pelukan Jean.

Jean berjongkok di samping ibunya sambil menggenggam tangannya. Aku berharap anak laki-laki itu belajar sesuatu hari ini, karena aku tidak ingin berceramah tentang ibu.

Book of Hanji ZoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang