Trip to Shiganshina

163 35 1
                                    

Terimakasih Hajime-san sudah menamatkan AoT🎉 ucapan yang telat 😂 dari penggemarmu yang benci Eren dari chapter 1. Lol. Ini juga cerita absurd karena Aku bingung pengembangan karakter tokohnya🐿️

Kali ini yang membangunkan ku dari tidur adalah hujan yang mengguyur tempat kami beristirahat, yaitu gubuk tua yang ditawarkan oleh kepala desa dengan harga cuma-cuma. Bagiku ini masih lebih baik dari pada tinggal di jalan.

Kemarin Levi sudah menyeret kami untuk bersih-bersih gubuk ini jadi dini hari tadi kami langsung tertidur pulas.

Dingin Ketika aku membuka mata Mikasa sudah tidak di sampingku. Aku melihat tempat tidur di sebelahku dan tersenyum mengetahui Mikasa ada disana bersama Levi. Entah apa yang saat itu kupikirkan, aku pindah ke tempat mereka berdua dan kembali tertidur. Hangat.

Aku bermimpi buruk. Di dalam mimpiku itu aku sedang berada di film 300, ceritanya mereka menangkapku dan seseorang-Raja Leonidas- menendang tubuhku sambil berteriak "This is Sparta!" Aku terjatuh bebas di dalam lubang yang gelap itu. Rasa sakitnya sangatlah nyata hingga tulang dan aku tidak bisa menahan jeritanku.

"Aaaa!" kok dingin ya.

Aku membuka mata dan ternyata semua itu nyata. Ku tengok ke atas mengintip Raja itu dan yang kulihat adalah Levi yang terduduk sambil menyilangkan tangannya. Dahiku mengernyit dan kutatap tajam laki-laki itu.

"Apa masalahmu?"

"Kau tidur dikasurku, Hanji" ujarnya datar.

"Lalu?" Kutantang Levi, dia pikir hanya dia saja yang tak punya rasa takut. Aku tidak takut dengannya sama sekali.

"Itu tidak pantas" Aku tertawa karena alasan yang diberikan Levi. Aku tidak tau apa dia menyadarinya atau tidak, tetapi Levi-tuan yang super sensitif ini- sudah membiarkanku tidur hingga pagi hari disampingnya. Levi yang ku kenal selama ini kupikir hanya tidur 2-3 jam per hari dan ini sudah 5 jam.

"Tch, Oi Kacamata, cepat berberes kita harus segera pergi"

"Aku tau itu" ujarku sebal

"Lakukanlah kalau begitu" Aku ditinggalkan oleh Levi yang telah keluar terlebih dahulu. Niat kejamku sesaat muncul tapi aku tau aku hanya akan membuat diriku terlihat bodoh.

Aku menyerah dan membenarkan kacamataku dan mengucir rambutku.

Setelah meninggalkan tempat itu kami kembali melanjutkan perjalanan. Seperti hari-hari sebelumnya berjalan sambil melihat peta mirip dengan kartun kesukaanku dulu Dora The Explorer.

Tiinn

Suara klakson mobil dari arah belakang membuatku sedikit kesal padahal kita sudah berjalan di pinggir jalan. Kulihat arah mobil itu. Moblit?

"Hanji? Kau Hanji kan?" Kepalanya keluar dari jendela kaca mobil sambil memegangi stir mobil dan melambaikan tangan kearahku.

Ternyata benar dia Moblit teman SD-ku yang sering aku jahili. Senyumku mengembang bagai orang yang kerasukan tiba-tiba, aku tak bisa mengendalikan mulutku yang tiba-tiba berteriak memanggilnya "Moblit!!" Wah takdir menemukan kita dan berpihak kepadaku.

"Hanji, apa kau sekarang menjadi gelandangan?" Baik. Penampilan ku memang tidak seperti putri raja tapi itu sudah keterlaluan! Bisa-bisanya dia menganggapku-

"Kau siapanya Dokter?" Tanya Mikasa yang membuat Moblit tersentak kaget.

"Dokter?"

"Tentu saja aku Dokter dasar kau kepala puding!" Akhirnya dia tersadar dan merasa malu dengan bertingkah kikuk dan menggaruk belakang kepalanya.

Book of Hanji ZoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang