MBBC ~Murid Baru

1.3K 71 2
                                    


Pagi ini di rumah Vano, suasana sangat hening, mereka hanya fokus pada kegiatan masing masing.

Desta yang sedang menikmati kopi buatan sangat istri sambil membaca majalah, dan Diana yang sedang menggoreng udang, dan Vano yang sedang gelisah memikirkan Tasya yang berangkat bersama Zidan.

Entah mengapa melihat tatapan Zidan yang selalu melihat Tasya dengan pandangan berbeda, membuat Vano menjadi was was sendiri.

Yang ayah yang melihat putranya hanya duduk gelisah pun melontarkan pertanyan, "Vano, kamu lagi mikirin apa nak" Tanya Desta sembari meminum kopinya.

Vano hanya menggeleng mendengar pertanyaan ayahnya, entahlah perasaanya menjadi tak enak sekarang.

"Vano, daddy sini sarapan, udangnya udah mateng nih" Triak Diana dari arah dapur.

"Eum mom, aku mau ke rumah Desi aja ya, biar cepet sampe sekolah, perasaan ku ga enak mom sama Tasya."

Desi yang mengerti suasana hatinya hanya tersenyum sembari mengelus rahang tegas putranya.

"Hati hati Vano bawa mobil, jangan ngebut loh, nanti sampe sekolah kamu langsung sarapan ya, jangan makan pedes pedes inget."

Desta yang melihat sangat istri yang hanya perhatian kepada anaknya hanya mendengus, selalu dirinya di abaikan, sepertinya dirinya dan Diana harus memboking hotel untuk bermesran, tanpa adanya ganguan anak tuyul.

"Iya mom aku ga lupa kok, aku berangkat yah, eum mom liat daddy cemburu, siap siap aja mommy di terkam abis ini." Vano terkekeh setelah berbisik kepada mommy nya yang langsung tertawa kecil.

"Lanjut aja terus, anggep daddy ga pernah ada."

"Tuh mom liat daddy, yaudah aku berangkat, dah dad, mom." Setelah menyalami mommy dan daddynya segera Vano melesat ke depan gerbang rumahnya.

"Mom, rumah semakin sepi ya, bentar lagi Vano bakalan punya keluarga sendiri, mom ga mau memproduksi anak tuyul gitu?"

"Sembarangan ngatain anak tuyul, kalo anak ne tuyul terus bapak ne apa, genderuwo gitu." Desta yang melihat istrinya kesal pun segera memangku sangat istri.

"Eh eh apaan nih hah, main pangku pangku aja, inget umur udah tuwir juga." Setelah mencibir suaminya segera Diana meleset pergi dari sana sebelum dirinya terkena serangan mesum sang suami.

"Sayang inget nanti malem ga ada kata jeda, mau aku buktiin kalo aku gak tuwir..." Ucapan lantang sangat suami malah membuat Diana terbahak bahak.

********

Baru saja Tasya dan Zidan sudah sampai di depan sekolah.

Sedari tadi di dalam mobil, Tasya hanya memandang kosong ke samping, entah kenapa dirinya tidak mood hanya mengeluarkan sepatah kata.

Entahlah dirinya tak rela kalo memikirkan Vano menjemput Desi, walaupun mereka sahabatan dari kecil, tapi tak menutup kemungkinan, mereka tak jatuh cinta.

"Sya, udah nyampe lo ga mau turun? "

Tasya yang sedang melamun segera menoleh ke samping dimana Zidan sedang menatapnya dengan bingung.

"Iya ini mau turun." Hanya itu yang keluar dari bibir mungil Tasya.

Zidan mengerti kenapa Tasya sedari tadi hanya diam, mau gimana lagi dirinya ingin egois untuk saat ini.

Setelah turun dari mobil segera Tasya melangkah memasuki sekolah yang sudah lumayan rame.

Namun moodnya makin anjlok melihat Desi yang di buka kan pintu oleh Vano, kalo di lihat lihat Vano dan Desi seperti pasangan yang humoris.

 My Bad Boy Childish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang