volleyball

3.3K 284 3
                                    

.

.

"KENMA KIRIII!"

Lalu seorang berambut puding itu melambungkan bola ke arah kapten nya.

Bughh

Bola itu masuk ke lantai lapangan tim lawan dengan mulus.

"YOSHAA!" teriak seluruh anggota tim bersamaan dengan peluit tanda game berakhir.

Kedua tim saling berjabat tangan dan kembali membentuk 1 tim yang utuh.

NEKOMA.

Tim dengan pertahanan terkuat di Tokyo itu akhirnya berkumpul untuk mendengarkan evaluasi dari Pelatih mereka sambil mengistirahatkan diri.

"Toss yang bagus Kenma," puji sang kapten kepada setter mereka, Kenma Kozume.

"Aaa..." jawab Kenma yang lantas meminum air nya kembali.

Sang Kapten, Kuroo Tetsuro, tetap memperhatikan wajah junior kesayangan nya itu.

"Ada apa?" Tanya Kenma yang sadar dirinya di perhatikan oleh Kuroo.

Kuroo hanya tersenyum.
"Ah tidak. Hanya saja kau terlalu banyak bergerak hari ini. Apa kau baik-baik saja?" Tanya nya.

"Benar Kenma san. Apa kau baik-baik saja?" Tambah Lev. Sontak seluruh pemain melihat ke arah Kenma.

"Y-yah." Kenma menjawab sambil menyembunyikan wajah nya di balik tubuh Kuroo karena malu. Atau mungkin takut? Ntahlah.

Hey, dia tidak suka menjadi sorotan.

"Hah sudah-sudah. Mari kita mengevaluasi permainan hari ini . Dari yang saya lihat .... blablabla...." sang pelatih yang sudah mulai renta itu berbicara dan menilai permainan mereka tadi.

Kenma sedari tadi mendengarkan dengan kepala nya yg di senderkan ke punggung kuroo.

"Hey, aku berkeringat kenma. Apa kau pusing? Sakit?" Bisik kuroo. Dia tak mau menganggu yang lain.

Kenma yg mendengar itu mengangguk sedikit. Tenaganya serasa habis.

"Tahan sebentar lagi oke?" Ujar Kuroo menenangkan.

.
.
.

"Kenma san, yakin kau baik-baik saja ?" Tanya Lev sebelum pulang.
Kenma mengambil barang nya sambil menjawab lev.

"Tidak apa-apa. Aku pulang dengan Kuroo."
"Ya, aku akan mengantar sampai kamar nya." Sahut kuroo sambil membantu kenma mengemasi barang.

"Baiklah. Kalau begitu hati-hati. Aku pulang dulu kenma san, Kuroo san." Pamit Lev.

Lapangan sudah sepi. Kuroo dan Kenma segera keluar. Kuroo memapah Kenma perlahan.

"Mau ku gendong saja?" Tawar Kuroo.

"Emmm" dia berpikir sebentar.

Kenma mengangguk kecil. Kuroo pun memindahkan tas nya dan tas Kenma untuk di gantung kan di bagian depan tubuhnya.
Lalu dia jongkok di depan Kenma.

"Naiklah." Ujar Kuroo mempersilakan.
Kenma pun naik ke punggung Kuroo.

Kuroo mulai berjalan menuju halte bus di depan sekolah.

"Kuroo." Panggil Kenma.

"Apa?"

"Terimakasih."

"Untuk?"

"...." kenma hanya terdiam sambil menyanderkan kepala nya di bahu kuto.

"Hey?" Panggil kuro karena tak mendapat jawaban.

" Aku tidak menyukai voli , tapi aku suka. Ehmm entahlah." So, jawaban Kenma sangat membingungkan_-

Karena Kuroo juga tidak paham jadi dia iya iya saja.
"Hmm. Baik lah, jika ada apa2 bilang padaku oke?" Pinta Kuroo.

Mendengar itu Kenma meletakan kepalanya di bahu Kuroo.

"Iya." Jawabnya.

Mendengar itu Kuroo hanya tersenyum.

Ah beruntung nya saat mereka sudah sampai halte, bus sudah menunggu di sana. Jadi mereka tak harus menunggu lagi.

.
.
.

"Istirahat lah sebentar lagi ibu mu pasti pulang. Eh mandi dulu. Kau keringetan." Ujar Kuroo sambil membantu membereskan kamar kenma. Sedangkan kenma sudah berbaring di kasur.

"Hmm." Jawab kenma sambil menutup mata nya dengan lengan.

"Jangan lupa makan, minum obat, dan jgn sentuh game dulu sampai kau baikan." Lanjut kuro. Hh Sudah seperti mak emak kan.
"Dan jangan lupa makan buah ya"

"Baiklah aku pulang. Aku harus pergi nanti malam. Mata ne Kenma," pamit kuroo.

"Iya. Terima kasih kuro." Jawab kenma.

Kuroo pun jalan pulang ke rumah nya. Rumah nya bersebelahan sih hehe.

Di luar kuro berpapasan dgn ibu kenma.
"Ahh Kuro, terima kasih sudah mengantar kenma." Ujar nya.
"Iya bibi." Jawab Kuro
"Apa kau sudah makan? Nanti malam datang lah kita makan malam bersama." Ajak ibu kenma

Kuro memang tinggal sendirian di rumah. Ayah nya bekerja sebagai aktor. Namun dia merintis karir nya di Korea. Ibunya sudah tiada saat dia masuk bangku smp. Jadilah dia sendirian di rumah.

"Ah tidak usa bibi, malam ini saya mau keluar ada perlu. Terima kasih tawaran nya." Tolak kuro halus.

"Ahh baiklah. Jika ada apa2 telfon bibi ya, kalau lapar masuk saja ke rumah."

Kuro menunduk mengucapkan terima kasih lalu pulang ke ke rumah nya.

Dia merebahkan badan nya di kamar.

"Tidak suka voli tapi aku suka. Hah kenma sekali." Gumam nya sambil tertawa kecil.

💜

Deg2an parah cuma buat up ini cerita :v
Kalo jelek kabarin ya ngab🙆‍♀️ kalo suka jgn lupa vote lah xixi

daijobu [kuroken]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang