Anyeong semuaSuami gue kan ultah
Jadi gue mau up😚
Jangan lupa vote!
Comen jgaa!
Btw happy valentine day! ❤
***********
Suasana di kediaman Natasya begitu heboh pagi ini. Bahkan art juga ikut ikutan berteriak.
"Emak sepatu Tasya mana mak?!"
"Coba liat Sya di rak sepatu! " Sahut sang mama dari bawah.
"Non ini sarapannya mau di bawa kesekolah apa mau sarapan di sini? " Tanya sang bibik, tak mau kalah berteriak.
"Mamah anu aku ketinggalan."
Sepotan semua menghentikan teriakannya, semua menoleh ke arah Rio yang cengegesan. Sepertinya mereka berpikir yang tidak tidak.
"Apanya pah?" Tanya Citra penasaran.
"Dasi papa mah."
Tasya menyeringai mendengarnya. "Tasya kirain anu nya papah."
Citra mendelik mendengar nya. "Gundul mu, udah sana berangkat."
"Ini juga mo berangkat gue." Citra geleng geleng kepala mendengarnya. Sifat yang di warisi Natasya berasal darinya.
"Pa minta tangan buat salaman, mau nge cosplay jadi anak alim dulu." Canda Tasya dengan menyengir kuda. Namun tak urung sang papa menyodorkan telapak tangannya.
"Alim mboh mu, sikap sok alim kalo siang sama pagi, tapi kalo malem kek setan sering open bo. Oiya pacar manja mu mana-?"
Mereka ber3 terkekeh mendengar nya. Sama percis dengan kelakuan anak jaman sekarang. Dulu waktu SD masih pada suka bantuin ibuk nya jualan, eh sekarang pada ngumbar aurat terus joget joget nunjukin pantat tepos nya.
"Ya gitu pah jaman sekarang. Eum aku sama Al lagi break pah." Nada di akhir kalimatnya mengecil.
"Jangan sampe kamu kek gitu, papa belum siap punya cucu. Sudah sana berangkat." Usir Rio tanpa mengalihkan pandangannya dari koran yang berisi tentang berita ganasnya virus korona.
"Anak cantik pamit, jangan pada kangen lu semua-!"
______________
Berbeda dengan seorang pria berjalan santai melewati gang sempit menuju taman. Bahkan kini niatnya hanya berbolos sekolah.
Menatap langit dengan sendu dengan meratapi nasibnya. "Ntar gue harus ngomong sama Desi-!"
"Enak aja dia mau ngehancurin hubungan gue. Eh tapi gue kan udah break."
"Ah bodo lah." Menduduki bokong datarnya di bangku taman dengan mendumel.
"Abang gila yah." Celetuk bocah sambil mengemut permennya.
Vano menatap lekat bocil yang berdiri di depannya, sepertinya mereka pernah bertemu tapi kapan.
Membulatkan bola matanya menatap bocah itu tak percaya. "Lo bukannya bocil yang ngemut permen milkita kemarin-?! "
Si bocil yang di maksud menatap Vano dengan bingung. Ekspresinya sungguh menggemaskan mulut yang sedikit terbuka, bola mata yang mengerjap ngerjap dengan pelan.
"Kita kenal bang. " Tanyannya dengan polos. "Iya lo cil." Gemasnya.
Jangan sampai Tasya melihat bocil ini, bisa bisa dia semakin di hempaskan oleh pesona si bocil.
Mengulurkan tangan lengketnya yang di penuhi dengan sisa sisa permen. "Kenalin bang, aku altha ganteng." Cengirnya.
"Gue Alvano cil." Balasnya tanpa menerima jabatan tangan si bocil.
Menggeleng tak setuju kini si bocil sedikit berjinjit. "Bukan bocil bang altha, nama aku altha."
"Iya altha, btw emak bapak lu kemana?"
Menggeleng lagi tak setuju. "Bukan abang aku altha bukan altha. Abang budek ya?!" Dengan geram si bocil berteriak di depannya.
"Sembarangan lo cil bilang gue budek, ya salah lidah lo lah ngomong gak bener. Jadi nama lo Artha apa Altha-?" Tanya Vano dengan malas.
"Iya altha bukan altha." Senyum terbit dari bibir kecil milik Artha.
"Artha lo pulang sono ntar di cariin bokap lo." Usir Vano.
Bukannya menjawab Arta mengalihkan pandangannya ke arah jari jari mungilnya. Vano mengikuti arah pandang Artha dengan menaikan sebelah alisnya.
Mengelus pelan tangan mungil milik Artha dengan lembut, "Tangan lo kenapa Ta?"
"Aku mau pelmen lagi bang, tapi uang aku cuma segini cukup gak?" Menyodorkan uang 2ribuan dengan ragu.
"Elah cil ga usah jaim ama gue, jangankan permen rumah juga gue bisa beli buat lo." Ujarnya sombong.
"Uang siapa?"
"Apanya?"
"Belinya pakek uang siapa? "
"Uang bapak gue lah, yakali pakek uang gue." Melangkah meninggalkan taman menuju alfamart terdekat.
"Kalo foya foya pakek uang olang tua, jangan sok kelas bang." Ujarnya bijak.
Seketika senyum Vano luntur mendengar nya. Ini beneran anak manusia kan ya.
"Lo gak pakek sempak ya cil?!"
**********
"Aaaa bebep Tasya dateng." Begitu Tasya menginjakkan kakinya di depan kelas. Suara Naura sudah menyambutnya.
"Gimana Nat goyang dombretnya?" Tanya Genta menggoda Natasya.
"Engga ada goyang dombret." Ujarnya jujur.
"Pasti goyang ngebor ya Nat?" Kini Bima ikut ikutan menggoda Natasya.
Menghela nafas gusar mendengar pertanyaan tidak bermutu dari mereka ber2. "Gue break ama dia."
"Demi semvak berbie adek gue?!" Teriak Meisya histeris.
"Gue berantem ama dia, terus ya gue juga ga berpikir panjang langsung minta break."
"Bagus lah."
___________________ʕ •ᴥ•ʔ________________
Pendek ya kan?
Gue capek jadi maafin gue yak
Terus kuota juga mau habis jadi gue. Cuma bisa ngetik segini.
Agak ga nyambung sih sebenernya.Happy valentine day semua❤
Jangan lupa vote!
Comen!
Kalo typo kasih tau.Happy birthday Jung Jaehyun ❤✨
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Childish
Teen FictionSebelum atau sesudah baca, budayakan vote! Jangan lupa follow akun wp ku. _________________________________________ "asya aku ga suka ya kamu deket sama juna-juna itu" sambil menghentakan kakinya, Vano mengerucutkan bibirnya menanda dia sedang ngam...