03 : Efforts

175 45 17
                                    



















"Kau memiliki hubungan apa dengan Jennie noona?" tanya Hyunjin dengan nada serius. Hal itu pun sontak mengalihkan pandangan teman sekelompoknya sehingga semua pandangan berpusat pada Hyunjin dan juga Han.

"Akun dengan nama wltjd914 itu milikmu kan? Kenapa Jennie noona mengikuti akunmu?" tanya Hyunjin dengan tatapan intens mengarah ke Han.



















Yang ditanyai tentu saja gugup berkali – kali lipat. Terlebih semua pandangan temannya kini mengarah ke Han menunggu jawaban yang diberikan.

"Haha kau mungkin salah lihat. Kan yang diikuti Jennie noona bukan hanya akunku saja" ujar Han dengan raut wajah gugup karena bingung ingin berkata apa.

"Sebelas. Hanya sebelas orang yang diikuti oleh Jennie noona. Dan yang kesebelas adalah dirimu yang baru saja diikutinya hari ini. Diantara puluhan juta pengikut kenapa dia mengikuti dirimu? Bukankah sebelumnya kau tidak mengikuti Instagram milik Jennie noona? Kau baru mengikutinya hari ini kan? Berarti Jennie noona langsung mengikuti balik dirimu begitu kau mengikutinya. Atau bahkan yang terburuk Jennie noona-lah yang mengikuti dirimu terlebih dahulu" cercah Hyunjin dengan serius. Bocah laki - laki itu memang terkenal sebagai fanboy garis keras Jennie Kim bersama Bangchan dalam circle pertemanan Han.

Pemuda itu nampaknya benar – benar tergila – gila dengan sosok Jennie Kim hingga ia bertingkah layaknya seorang ayah yang menginterogasi seorang pemuda yang diajak berkunjung ke rumah anak gadisnya.

Ditengah kebingungan yang melanda Han, thanks to God karena Renjun yang bak malaikat kiriman Tuhan memberikan jawaban yang cukup rasional.

"Apa kalian bersaudara? Kau pernah berkata kalau kau punya paman bermarga Kim kan? Apa Jennie noona itu anaknya?" jawab Renjun santai sekaligus bertanya. Pemuda itu bahkan melontarkan kalimatnya sembari memakan kudapan khas Cina. 

"Ha?"

"Ahahaha i-iya a-aku dan Jennie noona bersaudara, hahaha" ujar Han diiringi tawa kaku darinya.

Temannya yang lain cukup percaya dengan pernyataan tersebut, tapi tidak dengan satu pemuda di sampingnya.

"K-kenapa jin? Jangan menatapku seperti itu, aku takut kau menyukaiku nanti" ujar Han menutupi kegugupannya.

Hal itu kontan menimbulkan dengusan dari Hyunjin namun berhasil membuat pemuda itu memalingkan pandangannya dari Han.

"Kalau kalian bersaudara itu artinya kau bisa kan meminta nomor ponsel atau id Line atau Kakao Talk milik Jennie noona?" ujar Hyunjin sembari memainkan alisnya. Pemuda bermarga Hwang itu –maaf ada dua pemuda bermarga Hwang di sini- pemuda bernama lengkap Hwang Hyunjin itu tampak menyebalkan ribuan kali lipat.













Setelah kerja kelompok mereka selesai dan tugas mereka sudah dikirimkan ke e-mail milik guru pengampu, keenam pelajar itu beranjak keluar dari café karena hari juga sudah mulai malam. Karena tiga dari enam pelajar tersebut memiliki arah pulang yang berbeda, jadilah ketiga orang lainnya berjalan pulang bersama karena memiliki arah yang sama.

Han, Lia dan Nancy. Ketiganya tinggal di wilayah yang sama. Bisa dibilang jika ketiganya merupakan tetangga dan sudah saling mengenal sejak mereka duduk di awal SMA. Atmosfer yang terasa di antara ketiganya tidak seperti biasanya. Lia yang sudah cukup mengantuk membuat Han mau tidak mau memapahnya seperti orang mabuk karena gadis itu sudah berjalan dengan gontai. Lain halnya dengan gadis bernama Nancy yang justru terdiam entah memikirkan apa saat itu.

INSECURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang