Eyo kembali lagi sama aing
Sorry baru up, abisnya aing lagi nugas banyak
Ga perlu lama lama kuy baca
Jam lupa vote om :v__________________454_________________
"Vano!!, aku kangen tau" Rengek seorang gadis yang tengah memeluk tubuh Vano.
Vano yang masih terkejut lantas melempesakan pelukannya secara paksa, sungguh dirinya sangat terkejut dengan seorang gadis yang tengah memeluknya ini.
Dan dirinya baru menyadari kalo tangan Tasya sudah lepas dari cengkaramannya.
"Vano ih kok di lepas, kamu ga kangen apa sama aku" Dengan masih terkejut Vano lantas menolehkan wajahnya untuk melihat siapa gadis yang berani memeluknya.
"Desi?! " Gadis yang di disebut lantas tersenyum manis, akhirnya teman kecilnya mengingat dirinya.
"Iya Vano ini aku Desi, masa kamu lupa sama aku."
Dengan masih tersenyum gadis yang bernama Desi Pradnyani, langsung menoleh saat melihat bukan cuma ada mereka berdua saja yang ada disini.
"Oiya Vano, dia siapa, tumben kamu ngajak cewe jalana selain aku, dulu kan kamu bucin sama aku" Ungkap Desi tanpa mengetahui ternyata Tasya sungguh sakit hati dengan fakta barusan.
"Engh....Desi kenalin ini pacar aku Tasya, dan sayang kenalin ini Desi, temen kecil aku" Ucap Vano dengan spontan, saat menyadari air wajah Tasya berubah.
"Tasya pacar Vano" Sepontan Tasya langsung mengulurkan telapak tangan yang ke arah Desi.
Desi hanya melihat telapak tangan Tasya begitu saja, sungguh dirinya tidak suka dengan hubungan mereka berdua.
Tasya yang merasa tangannya di abaikan, langsung menurunkan tangannya dengan tersenyum kecil.
"Vano kita ke rumah mommy kamu yuk, aku kangen masakan mommy kamu" Vano yang tau kalo kekasih nya di abaikan langsung saja menegur Desi, dirinya tak trima dengan prilaku teman kecilnya ini.
"Desi, kamu ga boleh kek gitu, kalo pacar aku ngajak kenalan di jawab bukan diem" Tasya hanya menghela nafas kasarnya saat melihat adegan drama ini.
Desi yang tak trima dengan perkataan Vano langsung saja dia mengambil tangan Tasya dengan kasar.
"Desi, teman kecil Vano, eh kita kan pernah pacaran, jadi gue mantan pacar Vano, lagian lo baru jadi pacarnya, gue udah lama kenal Vano, dan lo baru, jadi ga usah sombong cuma di bela Vano doang" Ungkap Desi dengan nada sinis.
"Aku tau kamu teman kecilnya, dan aku tau aku baru kenal Vano, tapi cinta kita udah lama, biarpun kamu temanya, bukan berati teman hidup kan? "
Vano hanya terseyum saat mendengar perkataan gadisnya, semakin lama gadisnya ini semakin bijak.
"Alah palingan juga lo jual tubuh ke Vano, secara ga ada yang istimewa dari lo, mana mungkin Vano mau sama cewe kucel kayak lo, atau jangan jangan lo juga jual tubuh ke om om ya" Tasya yang tak trima dengan perkataan Desi, langsung menampar pipi Desi.
PLAK!!
"Omongan lo tuh di jaga, pernah di sekolahin ga sama nyokap bokap lo, percuma mereka nyekolahin lo, kalo mulut lo ga bisa di jaga."
Vano yang tak suka dengan keributan yang tercipta yang sangat mengundang tatapan semua orang, langsung menarik mereka ke dalam mobil.
"Desi lo kalo ngomong yang bener, gue ga nyangka kalo lo bisa kayak gini, secara ga langsung lo ngerendahin harga diri gue."
Desi yang sangat kesal langsung menjambak rambut Tasya.
AKHH!!
"DESI, KAMU APAAN APAAN SIH HAH!"
Vano yang sudah pusing dengan perdebatan ini tidak sengaja dirinya menampar pipi Tasya yang ada di sampingnya.
PLAK!!
Desi yang melihat itu langsung tersenyum sini sambil melihat Tasya.
Tasya yang tubuhnya gemetar, seketika melihat Vano yang juga melihatnya dengan pandangan bersalah.
"Liat kan, Vano lebih belain gue dari pada lo, jadi lo silahkan pergi, cewe kayak lo ga pantes sama Vano" Tasya yang mendengar itu, langsung tersenyum kecut, dengan tanganya yang membuka pintu mobil.
Berbeda dengan Vano, yang masih gemetar, dia melihat tanganya yang iya gunakan untuk menampar Tasya dengan pandangan bersalahnya, demi apapun dirinya tak sengaja menampar pipi kekasihnya.
Saat melihat Desi yang ingin memeluknya, dirinya langsung mencengkram dengan kasar dagu gadis di belakangnya.
"GARA GARA LO, GUE GA SENGAJA NAMPAR CEWE GUE, MAKSUD LO APA HAH, LO MALAH JAMBAK CEWE GUE, DAN NGATAIN CEWE GUE!! "
Desi yang melihat Vano seperti ini sangat ketakutan, dengan tak berperasaan Vano segera mendorong kuat tubuh Desi sehingga terjungkal ke belakang.
"PERGI LO DARI MOBIL GUE! " Usir Vano sambil menonjok stir mobilnya.
Seketika Desi keluar dengan air mata yang bercucuran, dirinya sekarang harus bertemu dengan tante Diana, dan menceritakan apa yang di perbuat oleh Vano.
__________________454_________________
Tasya yang tak melihat Vano mengejarnya, langsung duduk di trotoar, ada apa dengan Vano, kenapa dia menampar dirinya, tak tau kah sangat sakit saat di tampar di depan wanita lain.
Dirinya menumpahkan semua air matanya , sembari berteriak teriak dengan suara seraknya.
Orang orang yang melihatnya, hanya menunjukan ekspresi bingung, sehingga ada sebuah motor yang berhenti tepat di samping nya.
"Lo kenapa, ngapain lo duduk di sini, kayak pengemis aja " Seketika Tasya mendongak dan terkejut melihat cowo yang berpakaian mahasiswa sedang tersenyum sembari menatap kearahnya.
"ZIDAN! "
__________________454_________________
YUHUUU EPRIBADEH
MAAPIN AING YAK UP MALEM MALEM
SOALNYA GABUT, AND TUGAS UDAH KELAR
JANGAN LUPA VOTE OM :)FOLLOW JUGA INSTAGRAM AING YAW
@yuliana_ani454
@ylna_ani
@ylnrni_00
@yulianar_1976
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Childish
Teen FictionSebelum atau sesudah baca, budayakan vote! Jangan lupa follow akun wp ku. _________________________________________ "asya aku ga suka ya kamu deket sama juna-juna itu" sambil menghentakan kakinya, Vano mengerucutkan bibirnya menanda dia sedang ngam...