warning: last chapter, please prepare yourself for the ending :)
Setelah tragedi berdarah itu, reformasi terjadi dalam waktu yang singkat. Rakyat dan faksi timur menuntut Yoongsun untuk turun dari tahta. Mereka ingin raja tiran ini berhenti berkuasa dan mendapat hukuman atas kejahatan yang pernah ia perbuat selama masa kepemimpinannya. Faksi lain, yang mendukung Yoongsun, tidak dapat berbuat banyak karena bukti-bukti konkret atas kesalahan mereka telah ditunjukkan juga.
Surat tuntutan keluar. Tanpa dukungan yang cukup, Yoongsun tidak dapat melawan. Selain itu, kondisi kesehatannya dijadikan alasan juga, karena para penuntut merasa bahwa dia yang sudah lemah itu tak akan bisa berdaya. Lantas, karena secara pribadi tidak lagi memiliki minat dan gairah pada kekuasaan, Yoongsun menerima tuntutan tersebut dan mundur. Gelarnya pun dicopot, harta-bendanya disita, dan ia dimasukkan ke penjara khusus sampai keputusan hidup-matinya jatuh.
Lalu dengan dominasi dari faksi timur, Dewan Negara menunjuk Hansung sebagai raja pengganti untuk mengisi kekosongan kekuasaan. Dia pun dilantik, dan diubah titelnya menjadi penguasa tertinggi negeri itu. Segera setelah dia naik tahta, susunan parlemen dibongkar-pasang, dan hukuman bagi orang-orang yang telah memanfaatkan jabatan mereka untuk berbuat kejahatan dan korupsi dirumuskan. Yoongsun dituntut hukuman paling berat yaitu hukuman mati, karena sebagai raja dialah yang paling bertanggungjawab atas kerusakan dan kekacauan yang terjadi di negerinya selama ini.
Suara faksi timur adalah yang paling besar, dan Hansung benar-benar didesak untuk menyetujui usulan ini, padahal sebetulnya ia tidak ingin. Hanya saja dia tidak mengutarakan ketidaksetujuannya tersebut dalam rapat bersama para menteri karena dia sadar saat itu keputusan yang dia ambil demi kemaslahatan bersama jauh lebih penting ketimbang perasaannya sendiri. Lain dengannya, Yoongi justru ada sebagai pihak yang vokal menyampaikan bahwa dia tidak menerima keputusan tersebut. Dia menggunakan kedudukannya untuk meminta hukuman Yoongsun diringankan; dengan cara apapun kecuali hukuman mati.
Para menteri tidak mengerti mengapa Yoongi tidak setuju akan hukuman mati yang jelas-jelas paling pantas untuk saudaranya itu, padahal ada banyak perbuatan Yoongsun yang sangat merugikannya, termasuk yang paling tidak terampuni, yaitu menyebabkan matinya Jimin; yang notabene adalah orang yang relasinya paling dekat dengan Yoongi.
Mereka memaksa Yoongi untuk mengikuti aturan dan keadilan yang seharusnya ditegakkan, namun Yoongi tetap kukuh. Walau tak paham, tapi karena memiliki keinginan sama, pada akhirnya Hansung meminta para menteri untuk mendengarkan Yoongi dan menerimanya sebagai bahan pertimbangan. Dia sempat pula mendatangi puri kediaman Seokjin suatu hari, untuk mendiskusikan perihal masalah ini. Namun pamannya itu sudah tahu kalau Hansung lebih memihak Yoongi ketimbang orang-orang istana. Bahkan sejak awal—sejak dititah untuk membunuh Yoongsun di pesta penobatan Yoongi—Hansung tidak pernah bisa menyelesaikan tugasnya untuk mengakhiri hidup lelaki itu.
"Kaulah rajanya, kau yang putuskan."
"Aku datang padamu justru karena aku tak bisa memutuskan. Samcheon, aku merasa mau gila. Satu-satunya hal yang paling tak bisa kulakukan adalah membunuhnya."
"Aku tidak peduli. Kalau kau datang padaku, maka jawabanku sama dengan para menteri. Aku ingin dia mati."
"Samcheon..."
"Apa kiranya yang akan terjadi kalau dia terus hidup? Apa yang kau harapkan darinya?"
"Aku..."
"Kau tak bisa jawab, bukan?" tuduh Seokjin. "Kalau begitu apa kau sudah bertanya pada Yoongi mengapa dia mengusulkan keringanan hukuman bagi saudaranya itu? Pasti ada alasan."
KAMU SEDANG MEMBACA
moonshadow [pjm x myg]
Fanfiction(SUDAH DIBUKUKAN) Mulanya Yoongi pikir, selama dia bersama Jimin, semuanya akan baik-baik saja. Namun suatu ketika suaminya itu hilang tanpa kabar. Dia tidak mengetahui bahwa Jimin diculik oleh Raja, yang merupakan saudara kembarnya, untuk dijadika...