Part 7

112 62 27
                                        

Jangan lupa vote dan komentar ya!:) 

Selamat membaca!!~

                                                                                                                            ***

Keesokan harinya.

"Almaaa!" seru Nugi dari depan pintu rumahnya. Rencananya, ia akan mengajak sahabatnya itu untuk berangkat ke kampus bersama, kebetulan jadwal kuliahnya tepat di jam yang sama.

"Eh, ada nak Nugi. Masuk dulu, Alma lagi siap-siap" sahut Rosa, mama Alma.

"Aku tunggu di sini aja, tante"

"Masuk aja, udah makan siang belum?"

"Udah kok, tan. Nggapapa aku tunggu di sini,"

Mama Alma pun masuk ke dalam dan memberitahu anak gadisnya bahwa Nugi telah menunggunya di luar.

"Aku berangkat ya, Ma" kata Alma berpamitan dengan Mamanya.

Alma pun keluar rumah dengan menggenggam kontak motor dan helm miliknya.

"Kamu ngapain bawa motor?" tanya Nugi. Alma membisu dengan wajah tanpa ekspresi.

"Kamu bonceng aku kan, jelek?" kata Nugi lagi. Alma masih tak menjawab sahabatnya itu.

"Kenapa sih, Al?" tanya Nugi yang tiba-tiba mencabut kontak motor Alma dari motornya.

Alma menghela nafas panjang.

"Aku mau berangkat sendiri, kamu ngga perlu lagi repot-repot antar-jemput aku di jam kuliah yang sama," jelasnya.

"Tapi kenapa, Al? Aku ada salah sama kamu? Sampe kamu diemin aku gini, dan dari kemarin telfonku ngga kamu jawab, kenapa?" tanya Nugi.

"Lain kali, kamu ngga perlu minta bantuanku untuk cari-cari hadiah buat dia, Nug. Kamu langsung ajak dia aja langsung cari hadiah yang dia mau," jelas Alma.

"Maksud kamu?" tanya Nugi.

"Udah, aku mau berangkat. Kembaliin kontakku," kata Alma.

"Aku ngga akan kasih ini sebelum kita baikan" kata Nugi.

"Jelasin dulu maksud kamu apa, Al?"

"Yang tadi udah jelas, kan?" jawab Alma.

Nugi diam sejenak untuk memikirkan kata-kata sabahatnya tadi.

"Maksud kamu Sania? Aku bisa jelasin, Al"

Alma merebut paksa kontak motornya dari genggaman tangan Nugi. Ia segera pergi meninggalkannya yang masih di depan gerbang rumahnya.

                                                                                                                            ***

Karena kejadian itulah, sudah hampir genap satu bulan kedekatan mereka merenggang. Keduanya sudah jarang bertemu bahkan berangkat bersama ke kampuspun tidak pernah. Sebenarnya Alma tidak lagi mempermasalahkan kejadian yang lalu antara Nugi dan Sania, namun ia sedikit menjaga jarak dengan sahabatnya itu. Ia tidak mau jatuh hati terlalu dalam pada sahabatnya, Nugi.

Suatu ketika, Alma dan Nugi tiba-tiba saja bertemu di sebuah kedai es krim favoritnya. Nugi yang ketika itu sedang duduk di kursi santai dan hanya memandangi es krim cokelat kesukaannya. Alma yang baru saja memesan es krim kesukaannya, berjalan mencari kursi yang kosong dan melihat sahabatnya itu sedang sendirian. Ia mendekatinya.

"Kasian es krimnya cuma diliatin gitu, meleleh tuh," ujar Alma.

"Eh, kok kamu di sini?" kata Nugi yang terkejut melihat kedatangan sahabatnya.

"Kalau ngga boleh, aku bakal cari tempat lain" kata alma

"Boleh kok boleh. Lagian kenapa si sensi banget jadi orang" ketus Nugi.

"Whatever" singkat Alma.

"Udah lama kamu ngga ada hubungin aku buat ketemu," kata Nugi.

"Karena sibuk masing-masing, iya kan?" kata Alma.

"Kamu kan yang sibuk?" tanya Nugi.

"Bukannya kamu? Sibuk sama siapa tuh temanmu yang kamu kasih kado, aku lupa namanya" kata Alma yang pura-pura lupa dengan Sania.

"Maksudmu Sania?" tanya Nugi.

"Bentar deh, kenapa jadi bawa-bawa dia, Al?"

"Jangan bilang kamu cemburu sama Sania? Iya, Al?" kata Nugi penasaran.

"Engga," singkat Alma dengan memasang wajahnya yang kesal.

"Terus kenapa mukanya begitu? Cemburu kan? Ngaku deh Al, hahaha" ledek Nugi.

"Jadi, selama ini kamu menjauh dari aku karena kamu cemburu sama dia?" kata Nugi lagi memastikan.

Berkali-kali Alma mengatakan tidak padanya. Namun, Nugi terus saja meledek sahabatnya itu dan mengiranya cemburu dengan Sania. Hingga akhirnya Alma benar-benar marah karena tingkah Nug, dan dia pun pergi meninggalkan sahabatnya itu.

"Alma tunggu!," seru Nugi.

"Apa lagi, Nug? Masih mau meledekku?" tanya Alma.

"Kamu kenapa sih, Al? Ngga kayak biasanya deh," kata Nugi.

"Ya aku kesal aja kamu terus-terusan begitu,"

"Aku kan bercanda Al, kenapa kamu marah?"

"Aku ngga marah, cuma kesal,"

"Tapi kenapa harus kesal kalau kamu ngga cemburu karena Sania?"

"Atau kamu suka sama aku, Al?"

"Nug, please, kita hanya berteman. Ngga usah aneh-aneh,"

"Udah ya Nug, aku mau pulang. Aku minta kita jaga jarak dulu, karena aku masih kesal sama kamu," 

Gimana? Seru ngga ceritanya? Mau lanjut? 

Jangan lupa vote dan komentarnya gais! Makasiiiii:)) 

Pantau terus yaaaa~ 

SEVEN YEARS AGO METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang