Chapter #13

2.3K 179 32
                                    


Mari kita baca☺️

07.00 A.M
.
.
.
.
Pagi yang cerah udara yang dingin membuat suasana hati kim jisoo berbunga-bunga. Jisoo baru tiba didepan rumah seseorang yang akan ia jemput untuk pergi ke sekolah. Senyum cerah terpancar dibibir berbentuk hatinya, menanti seseorang keluar dari rumahnya sambil bersender disamping motor miliknya.

Hingga tak lama seseorang yang jisoo tunggu pun akhirnya tiba, meskipun keluar dengan keadaan cemberut tak masalah bagi jisoo, dimata jisoo hal itu terlihat menggemaskan, ia suka itu.

"Ck tidak bisakah kau tidak mengancamku!" Kesal seseorang tersebut menghampiri jisoo.

"Wae? Aku hanya bicara apa yang diperlukan saja" jawab jisoo enteng.

"Awas jika kau menyebarkannya! Aku tidak akan segan-segan membuat perhitungan denganmu kim jisoo" ucap seorang tersebut geram.

"Astagaaa, kenapa kau menakutkan sekali sih jennie ah, aku hanya ingin mendeklarasikan hubungan kita, apa ada yang salah jika sepasang kekasih melakukan go public? Kau pikir kita idol yg harus pacaran sembunyi², ayolah bahkan kita juga sudah pernah melakukan hubungan lebih dari sepasang kekasih bukan?" cerocos jisoo menggoda jennie.

Ya seseorang yg tengah ditunggu jisoo sedari tadi adalah jennie. Jisoo mengancam jennie untuk berangkat kesekolah bersama dengan ancaman jika jennie tidak mau maka ia akan memberitahukan hubungan mereka ke teman-temannya disekolah, ini yang jennie tidak suka. Ini semua gara² taruhan tersebut membuat jennie menjadi gila berhadapan dengan seorang kim jisoo.

"Yaaaaa jaga mulutmu! Tidak bisakah kau tidak membahasnya kembali" gerutu jennie kesal.

"Wae? Memang kita kan pernah melakukan hubungan suam-" ucap jisoo terpotong.


PLUKKKK!

"Ngomong sekali lagi tuh mulut aku jontorin ke nih spion ya ji" ucap jennie kesal setelah menampol mulut laknat jisoo, ia malu jika membahas kejadian itu lagi, membuatnya menjadi membayangkan setiap² adegan dalam kejadian tersebut.

"Haishhh... sakit jen, astaga nih bibir fungsinya buat cipok bibirmu, kalau jadi jontor gimana" gerutu jisoo.

"Yaaa kim jisoo!" Teriak jennie kesal.

"Nde nde mian, aku bercanda, kajja kita berangkat" ucap jisoo takut jika kucingnya dalam mode mengamuk.

"Ck sialan" gerutu jennie.

"Kajja, kemarilah, pakai helmmu" ucap jisoo yang sudah duduk dimotornya dan memakaikan helm untuk jennie.

"Oke kajjaa naik sayang, kali ini naik motor bukan naikin aku, kalau itu ntar aja kalau kita uda dikamar, gantian kau yg diatas ya" ucap jisoo laknat.

Bughhhhh!

"Yakkk! Kubunuh kau kim jisoo!" Kesal jennie memukuli lengan jisoo.

Bughh

Bughhhhh

Bughhh

"Aiisshhh sakit jen! Yaaaa berhentiii Awwwhh" protes jisoo kesakitan.

Jennie pun berhenti lalu menatap jisoo tajam. Ia kesal dengan jisoo yang sangat menyebalkan.

"Jika kau terus menyebalkan, aku tidak akan pergi kesekolah bersamamu!" Ucap jennie menatap jisoo tajam mematikan.

Jisoo yang melihat tatapan menatikan jennie menelan ludahnya kasar, sungguh menakutkan, karena tidak ingin mencari mati pun jisoo menganggukan kepalanya.

"Mm mi mianhae, naiklah" ucap jisoo gugup mempersilahkan jennie naik ke motornya.

Tanpa sepatah kata pun jennie langsung menaiki motor jisoo. Setelah jennie menaiki motor jisoo pun mulai melajukan motornya, aura mematikan dari kocheng dibelakangnya benar-benar mencekam, jisoo merutuki bibirnya yg selalu berbicara sembarangan. Sungguh sial ternyata nasibnya di pagi hari ini.

Hate to Love Me | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang