*******Tasya sedari tadi hanya melamun memikirkan kejadian tadi yang di parkiran sekolah.
Biasanya Tasya akan semangat untuk belajar, apalagi ini adalah pelajaran favorit nya, dan pandangannya tak lepas dari arah pintu masuk, berharap orang yang ada dipikirannya segera kembali ke kelas.
Bahkan ini sudah jam istirahat, namun Vano belum juga datang, tak kuasa dengan hati yang meng gundah, Tasya segera melangkah keluar kelas, untuk mencari Vano.
Meisya dan Naura yang melihatnya saling menatap satu sama lain dengan pandangan bingung.
"Tasya mau kemana tuh?" Tanya Naura.
"Gue juga gak tau, yaudah yuk ikutin dia, gue takut tu anak kenapa napa." Naura mengangguk menyetujui ucapan Meisya.
Sedangkan di tempat lain, Vano sedari tadi hanya menatap kosong ke arah dimana teman temanya hanya bermain catur dengan heboh.
Sampai ada yang teriak teriak mencari solusi untuk mempertahankan kemenangan, ada juga yang ikut memperkeruh suasana.
"Lo kenapa Van, tumben lo kesini." Tanya Adit salah satu anggota Leon.
"Gue gak papa, lagian gue juga jarang kesini, sesekali mantau mantau kegiatan aneh kalian." Yang di ajak mengobrol hanya cengegesan.
"Wah anjir, si Juna udah dapet gandengan aja." Gibah Genta dengan semangat.
"Mana mana, anjim glowing banget gebetan nya." Dengan tak kalah hebohnya Dewa yang salah satu anggota Leon juga ikutan berteriak.
Suara itu semakin membuat suasana di markas semakin rame untuk bergibah, namun perkataan Genta yang mengatakan kalau Juna dari temen kecil pacarnya mendapatkan gebetan, seringai kecil mengiasi bibir berisinya itu.
Jadi benalu dalam hubunganya sudah hilang satu, tinggal memisahkan Zidan dari Tasya, atau mungkin pria lain, namun Vano tak memusingkan nya.
Sampai kapan pun, Tasya akan selalu menjadi miliknya, yeah Tasya hanya miliknya.
Saat suasana hatinya menjadi baik setelah mendengar kabar baik itu, Vano menghampiri mereka yang ada di meja tengah dengan langkah pelan.
"Semuanya hari ini gue traktir, mau lo pesen apa aja gue gak masalah, karna mood gue hari ini udah baikan jadi terserah lo pada mau ngapain." Ucapan lantang dari seorang Revano membuat manusia di sana mendadak kegirangan.
"Anjir akhrinya gue bisa makan enak."
"Iya njir, ah ayang Vano emang baik."
"Elah lo kalo soal makanan langsung gercep."
"Ye biarin aja, lagian pura pura kuat juga butuh tenaga."
Begitu lah celetohan teman temannya, membuat Vano semakin merasa enggan untuk pergi dari sini.
*********
Saat ini Tasya sudah berada di perpustakaan, cuaca yang panas di luar membuatnya enggan untuk beranjak dari sini.
Saat baru menyadari bahwa dia meninggalkan Meisya dan Naura di kelas, dengan cepat Tasya meraih ponsel yang ada di saku bajunya.
Trio Nganu 🐒Natasya🌼
Weh anjir lo semua pada kemana?
✅✅Meisya onyet🦋
D kls.Naura lemot🐣
Lah kan lo sendiri yang ninggalin kita di kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Childish
Teen FictionSebelum atau sesudah baca, budayakan vote! Jangan lupa follow akun wp ku. _________________________________________ "asya aku ga suka ya kamu deket sama juna-juna itu" sambil menghentakan kakinya, Vano mengerucutkan bibirnya menanda dia sedang ngam...