07 : Explanation become Confession

122 23 8
                                    

"Maka dari itu kau menjauhlah darinya. Atau kau berniat merebut orang terkasihku lagi?" ujar Baejin dengan nada sengit. 





















"Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa tampak tegang sekali?" tanya Seungmin heran karena saat ia kembali dari dalam kamar untuk berganti baju, ia melihat Han dan Baejin sedang menatap tajam satu sama lain. Entah apa yang mereka bicarakan karena mereka berbicara dengan cara seperti orang berbisik. Ia hanya takut jika kedua temannya ini memiliki orientasi seksual. 

"Tidak ada. Ayo cepat main. Jika kau yang menang akan aku berikan skin yang kau inginkan kemarin" ujar Baejin kemudian mengambil stik PS miliknya. 

"Baiklah. Jangan ingkar janji atau kau akan ku adukan pada Jennie noona jika kemarin kau menempelkan permen karet di sol sepatu milik Pak Choi yang membuat ia menuduh anak seluruh kelas" ancam Seungmin mengingat temannya ini terkadang mendadak amnesia jika ia kalah dalam taruhan yang ia buat sendiri. 

Akhirnya Seungmin dan Baejin memainkan PS mereka dengan sangat sengit sedangkan Han hanya menatap ke arah keduanya. Sudah cukup lama ia merindukan momen seperti ini. Namun sayang, karena sebuah kesalahan yang bahkan Han sendiri tidak bisa memaafkan membuat hubungannya dengan Baejin merenggang. Bahkan bisa disebut layaknya orang yang saling tidak mengenal. 

Sejak lulus  dari sekolah menengah, dirinya hilang kontak dengan Baejin. Seberapa keraspun Han mencari dirinya dan menghubungi semua kontak Baejin bahkan orang terdekatnya tetap tidak menghasilkan apapun. Bahkan Seungmin nampak seperti menutupi info yang ia tahu dan saat masuk ke SMA, dirinya bertemu lagi dengan Seungmin dan juga Baejin. Namun yang didapatkan dari pemuda itu hanyalah tatapan yang penuh dengan kebencian dan amarah. Sejak saat itu pula Baejin di beberapa kesempatan senantiasa mengganggu Han dan bahkan mencercahnya dengan kata - kata kasar yang cukup melukai perasaan Han itu sendiri. 

Cukup asyik ketiganya- ralat keduanya bermain hingga Jennie sudah selesai memasak makan malam dan menatanya di atas meja makan. Memanggil ketiga pemuda itu untuk segera makan sedangkan dirinya pergi ke kamar untuk membasuh dirinya dan berganti baju. Setelahnya keempat orang itu makan dengan hikmat. Menyantap masakan lezat buatan Jennie yang cukup membuat ketagihan orang yang mencicipinya. 

"Seungmin kau akan menginap disini?" tanya Jennie di sela makan malamnya. 

"Ne, noona. Baejin kemarin memintaku untuk menginap. Katanya ia ingin mencontek tugas matematika karena besok pagi harus segera dikumpulkan" ujar Seungmin dengan santainya. Sedangkan Baejin sudah gelagapan dan menginjak kaki Seungmin dengan keras saat Jennie memberikan death glare pada pemuda itu. Tapi sayangnya Baejin salah menginjak kaki orang karena sekarang yang meringis kesakitan adalah Han. 

"Akhhh" pekik Han sembari menundukkan badannya untuk mengelus kelingking kakinya yang diinjak oleh Baejin. Membuat Jennie dan Seungmin mengalihkan fokus mereka. Sedangkan sang pelaku hanya mampu merutuki kebodohannya. 

"Ada apa Han? Ada apa dengan kakimu?" tanya Jennie sembari ikut menundukkan badannya untuk melihat kondisi kaki Han. 

"Tidak apa - apa, noona. Hanya sedikit kram saja" bohong pemuda itu dengan lancarnya. 

"Tidak perlu berbohong Han. Aku tau pasti cecunguk ini menginjak kakimu kan? Maaf aku tau apa yang akan ia lakukan makanya aku langsung mengangkat kedua kakiku untuk mengantisipasinya. Tetapi malah kau yang kena" ucap Seungmin dengan santainya sekali lagi. 

"Astaga Baejin!! Kau benar - benar minta dihantam ya?" ujar Jennie dengan menatap sengit Baejin. 

"Astaga noona. A-aku tidak sengaja sungguh" bela Baejin pada dirinya. 

INSECURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang