9. Misi Berhasil

16 2 0
                                    

9. Misi berhasil

Sembagi Aruntala itulah kita bertiga
- Triple cla

"SIAPA DI SANTAP? MAKSUDNYA SIAPA DI SANA? KALO KALIAN BERFIKIR UNTUK MALING JANGAN HARAP UNTUK BISA KELUAR DARI ISTANA INI!"

Mendengar teriakan tersebut, mereka lantas mencari cara untuk bersembunyi, di bilang berani untuk menjalankan misi mereka memang berani tapi maling mana yang mau ketauan saat sedang melakukan pencurian?

Langkah demi langkah terdengar lebih jelas, menandakan terikan prajurit penjaga sudah semakin dekat, namun mereka belum juga menemukan tempat persembunyian yang cocok untuk ketiganya.

Selang berapa detik kemudian Relia dan Rina merasakan ada yang mengangkat tubuh mereka, hampir saja si bungsu Relia menangis  karena ia berpikir ajalnya sudah dekat dan dia mengira di cekek lalu di angkat prajurit tadi.

•••

"Buka matamu bodoh." Bisik geram Rysta tepat di samping kuping Relia, perlahan Relia membuka mata ternyata ia sedang melayang bersama kedua sahabatnya.

Relia melirik ke arah Rina, "Apa lihat lihat? Diam." Ucap Rina lirih yang hanya bisa di dengar Rysta dan Relia saja.

Ya, inilah kekuatan milik Rina yaitu mengendalikan angin atau di sebut dengan HEWA, jadi apapun berhubungan dengan udara semuanya tunduk dengan Rina. Sejak tadi ia juga sebenarnya panik tapi sebagai yang tertua ia tak mungkin hampir menangis seperti Relia, dirinya teringat bahwa Raja Lee pernah berkata bahwa ketiganya di beri kekuatan masing masing untuk menjalankan misi.

Di atas tanpa alas sekarang mereka berada, berayun ayun dengan gelisah karena prajurit tersebut masih berada di bawah mereka.

"Rys, coba kamu gunakan kekuatanmu untuk mengusir prajurit ini." Perintah Rina, "Usahakan tanpa membuat kegaduhan" Lanjut Rina.

"Memangnya bisa tanpa membuat kegaduhan? Bukannya jika kita bergerak sedikit saja tetap bersuara?" Tanya Relia seperti anak kecil yang tak tahu menahu.

"Gampang" Jawab sombong Rysta.

Suara kretekan lirih, kemudian muncul akar akar pohon dari luar bangunan dan tanah-tanah yang mulai bergetar di barengi dengan tangan Rysta yang cekatan memindahkan ini itu sebagai tugasnya. Seperti sudah sangat ahli dalam bidangnya

Mengendalikan Tanah, itulah kekuatan yang Rysta miliki, memang jika orang baru mendengar ia akan dianggap memiliki kekuatan sederhana namun kekuatan ini adalah salah satu kekuatan yang di incar.

Bukan sembarang alasan kekuatan ini menjadi kekuatan incaran namun di karenakan semua yang berada di tanah bisa di kendalikan oleh sang pemilik kekuatan ini. Kekuatan ini lebih di kenal sebagai Ardhi.

Prajurit tadi sudah berada di luar ruangan dengan keadaan tidak sadarkan diri. Bagaimana tidak, ia menjadi korban keusilan Rysta, ia di putar putarkan tubuhnya yang sudah terlilit akar, setelah itu langsung di angkat ke atas dan di lilit lagi. Benar benar mimpi buruk juga menjadi prajurit tadi.

Rina yang melihat Rysta selesai membuat prajurit tadi tidak sadarkan diri hanya menghela napas karena sudah tidak kaget lagi, sedangkan Relia sekarang ia malah bertepuk tangan kecil ke girangan.

"Sudah hentikan, Ayo kita selesaikan misi ini dan pulang lebih cepat. Cacing perutku sudah tidak tahan lagi untuk makan" Desak Rina.

Lalu mereka menaiki tangga tempat pangeran berada, Rina membuat udara dekat Pangeran menipis membuat pangeran tidak bisa bergerak, di tambah kekuatan Rysta yang mengeluarkan ranting ranting pohon untuk melilit tubuh pangeran.

Hampir saja Pangeran bisa melihat jelas, Dengan segera Rina mengambil cincin di tangan pangeran tersebut.

"pólemos?"

Relia dan Rysta baru saja mendengar kata itu, karena memang sebuah kata yang jarang di dengar di dunia modern, atau mungkin orang orang bahkan tidak ada yang menyebutkan kata kata itu, entahlah.

"Apa arti kata itu memangnya? Kenapa kau terlihat fasih mengatakan kata itu, Rin?" Tanya Rysta.

Rina mengangkat bahunya, "entahlah mungkin kebetulan saja." Ucapnya.
"Kurasa berhubungan dengan peperangan." Imbuhnya lagi. Rysta hanya menganguk sebagai jawaban.

"Rys, tolong kuatkan akar itu lagi, aku akan meminumkan ramuan pemberian Raja." Lontar Relia meminta tolong Rysta.

Mendengar lontaran Relia, Rysta dengan sigap mengencangkan akar akar tadi, Relia bergerak dengan cepat untuk memaksa minuman itu masuk ke dalam tubuh pangeran Ael, sang pangeran pengatur strategi perang.

Di saat seperti ini, Rina juga tak lupa tetap mengawasi keadaan sekitar mengunakan energi angin miliknya, ia bisa tau siapa saja yang akan kesini karena angin yang mengisi seluruh ruangan yang ada.

•••

Kondisi Pangeran ael saat ini tak sadarkan diri, ia sempat membuka matanya sesaat ketika badannya terasa sesak tak bisa di gerakan sama sekali, pandangan yang ia lihat pertama adalah Tiga orang gadis yang sedang sibuk akan kegiatannya masing masing termasuk melilit tubuhnya.

Lalu dirinya tidak sadarkan diri lagi ketika satu dari ketiganya memaksa ia untuk menekan sebuah ramuan.

Apoleia, Ramuan racikan yang hanya di miliki Kerajaan Lee. Ramuan penghilang memori otak untuk sementara, Ayah mereka sengaja membekali ramuan itu, katanya supaya misi mereka tetap berhasil dan berjalan lancar.

"MISI PERTAMA BERHASIL"

•••

Next →

see you next chapter, hampir taun baru semoga semuanya di kasi kesehatan, bye.

Wednesday, 28 Dec 2022

Triple Cla [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang