#Chapter 1

4.1K 160 0
                                    

Sinar matahari pagi dan suara kicau burung mengiringi langkahku dari parkiran sekolah menuju ruang kelas. Menghirup udara pagi sungguh menyenangkan menambah semangat pagiku. Seiring aku berjalan seluruh mata tertuju padaku. ini sudah terjadi setiap harinya semenjak aku menginjakan kaki disekolah ini. baik itu laki-laki maupun perempuan memandangku dengan tatapan kagum, ada yang iri dan ada pula yg memasang tatapan lapar seperti ingin menelanjangiku, itu membuatku tidak nyaman, mereka menyebalkan dan membuatku risih, jika tatapan iri yang mereka berikan padaku aku tidak peduli dan aku senang jika mereka ada juga yang menatapku kagum. semua tatapan yang mereka berikan itu karena kecantikan dan keseksian yang aku miliki, selain itu aku juga seorang yang cukup terkenal dikalangan siswa sebagai ketua tim cheerlides disekolah ini. aku memiliki tubuh yang seksi dan paras yang menurutku lumayan cantik dengan pipi yang sedikit berisi, mata yang tajam seperti kucing membuatku terlihat lucu sekaligus cantik dan seksi secara bersamaan.

"Jennie!"

Seseorang memanggilku dari belakang, ku hentikan langkah kaki ku dan menoleh kebelakang ternyata joy sahabatku sekaligus teman sekelasku.

"Yak apa kau baru saja sampai? Kenapa kau tidak mengangkat telponku pagi ini jennie kim!"

Ya namaku adalah jennie kim seorang siswa kelas 12 di SEOUL HIGH SCHOOL yang merupakan sekolah elite yang seluruh siswanya kebanyakan dari kalangan menengah atas. aku adalah putri dari Kim Jiyong dan Chaerin, orangtuaku termasuk salah satu chaebol yang ada di negara ini, maka tidak heran jika aku bisa bersekolah disini.

"Nde aku baru saja dari parkiran, apa kau hari ini bangun kesiangan lagi joyi ah?" Jawabku dan kami mulai berjalan bersama menuju kelas.

"Nde, kau sudah tau itu, tapi kenapa kau tidak mengangkat telponku paboya"

"Agar kau tetap pergi kesekolah" ucapku datar.

"Wae?!" Balas joy mendramatisir.

"aku bosan jika harus mengizinkanmu setiap kali kau telat bangun dan berakhir aku menjadi pelarian tugas²mu bodoh"

"Issshh menyebalkan" ucap joy kesal dan terus berjalan sampai kami tiba di depan pintu kelas.

BRAAKKKK!

"Kamjagya!" Kagetku dan joy bersamaan.

Bisa aku lihat dua orang laki-laki yang amat sangat begitu aku kenal sejak kecil sedang berkelahi. Salah satu dari merekalah yang melempar kursi yang tidak tepat sasaran itu mengenai dinding sehingga menimbulkan suara gebrakan tadi.

"Brengsek kau! Siapa kau mengaturku!"

BRAAAAKK
BUGH

Setelah melempar kursi tadi laki-laki itu mendorong dan satu pukulan mendarat sempurna diwajah lawannya.

"Sialan" ucap seorang yang didorong dan dipukul tadi dengan membalas pukulan yang dilayangkan padanya.

BUGH
BUGH BUGH BRAAKKK
BUUUGH

BUUGH BUGH!

BUGH

BUGH

Perkelahian terus berlangsung wajah mereka sudah sama-sama babak belur, aku hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela nafas jika melihat keduanya terus berkelahi. Aku rasa ini pasti disebabkan oleh seorang yang melempar kursi itu. setiap paginya selalu ada saja kekacauan yg dibuatnya. Dia seorang yang sangat sulit dalam mengendalikan emosinya, mudah baginya selalu menggunakan otot dibandingkan dengan otaknya.

BUGH BUGH BUGH

BUGH BUGH

"Bacot kau hanbin!" Ucap seorang yang melempar kursi tadi dan sekarang dia sedang menendang² hanbin yang sudah tersungkur dilantai. Ya seorang yang tersungkur berkelahi dengannya adalah hanbin. Hanbin adalah teman kecilku sejak tk hingga sekarang yang sudah kuanggap seperti oppaku sendiri, dia seorang yang selalu ada bersamaku, memperhatikanku dan menjagaku. Aku khawatir melihat hanbin yang menahan sakit dan sulit baginya untuk melepaskan diri.

Hate to Love Me | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang