Lepas Jabatan?

15 2 0
                                    

"Semudah itu dia menghancurkan segalanya, tanpa berpikir panjang dan tanpa mau berusaha untuk mengerti"

•••••

Ruang OSIS terlihat begitu ramai karena mereka tengah mengerjakan proposal, menyiapkan acara dan lain-lain.

Zidan nampak fokus menghadap komputer di depannya, Naysila yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya pun beranjak mendekati Zidan.

"Lo ngerjain apa?"

"Proposal," jawab Zidan tanpa menoleh. Sepertinya gadis itu belum berhenti dan ingin terus bertanya.

"Udan nentuin tempat buat campingnya?" Tanya Nay lagi.

"Udah," jawab Zidan datar seperti tadi.

"Panitia ikut semua atau tim inti doang?" Tanya gadis itu, dia gencar dan gemar sekali membuat amarah Zidan naik.

"Ck! Jangan ganggu!"

"Kan gue tanya, jadi ketua galak banget sih," cibir Nay tak mau kalah.

"Gara-gara lo kemarin!" Ketus lelaki itu tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.

"Maaf deh, gimana kalau nanti gue traktir es krim, mau?" Tawar Nay dengan wajah binarnya membayangkan lezatnya es krim.

"Nggak!"

"Yah, yaudah lumayan duit gue utuh," ujarnya dengan senang.

"Bisa minggir? Gue sibuk!" Ucap Zidan masih setia memperhatikan komputernya dan tangan yang memencet keyboard dengan lihai.

Sedangkan gadis itu, dia hanya mengerucutkan bibirnya dan kembali ke tempat duduknya.

•••••

Jam istirahat berbunyi, Nay segera bergegas ke kantin untuk menemui para sahabatnya itu. Dia berjalan dengan riang gembira seperti biasa.

"La la la la~"

"HEH!!" teriak seseorang yang berhasil menarik rambut seorang Naysila.

"LEPAS!" teriak Nay dengan geram, enak saja rambut yang baru saja ia Curly jadi jelek gara-gara tangan penuh kuman itu.

"Lo apa-apaan sih?!" Kesal Nay yang sudah berhadapan dengan tante-tante. Alias Shasha, rok ketat, bibir merah bak darah, rambut pelangi gagal, dan make up tebal.

"Jangan belagu lo Nay, mentang-mentang jadi Waketos Lo seenaknya Deket sama Zidan!" Ucap Shasha marah.

"Cih, siapa yang Deket sama Zidan?! Deket dari mananya coba, dari ujung kulon?!" Sentak Naysila tak mau kalah.

"Lo nggak tahu kalau foto Lo udah nyebar di sosmed? Jangan sok nggak tahu!" Teriak Shasha membuat penikmat kantin menolehkan pandangan mereka dan memperhatikan dua orang yang tengah beradu mulut.

"Kalau gue Deket sama Zidan kenapa" tanya Nay seakan memancing Shasha yang sudah dilanda emosi.

'Plakk'

Satu tamparan mulus mendarat di pipi kanan Naysila, matanya memerah bukan menahan tangis, melainkan menahan amarah yang siap meledak.

"TOLOL LO, BERANI BANGET MAIN FISIK SAMA GUE?! GUE BUKAN SEKEDAR WAKIL KETUA OSIS DI SINI. SEBELUM LO TAHU GUE, LEBIH BAIK MENYINGKIR DARI HADAPAN GUE!!" teriak Naysila membuat semua orang di kantin tercengang kaget, pasalnya gadis itu selalu ceria dan ramah. Kini wajahnya saja seperti predator yang siap memangsa siapa saja.

Cool Ketos vs Wakil KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang