part 10

3 2 0
                                    

"Jadi selama ini kau mengatakan yang sebenarnya julya"ucap Jimin

"Nee oppa, dan aku baru tahu jika Taehyung adalah teman mu Taehyung tak memberitahuku apapun"jelas Julya

"Apa dia ada disini Julya?"tanya Jimin menatap Julya

"Tidak, dia pergi entah kemana setelah kau masuk oppa"ucap Julya

"Sepertinya dia masih marah padaku"ucap Jimin menunduk

Julya terdiam menatap Jimin yang tersedia lirih, Julya tak tau apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Jimin melangkah keluar dari kamar Julya, Julya menghela nafas panjang melihat Jimin seperti itu.

Bertepatan dengan Jimin yang meninggalkannya, seorang Taehyung memasuki kamar Julya dengan senyum bodohnya itu. Julya hanya kembali kedalam pikiran nya, hingga Julya Sadar kedatangan Taehyung bukanlah hal yang di sengaja, mungkin ada hal yang ia tak tau sampai datang nya seorang pria gila yang menyebutkan bahwa dia adalah kekasihnya.

"Ya sebenarnya ada apa ini? Apa yang kalian sembunyikan dariku? Jelaskan padaku "tanya Julya

"Julya mari jalan-jalan denganku aku ingin menghabiskan waktu ku bersamamu"ucap Taehyung menampilkan senyum kotak nya

"Kenapa tiba-tiba, apa kau terbentur Kim Taehyung?"tanya Julya

"Aku hanya ingin menghabiskan waktu ku bersamamu Julya, sebelum waktunya habis"jelas Taehyung menatap Julya

"Apa maksudmu? Apa kau ingin pergi?"tanya Julya bingung

"Tak usah banyak bertanya, ayolahh Julya"ucap Taehyung menarik-narik tangan Julya

"Aishhh baiklah, aku berganti pakaian dulu kau tunggu sampai luar"ucap Julya

Taehyung menunggu di luar, dia melihat Jimin yang sedang melamun. Taehyung merasa tak enak melihat sahabatnya itu menyalahkan diri nya padahal itu semua bukan kesalahan nya. Jika Taehyung berada di posisi Jimin mungkin ia akan melakukan yang seperti Jimin lakukan, apalagi itu menyangkut keluarga dan orang yang dia sayang.

Taehyung menghampiri Jimin yang sedang duduk di pinggir kolam renang, Taehyung memperhatikan Jimin, dia mendengar suara Jimin yang tak henti-hentinya mengatakan bahwa dia bodoh.

Taehyung menerbangkan pesawat kertas kearah Jimin, Jimin terkejut dengan pesawat kertas yang tiba-tiba ada di hadapannya. Jimin menengok ke sana-kemari mencari seseorang yang menerbangkan pesawat kertas itu, tapi tak satupun orang yang ia lihat.

Tangan Jimin bergerak membuka pesawat kertas itu, Jimin melihat bahwa kertas itu seperti terdapat tinta  hitam. Ia membukanya perlahan, dia tau itu bukan sekedar pesawat kertas yang sering dimainkan oleh anak-anak, ia tau bahwa pesawat kertas itu adalah sebuah pesan untuk nya.

Hai prak Jimin

Jangan seperti ini Jimin-ahh kalau kau tetap seperti ini aku akan membenci mu, jangan merasa bersalah seperti itu Jimin-ahh ini bukan salahmu.

Aku tau, hanya waktu yang menentukan apakah aku akan kembali hidup  apa kebalikan nya. Tapi aku bersyukur karena aku bertemu denganmu Jimin-ahh, tetaplah menjadi Jimin yang ku kenal. Yang selalu tersenyum, selalu melayangkan lelucon yang sebenarnya sedikit tak lucu hahaa.

Ahh aku ingin memelukmu Jimin-ahh, aku tak ingin melihatmu menangis Jimin-ahh, kau itu sudah jelek ditambah kau menangis itu menambah kejelekan mu.

Pokok nya aku hanya ingin kau menjalani hidupmu kembali Jimin-ahh, jangan mengkhawatirkan aku cukup kau mendoakan ku agar segera bertemu dengan mu.

Ahh ya jaga Julya dia gadis yang sangat manis aku menyukainya, aku tak bermain-main dengan ucapan ku Jimin-ahh.

Kau harus menjaga nya dan berhati-hati lah karena yang kau kenal baik belum tentu ia baik.

Ah sepertinya aku terlalu banyak berbicara, kalau begitu sampai  jumpa Jimin-ahh, semoga kita dapat bertemu kembali.

Jaga dirimu dan ingat pesan ku.

~kim Taehyung

Jimin menangis membaca surat yang Taehyung berikan, ia meremas surat itu. Ia sangat menyesal, dia bersyukur memiliki sahabat seperti Taehyung. Taehyung selalu mendengarkan ceritanya, begitupun sebaliknya. Cuma karena kesalahpahaman hampir membuat persahabatan mereka putus, Jimin ingin memeluknya dan mengucapkan permintaan maaf pada nya.

"Oppa?"

"Ah tenyata kau Julya ada apa?"tanya Jimin memalingkan wajahnya untuk menghapus air mata nya

"Oppa menangis? Ada apa ceritakan padaku oppa"ucap Julya menghampiri Jimin

"Aku tidak apa-apa, kau mau kemana berpakaian rapi begini?"tanya Jimin pada Julya

"Aku ingin bertemu dengan teman ku"ucap Julya

"Baiklah, jangan pulang terlalu malam okey"ucap Jimin sambil berdiri

Jimin pergi meninggalkan Julya yang menatap kepergian Jimin, Julya hanya bisa menghela nafas nya dia akan memberikan Jimin waktu untuk menenangkan diri nya.

Julya melangkah keluar rumah, dilihat nya Taehyung yang sedang bermain bersama kucing. Julya jadi tau sifat Taehyung yang sebenarnya, dia sudah menganggap Taehyung sebagai teman nya juga.

"Kita jadi pergi tidak?"tanya Julya yang sudah dihadapan Taehyung

"Tentu saja ayo"ucap Taehyung menggenggam tangan Julya

"Apa ini? Kau mau membuat ku seperti orang gila yang memegang tangan yang tak dapat dilihat orang lain"jelas Julya

"Hehehe aku lupa, baiklah jika aku sudah kembali ke tubuh aku akan memegang tangan mu dengan erat"ucap Taehyung menampilkan senyum kotak nya

"Terserah kau saja"

"Jadi kau sudah menganggap ku kekasihmu bukan"Taehyung

"Sudah lah sebaiknya kita bergegas sebelum terlalu sore"ucap Julya mendahului Taehyung

Taehyung terkekeh melihat Julya seperti itu, Taehyung sedikit berlari menghampiri Julya yang berada di tempat nya. Tanpa sisadari ada yang memperhatikan Julya, dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau akan menjadi milikku Julya"

My Ghost [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang