"Baejin-a?! Apa yang kau lakukan?" tanya gadis itu ketika melihat tangan Baejin hendak mengenai pipi Han.
"N-noona?! Noona ada apa disini?" tanya Baejin gelagapan.
"Baejin-a, k-kau?" ucap gadis itu terbata melihat situasi dan kondisi di sekitarnya. Puntung rokok yang baru saja mati, anak – anak sekolah yang dengan santainya menghisap asap dari tembakau yang dibakar itu bahkan dengan tatapan merendahkan serta pakaian yang tak layak disebut seragam bocah – bocah itu kenakan. Termasuk pakaian milik Baejin.
"APA YANG KAU LAKUKAN SELAMA DI SEKOLAH BAE JINYOUNG?!!!" teriak gadis itu kentara sekali jika sedang marah.
"N-noona, k-kau. Haisshhh... KALIAN SEMUA PERGILAH!!!" bentak Baejin pada antek - anteknya.
"Jennie noona kumohon dengarkan penjelasanku dulu ya" pinta Baejin dengan puppy eyes miliknya saat keadaan sudah sepi. Hanya tersisa dirinya, Jennie dan Han.
"Kau merokok ha?! Kau juga mau berkelahi kan?! Kemari kau Baejin!! Di mana si manis Seungmin berada?" cercah Jennie kepada lelaki tampan itu. Melihat ke arah segerombolan siswa yang pergi dari sana untuk mencari presensi pria manis bernama Seungmin itu.
"Noona, kumohon jangan seperti ini. Seungmin tidak ada bersamaku. Tolong noona jangan seperti ini, jangan marah dulu. Kalau kau ingin menginterogasiku biarkan bocah ini pergi dulu" pinta Baejin dengan puppy eyes andalannya pada Jennie.
"Kau kenapa masih ada di sini? Kau pikir ini tontonan?" bentak Baejin pada Han. Han yang baru saja tersadar akan situasi yang terjadi berniat untuk pergi dari sana.
"Han-nie, kau jangan kemana – mana. Ikut aku dan jangan hiraukan bocah ini. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan dan sampaikan padamu" perintah Jennie.
"Noona, kumohon" rengek Baejin sekali lagi.
"Noona, kurasa aku tidak perlu ikut campur akan urusanmu dengan Baejin. Kita bisa bicara nanti setelah kau dan Baejin selesai berbicara" ucap Han dan memutar badanya ingin berbalik arah.
Namun baru akan melangkahkan kaki, tangannya sudah ditarik terlebih dahulu oleh Jennie begitu pula Baejin yang juga ikut diseret pergi dari arah gudang. Menarik kedua pemuda itu dengan sekuat tenaga hingga mereka berdua sampai di depan ruang musik, ketiganya bertemu dengan Seungmin dan tiga orang lainnya.
"Loh, Jennie noona kenapa menyeret Baejin dan Han seperti itu?" tanya Seungmin heran melihat gadis di depannya itu.
"Seungmin-ah, apa di dalam kosong?" bukanya menjawab pertanyaan Seungmin, Jennie justru berbalik tanya pada pemuda itu.
"Ne, noona. Di dalam tidak ada orang kenapa?" heran Jennie karena ia justru berjalan mendekat dan masuk ke dalam ruang musik.
"Seungmin masuklah dan kalian bertiga bisa menunggu Seungmin di luar" ujar Jennie kemudian ikut menyeret masuk Seungmin dan menutup pintu ruang musik. Meninggalkan tiga pemuda lain yang heran menatap selebgram pujaan mereka.
Sedangkan kondisi di dalam ruang musik kini hening dan sedikit mencekam. Mata kucing yang senantiasa menatap tajam seorang pemuda yang kini menundukkan pandangannya dengan satu pemuda lain yang ikut terdiam karena ia tau jika temannya itu akan mendekati ajal sedangkan pemuda lain sedang dilanda kebingungan karena ia tidak tau harus apa dan kenapa ia ada di situasi seperti ini.
"Sudah sejak kapan Baejin?" tanya satu – satunya perempuan di dalam ruangan itu setelah cukup lama terdiam.
"A-aku sangat jarang melakukannya noona" jawab pemuda yang duduk tepat dihadapan perempuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE
Fanfiction[Daftar isi tidak runtut, perhatikan nomor setiap chapter yang kalian baca] Perbedaan usia yang terjadi antara Han dan Jennie tidak menjadi halangan bagi mereka untuk menjalin hubungan atas dasar saling mencintai. Han yang masih menjadi pelajar SMA...