liners °k-idols

Blib Blab Blub

Votement juseyo!

"Aku pulang..."

"Ehh, anak bunda. Udah olahraganya?"

  

Intak mengangguk lalu mencium tangan kanan ibunya. Gini-gini Intak masih perhatian dengan ibunya, ehh nggak tau kalau ayahnya.

Intak ke meja makan dan sarapan ditemani sang ibu yang fokus nonton drakor sambil ngemilin apel. Ayahnya belum kelihatan, mungkin sibuk atau emang nggak niat bangun.

"Intak..."

Intak noleh, "kenapa Bun?"

"...ummm gimana ya..." Ibunya Intak menggaruk tengkuknya, "...nanti tunggu ayah kamu bangun aja, ayahmu yang harus cerita."

Tak lama, sang ayah bangun dari tidurnya. Kalo Intak lihat, ayahnya beda banget kalo lagi di kantor dan di rumah. Di kantor galak banget, di rumah kayak bayi.

'ayah punya kelainan kali...'---Intak

Intak suka nggak sadar kalo dia juga gitu. Sekarang aja sambil bibir dijadiin mulut bebek, nggak jelas emang :").

 
 

"Kenapa kamu? Ayah ganteng? Tau kok."

"Padahal aku nggak nanya yah."jawab Intak cemberut

"Rowoon anaknya jangan digituin ih!"

  
 

Ayah Rowoon ketawa terus ngusap pucuk kepala anaknya, bunda Hyojung cuman tersenyum terus lanjut ngedrakor.

   

Kayaknya Intak nggak sadar kalo Eric dan Junkyu ngintip dibalik jendela. Entah kenapa setelah pak Martin nyeritain Intak mereka langsung kepo, jadilah mereka ngikutin Intak.

"Dilihat-lihat, Intak anak bunda yaaaa"bisik Eric

"Yaiyalah, masa anak kucing!" -Junkyu

"Tapi kata pak Martin, si Intak suka judes dan pengancam gitu. Lah ini lembut banget kek kulit bayi."

"Mana gua tau Ric, udah ahhh gua nggak mau dimarahin bang Hangyul gegara telat kasih makan."

"Oh iya lupa, ehehehehehe. Nanti selidiki ini lagi bareng anak-anaknya bang Ucup."

Untung yang dalam rumah nggak nyadar semak-semak mereka bisa bicara.

*****

Tau yang namanya sial nggak? Iya, Yujin dan Yuri kena sial lagi. Ban motornya bocor dong, mana ibu mereka udah ngomel-ngomel kenapa dua anak remajanya belum pulang.

Akhirnya mereka pulang dibantu Yohan, sekalian motornya dibawa ke bengkel yang tante Irene pernah kunjungi itu. *chapter pertama woi
 

 

Kamu nggak ikut, yang ada malah kamu yang nginap. Kamu memakan nasi kuning dengan lahap diikuti Seongmin yang belum kekumpul semua jiwanya.

 

'Drrrtttt'

"(Y/n),hape lo bunyi..." Kamu melihat hapemu yang bergetar, "atuh jangan diliatin, diangkatlah!"protes Seongmin