part 1

12 2 0
                                    

"Julya ada apa? Kenapa kau terlihat tak bersemangat seminggu ini"ucap Vio

"Ahh entah lah"ucap Julya lesu

"Wae coba ceritakan"ucap Hana

"Seminggu ini aku tak bisa tidur, dan sekalinya aku tertidur aku merasakan ada sesuatu yang membuatku tak tenang"jelas Julya dan mendapatkan tatapan bingung dari sahabat²nya ini

"Maksudmu gimana?sesuatu seperti apa?"tanya Hana

"Aku tak tau, seperti ada seseorang selain aku di kamarku, dan seperti ada yang mengawasi ku dimanapun itu"jelas Julya lagi

"Kau ini mengada-ngada ya"ucap Vio

"Ahh kenapa tak ada yang percaya"ucap Julya putus asa

"Kau ini aneh July , setelah pulang dari kegiatan sekolah Minggu kemarin kau selalu berucap seperti itu"ucap Hana dan di angguki Vio

"Itu mungkin cuma perasaanmu saja"ucap Vio menambahkan

"Huft aku pulang"ucap Julya

"Ya! Kau ngambek Julya?"ucap Vio

Julya meninggalkan teman² nya dan menuju ke halte bus, saat sedang berjalan ia merasa bahwa ada yang mengikuti nya, tapi saat ia menengok untuk melihat nya ternyata tak ada siapapun hanya diri nya saja disana.

Tak lama setelah nya bus datang, untung kali ini bus yang iya naiki tak terlalu padat sehingga ia mendapatkan tempat duduk. Setelah menempuh perjalanan akhirnya Julya sampai di depan komplek nya, ia berjalan untuk menuju rumah nya.

Jalan yang Julya lalui memang terbilang sangat sepi, tak ada satupun orang berlalu lalang pada jam ini karena memang jam pulang sekolah telah berlalu 5 menit. Dan lagi² ia merasa bahwa ada yang mengikuti nya dan kali ini jarak nya sangat dekat dengan nya, tapi berulangkali ia coba untuk melihatnya tak ada seorangpun di belakang nya.

Akhirnya Julya sampai dirumah nya, saat ia memasuki rumah nya teryata kakak nya sudah berada di rumah. Park Jimin dia adalah kakak dari Julya , Park Julya nama lengkap nya.

"Baru pulang?"tanya Jimin

"Ya seperti yang oppa lihat"ucap Julya seadanya

"Ganti bajumu dan cepat makan"ucap Jimin

"Baik"

Setelah berganti pakaian Julya kembali turun dan mendapati Jimin yang sedang menonton televisi. Julya yang kini sedang duduk di meja makan bertanya padanya.

"Oppa aku ingin bercerita pada mu"ucap Julya di sela-sela makannya

"Makan dulu baru kau dapat bercerita pada ku"ucap Jimin yang masih fokus pada acara televisi

"Baiklah"ucap Julya dan melanjutkan makan nya

Setelah menghabiskan makanan dan mencuci piringnya, Julya berjalan menghampiri Jimin yang masih fokus pada televisi di depan nya.

"Oppa"panggil Julya

"Sudah selesai?"tanya Jimin menatap Julya yang sudah berada di samping nya

"Hm sudah kok"ucap Julya, dan menyenderkan kepalanya pada bahu Jimin

"Apa yang ingin kamu ceritakan"ucap Jimin sembari mengelus rambut Julya

"Hm sebelum itu oppa jangan tertawa okey"ucap Julya kembali duduk tegap

"Okey"

"Seperti nya ada hantu yang mengikuti ku"ucap Julya serius

"Hahaa mana ada yang seperti itu jangan mengada-ngada Julya"ucap Jimin dan tertawa

"Ya! Kenapa kau tertawa aku serius"ucap Julya kesal, karena selalu saja seperti ini jika ia menceritakan hal itu

"Akupun serius Park Julya, mungkin itu semua cuma perasaan mu saja jadi tak usah memikirkan itu"ucap Jimin mencubit pipi Julya

"Tapi oppa itu bukan hanya perasaan ku"tegas Julya

"Sekarang aku tanya, apa kau melihat nya?"tanya Jimin, Julya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dan menunduk ke bawah.

"Kau tak melihat nya bukan jadi jangan terlalu memikirkan nya"ucap Jimin

"Aku takut oppa hiks..jika suatu hari nanti apa yang aku katakan itu benar bagaimana hiks.."Jimin menarik Julya ke dalam pelukannya menenangkan adik nya ini

"Aigoo kenapa menangis, aku akan ada disini untuk mu sayang"ucap Jimin menenangkan Julya

"Aku takut oppa hiks.."ucap Julya di dalam pelukannya

"Tak usah takut okey ada oppa disini"ucap Jimin mengelus rambut Julya dengan lembut, merasa sudah tenang Jimin coba untuk melepaskan nya teryata Julya terlelap mungkin karena ia merasa sangat lelah hari hari ini.

Jimin menggendong Julya untuk kekamar nya. Saat tepat di depan kamar adik nya ia langsung membuka nya dan membaringkan tubuh Julya di atas kasur nya, agar ia dapat tidur dengan nyaman.

Dirasa sudah cukup, Jimin melangkahkan kakinya keluar dari kamar Julya, sebelum itu Jimin mengecup kening Julya dan akhirnya ia keluar dari kamar itu.

Ditengah malam Julya terbangun karena merasa terusik, ia merasa ada yang memeluknya erat dari belakang sesekali mencium tengkuk leher nya. Julya ingin berbalik dan memastikan itu, tapi ia takut untuk melihatnya.

Makin lama pelukan itu semakin erat, membuat Julya tak nyaman. Ia mencoba memberanikan diri untuk membalikan tubuh nya, tepat setelah itu ia merasakan sembusan nafas yang menerpa wajahnya. Julya mencoba untuk membuka matanya dan memastikan nya, dan untuk sekian kali nya ia tak melihat apapun. Julya akhirnya mencoba untuk tidur kembali dan rasa kantuknya kembali muncul dan akhirnya terlelap.

My Ghost [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang