kesalahpahaman tak berujung

1K 147 0
                                    

Ky nya ada typo deh. Maap ya betebaran typo nya
.

.

.

Pagi ini sedikit mendung, pukul 6 pagi Kuroo sudah menunggu di depan pintu rumah kenma.

Dia sudah mengetuk beberapa kali, tapi sepertinya semua penghuni nya sibuk. Hampir 30 menit kuroo menunggu di sana, berharap kenma segera keluar dan mereka bisa berangkat bersama.

"Eh Kuroo, kenapa kau masih di sini? Nanti telat loh." Tegur ibu kenma yang terlihat baru pulang belanja.

"Ah bibi, aku menunggu kenma. Aku mengetuk tapi tak ada yg membuka."
Jawab kuroo.

Ibu kenma terlihat kaget.

"Kenma dari semalam menginap di tempat shoyo. Apa kau tidak tau?" Tanya Ibu Kenma.
"Kalian sedang marahan?"

Untuk sejenak kuro jg terkejut.

"Ah tidak bi. Mungkin dia lupa mengabari ku. Kalau begitu saya berangkat." Pamit kuroo sambil mencium tangan ibu kenma.

"Ya. Hati2 kuroo." Sebenarnya ibu kenma tidak tega dengan wajah kuroo yg masih pucat. Tapi dia jg tidak bisa menjaga Kuro 24 jam. Dia harap kuro baik-baik saja.

_______________________________________________________

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Cuaca yg tadi pagi mendung, sore nya hujan deras .

Kuroo berjalan keluar kelas. Selama hari lembab ini, dia sama sekali tidak keluar kelas. Bahkan untuk sekedar bermain voli di gym.

Kepala nya masih pusing dan dia kedinginan. Beberapa teman nya memang menghampiri nya, dan Kuro menolak untuk ikut.

Di dalam nya termasuk kenma. Namun pria puding itu terkesan lebih cuek dan tak peduli. Ia fokus dengan ponsel nya.

Sampai di loker, kuro mengganti sepatu nya dan mengambil payung kecil yg selalu dia simpan di sana.

"Senpai, kau baik-baik saja? Apa perlu kami antar pulang?" Tanya Lev saat mereka hendak keluar.

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik kok." Tolak nya.

Mata nya memperhatikan pria puding nya yg hanya diam menatap hujan dan ponsel nya bergantian.

"Kalau begitu kami akan pulang. Jaa kuroo senpai, kenma senpai." Pamit lev dan beberapa anak voli lain nya.

Mereka meninggal kan kenma dan kuroo. Mungkin mereka pikir, kuro dan kenma akan pulang bersama seperti biasa.

"Pulang bersama?" Ajak kuroo.

Tanpa repot-repot melirik kuroo kenma menggeleng.

"Kenapa? Soal kemarin. Gomen kenma." Ujar Kuroo lirih.

Kenma terlihat masih tak acuh.

Kuroo menghela nafas.

"Bawa ini." Ujar Kuroo sambil menyelipkan payungnya di tangan kenma.

Setelah nya dia melepas jaket dan memberikan nya pada kenma.

Tanpa basa basi lagi, kuroo berlari menembus hujan yg deras itu menuju halte.

Kenma menatap punggung Kuroo yg berlari menjauh.

Dia memeluk jaket kuroo sambil berkata lirih

"Baka."

Kenma menangis. Bagaimana bisa dia yg kemarin masih terbaring di kamar nya sekarang malah hujan-hujanan.

Bakaa. Kuro hiks kau bodoh.

Kenma jadi merasa bersalah pada Kuroo. Tangisan rasa sakit nya melebur bersama suara hujan.

.

.

.

Hari berikut nya, kuroo terkena flu. Namun dia masih berangkat sekolah karena hari ini persiapan ujian akhir.

Sebentar lagi. Tinggal sebentar lagi Kuroo lulus.

Tadi pagi2 ibu kenma mendengar kuroo yang terus bersin. Akhir nya dia menengok keadaan nya.

Suhu badan nya agak panas, hidung memerah dan juga pipi yg merona bergelung di bawah selimut.

Akhirnya ibu kenma segera memasakan makanan hangat agar kuroo lebih baik.

Ia sudah melarang kuroo berangkat sekolah. Namun kuroo tetap ngotot.

Akhir nya ibu kenma mengalah dan membiarkan kuroo berangkat sekolah bersama kenma.

Di perjalanan mereka hanya diam. Sesekali kuroo bertanya tentang bagaimana hari nya, apakah dia tidur cukup kemarin, apakah dia sudah sarapan, apakah ada ulangan, dan basa basi yg biasa kuroo gunakan.

Namun kenma hanya menanggapi dengan anggukan atau deheman.

"Apa kau masih marah perihal alisa san?" Tanya Kuroo akhirnya. Namun diabaikan krn yang ditanya masih sibuk dengan pikirannya.

Kuroo sakit lagi. Ini salah ku. Apa aku terlalu egois kuroo? Apa aku sudah terlalu terobsesi padamu?

Aku ingin dipeluk seperti biasa saat aku marah, aku ingin di cium saat aku sedikit cuek padamu. Tapi kenapa kali ini kau seakan tak peduli?

Apa perempuan itu kekasih mu juga?

Pikiran kenma berkecamuk. Sekali lagi, dia ragu dengan Kuroo. Namun kuroo tak meyakinkannya lagi. Bahwa kuroo menyayanginya. Kuroo masih mencintai nya.

_______________________________________________________

Setelah semua yg mereka jalani bersama, hari ini kenma kozume, menjunjung tinggi nilai gengsi nya.

_______________________________________________________

Happy reading🧃

daijobu [kuroken]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang