Ketiduran

79 5 0
                                    

"Gue air dan lo minyak. Nggak akan pernah nyatu!"

•••••

Ruangan berwarna putih dengan fasilitas yang sangat memadai. Penyegar ruangan, meja dan puluhan kursi.

"Jadi gimana? Mau pakai konsep yang di bikin gue atau si Zidan?!"

"Kalau gue sih ikut Zidan aja," jawab salah satu dari mereka.

"Gue juga, kayaknya rencana Zidan nggak beresiko tinggi," ujar yang lain.

"Yaudah terserah kalian, Zidan aja teros!!" Kesal gadis itu yang kini tengah memberengut kesal.

"Baiklah, rapat kali ini sampai disini saja. Kalian bisa keluar dan istirahat!" Seru Zidan, sang ketua OSIS.

Setelah semua pengurus keluar dari ruang OSIS, kini hanya tersisa Zidan dan gadis yang tengah kesal itu.

"Lo nggak keluar? Pintu mau gue kunci!" Tanya Zidan tanpa ekspresi.

"Hm."

"Yaudah, gue mau kunci pintunya," ucap Zidan tanpa rasa salah dan segera keluar dari ruang OSIS.

Ketika hendak menutup pintu, gadis itu berteriak membuat siapapun yang mendengarnya sakit telinga.

"ARZIDAN BIMA ELBARAAA! SIALAN LO YA!" Teriaknya ketika Zidan menutup pintu.

"Heh lo mau bikin gue meninggal di dalam ruang OSIS?!" Tanyanya dengan nada tak bersahabat. Ngegas pula.

"Gue udah bilang pintu mau dikunci. Lo nya aja yang budeg!" Ketus Zidan tak terima.

"Hiiihh lo tuh ya! Manusia macam apa sih, pengen banget gue tenggelemin lo di segitiga Bermuda sana!!" Ujarnya dengan menggeram kesal.

Sedangkan calon korban, dia hanya acuh dan berjalan meninggalkan gadis yang tengah mencak-mencak itu.

•••••

"Eh tuan putri kenapa marah-marah, sih?" Tanya Hana heran.

"Gue tuh ya, kesel banget, sebellll!"

"Kenapa sih Nay? Tiap hari marah-marah mulu, heran gue," celetuk Syifa yang di angguki setuju oleh Dira.

"Nih ya, semua anak-anak setuju sama rencana si Ketos tengil itu! Dia mau ngadain camping! Sedangkan rencana gue, gue mau adain party di hotel!!" Jelas gadis itu masih dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Ya iyalah anak-anak milih pilihan Zidan. Camping lebih enak kali daripada party di hotel, bahaya!" Jawab Syifa sembari memutar bola matanya jengah.

"Belain aja teros belain Zidan! Males gue lama-lama jadi partner dia!"

"Heh mulut lo, jangan benci sama dia. Jatuhnya ntar lo suka sama dia malah," cibir Dira yang di beri jempol setuju oleh Hana.

Keempat gadis itu tengah berada di kantin dan berghibah ria, mengumpulkan dosa.

Tak lama kemudian, kantin mendadak ramai seperti ada presiden datang. Ketiga teman Naysila pun sudah mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu kantin. Sedangkan Nay, gadis itu hanya mendengus kesal. Dia sudah paham apa yang terjadi di sana.

Cool Ketos vs Wakil KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang