#Chapter 4

860 123 5
                                    


Selamat membaca😊

POV HANBIN

.
.
Aku terus mencari dan mengejarnya, aku melihatnya yang menangis berlari memasuki kamar mandi wanita. Hatiku sakit jika harus melihanya menangis seperti ini. Aku hanya mampu berdiri didepan kamar mandi untuk menunggunya keluar.

Aku mendengar jelas tangisannya dari luar sini, sungguh ingin sekali aku meringkuh dan memeluk tubuhnya. Aku tidak mau melihatnya terluka seperti ini, ini pasti berat untuknya.

"Han? Apa jennie didalam?" Tanya irene yang tiba-tiba datang dan juga mencari jennie.

"Irene? Nde, dia di dalam, bisakah kau menenangkannya? Sungguh aku sangat mengkhawatirkan"

"Tentu, kau jangan khawatir, aku bersamanya" balas irene padaku.

"Bisakah kau menolongku han? Ini kunci lokerku, tolong ambilkan seragam dilokerku untuk jennie segera mengganti seragamnya ada dia tidak kedinginan" lanjut irene menunjukan kunci lokernya.

"Tentu saja, sini kunci lokernya, aku akan mengambilnya" balasku sambil mengambil kunci loker milik rose.

"Baiklah aku musuk dulu, gomawo" ucap irene terburu dan masuk ke kamar mandi menemui jennie.

Aku segera berlari menuju loker irene berada, aku percepat lariku agar aku segera sampe mengambilkan seragam untuk jennie, aku tidak mau dia sakit dan kedinginan, benar apa yang dikatakan irene dia harus segeram mengganti seragamnya.

Saat aku sampai diloker irene, aku melihat jisoo dengan kondisi luka babak belur diwajahnya yang sepertinya baru sedang berlari seperti mencari-cari seseorang. Raut wajah yang ia tampilkan terlihat khawatir. "Siapa yang dia cari? Apa jennie?" Batinku melihatnya penasaran.

Ketika jisoo berada tak jauh dariku dia melihat keberadaanku, dia melirikku sekilas lalu melewatiku dan berlari pergi begitu saja. "Ada apa dengannya? Apa dia baru saja berkelahi? Tapi dengan siapa" aku terus penasaran apa yang sebenarnya terjadi padanya. Namun, aku tersadar jika harus segera mengambil seragam diloker irene untuk jennie. Segera aku membuka loker itu dengan kunci yang irene berikan tadi, mengambil seragamnya dan mengunci kembali loker tersebut.

Aku segera kembali berlari lagi menuju kamar mandi, aku tidak mau membuang-buang waktu dan terlalu lama untuk jennie segera mengganti seragamnya, aku tidak mau sampai dia sakit, itu akan membuat hatiku sakit melihatnya.

POV HANBIN END

******


"Jennie ah!" Ucap irene berlari menghampiri dan memeluk jennie yang menangis didepan kaca wastafel kamar mandi.

"Gwenchana?" Tanya irene.

"Ssssttt uljima, jangan menangis tenanglah aku bersamamu jen" lanjut irene yang khawatir melihat keadaan jennie yang menyedihkan.

"Hiks hiks... irene ah hiksss" jennie terus menangis dan membalas pelukan irene dengan erat seakan mencurahkan apa rasa sakit yang dia rasakan hari ini.

"Sstt uljima..., gwenchana jennie" ucap irene terus menenangkan jennie dan mengelus punggung jennie mencoba memberikan kehangatan untuk sahabatnya.

Hate to Love Me | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang